Beranda blog Halaman 44

Sudaryono: Koperasi Desa Merah Putih Jadi Ujung Tombak Ekonomi Perdesaan

0
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.

Dalam kunjungannya ke Kalimantan Barat, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan menjadi motor penggerak ekonomi hingga ke pelosok negeri. Melalui Kopdes, desa-desa terpencil di Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi baru yang mendorong kesejahteraan masyarakat.

“Dukungan dari semua pihak—pemerintah pusat, daerah, hingga kepala desa—sudah solid. Ini hanya soal waktu dan momentum agar pelaksanaan berjalan optimal,” ujar Sudaryono dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus di Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (27/5/2025).

Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menegaskan bahwa Kopdes Merah Putih adalah koperasi milik rakyat desa yang didesain sebagai alat percepatan ekonomi. Fungsinya mencakup layanan agen pupuk, penyewaan alat pertanian, logistik, hingga penguatan komoditas lokal, dengan partisipasi aktif petani, penyuluh, dan aparat desa.

 

Menurutnya, Presiden Prabowo menaruh perhatian besar agar negara hadir sampai ke wilayah paling terluar, termasuk daerah tanpa akses sinyal. “Presiden ingin negara hadir secara nyata. Kopdes Merah Putih adalah jawaban atas harapan masyarakat di wilayah tertinggal,” ujarnya.

Wamentan juga menyampaikan kabar baik terkait ketahanan pangan. Berdasarkan data BPS, produksi beras nasional meningkat 51% pada kuartal pertama 2025, sementara jagung naik hampir 40%. Gudang Bulog saat ini nyaris penuh.
“Kita hampir tembus 4 juta ton beras di gudang. Lebih dari 2,5 juta ton langsung dibeli dari petani. Ini rekor tertinggi dalam sejarah,” ungkapnya, dikutip Agricom.id dari laman Kementan, Jumat (30/5).

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan melaporkan bahwa 49,6% desa dan kelurahan di Kalbar telah melaksanakan musyawarah pembentukan Kopdes. Beberapa kabupaten mencatat kemajuan signifikan, seperti Melawi (82,25%) dan Kubu Raya (80,5%).

Namun, Ria mengakui medan geografis Kalbar menjadi tantangan tersendiri. Banyak desa hanya bisa dijangkau lewat sungai dan akses internet pun masih terbatas.
“Meski tantangan besar, kami terus mendorong percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih. Kami percaya koperasi ini akan menjadi solusi untuk mengatasi persoalan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Ia pun menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat. “Terima kasih atas perhatian Kementerian Pertanian. Kami siap percepat program ini demi kemakmuran rakyat Kalimantan Barat,” tutup Ria.

Tani Merdeka Indonesia Pasangkayu Resmi Dikukuhkan, Fokus Sejahterakan Petani dan Perkuat Ketahanan Pangan

0
Prosesi Pengukuhan DPD Tani Merdeka Pasangkayu

Pasangkayu — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Pasangkayu resmi dilantik. Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Sulawesi Barat, H. Suwanto, pada Minggu, (1/06/ 2025). 

Dalam prosesi yang berlangsung khidmat, H. Suwanto memimpin ikrar pengurus DPD Pasangkayu periode 2025–2030. Ia berharap kepengurusan yang baru dilantik dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan di daerah.

“Organisasi ini dibentuk untuk memastikan program ketahanan pangan nasional berjalan sebagaimana yang diharapkan. Tani Merdeka Indonesia menjadi mata dan telinga Presiden Prabowo atas segala persoalan yang dihadapi petani, pekebun, dan nelayan di seluruh Indonesia,”  tegas H. Suwanto dalam sambutannya.

Imam Suhadi resmi dilantik sebagai Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Pasangkayu. Dalam sambutannya, Imam menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, pekebun, dan peternak di Pasangkayu.

“Tani Merdeka akan menjadi wadah aspirasi dan advokasi hak-hak petani serta pelaku usaha pertanian lainnya di Pasangkayu. Kami siap bersinergi dengan pemerintah untuk mendorong sektor pertanian menjadi lebih maju dan mandiri,” ujarnya.Suwanto juga mengapresiasi Kabupaten Pasangkayu yang menjadi daerah pertama di Sulawesi Barat yang berhasil membentuk dan melantik kepengurusan DPD Tani Merdeka Indonesia.

“Ada lima kabupaten lain yang akan menyusul. Kita bersyukur Pasangkayu menjadi yang pertama. Ini adalah langkah awal menuju sinergi besar dalam pembangunan sektor pertanian dan peternakan di daerah,” katanya.

Penasehat DPW Tani Merdeka Indonesia Sulawesi Barat, Sukidi Wijaya, menyampaikan rasa bangganya atas peran aktif warga Pasangkayu dalam organisasi nasional ini.

“Ini organisasi nasional yang luar biasa. Sangat membanggakan karena dipimpin oleh putra daerah. Kami optimistis organisasi ini bisa menjadi pelopor perubahan bagi para petani di Pasangkayu,” tuturnya.

Pelantikan ini menjadi tonggak awal bagi Tani Merdeka Indonesia di Sulawesi Barat untuk berperan aktif dalam mendorong pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional.

 

Empat DPD Tani Merdeka di Sumut Resmi Dilantik, Don Muzakir: Hilangkan Perbedaan Politik, Petani Harus Sejahtera

0
Foto bersam seluruh pengurus Tani Merdeka dari empat kabupaten di Sumatera Utara

Pangururan — Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Tani Merdeka Indonesia resmi melantik jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari empat kabupaten di Sumatera Utara. Pelantikan tersebut berlangsung di Pangururan, Kabupaten Samosir, pada Sabtu (31/5/2025) dengan mengusung tema “Tani Peduli, Tani Merdeka, Indonesia Mandiri”.

Empat kabupaten yang dilantik dalam kesempatan tersebut yaitu Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba, dan Kabupaten Tapanuli Utara. Pelantikan ini diharapkan menjadi momentum memperkuat gerakan petani di tingkat daerah demi mendorong kesejahteraan petani dan kemandirian pangan nasional.

Dalam sambutannya, Don Muzakir Ketua Umum Tani Merdeka Indonesia menegaskan pentingnya peran organisasi dan masyarakat dalam bersinergi dengan pemerintah, khususnya dalam sektor pertanian.

“Inilah tugas organisasi, tugas kita masyarakat, gimana caranya membantu pemerintah, membantu pemerintah daerah,” ujarnya di hadapan para pengurus.

Ia juga menekankan bahwa agenda tersebut tidak berkaitan dengan politik praktis maupun kampanye pemilu. Dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyingkirkan perbedaan politik dan lebih fokus pada upaya membangun bangsa.

“Ini bukan kampanye, bukan mengajak kawan-kawan mencoblos Pak Prabowo. Masih lima tahun lagi,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pengurus dan petani untuk terus merawat persatuan dalam keberagaman.

“Seperti yang saya sampaikan tadi, hilangkan perbedaan politik, dan itu yang paling penting. Mari kita membangun Indonesia ini bersama-sama, segala macam suku, bahasa, dan agama. Kita bangun Indonesia lebih baik ke depan. Salam Indonesia Merdeka,” katanya, balas “merdeka” dan tepuk tangan hadirin.

Di akhir acara, ia memberikan suntikan semangat kepada pengurus yang baru saja dilantik serta menegaskan komitmen bersama dalam memperjuangkan nasib petani.

“Terima kasih, sukses terus untuk kawan-kawan pengurus. Selamat bertugas. Tugas kita memastikan semua petani sejahtera,” tutupnya.

Pelantikan ini diharapkan menjadi awal baru bagi Tani Merdeka Indonesia di Sumatera Utara dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat peran strategis petani dalam pembangunan nasional.

Cara Bertani Organik yang Ramah Lingkungan dan Menguntungkan

0

Pertanian organik kini semakin populer di kalangan petani dan konsumen. Selain lebih sehat, cara bertani ini juga dinilai ramah lingkungan dan bisa jadi peluang usaha yang menguntungkan. Buat kamu yang ingin mencoba atau sekadar penasaran, yuk kita bahas apa itu pertanian organik dan bagaimana cara memulainya!

Apa Itu Pertanian Organik?

Pertanian organik adalah sistem budidaya tanaman tanpa menggunakan bahan kimia sintetis seperti pestisida dan pupuk kimia. Sebagai gantinya, petani memanfaatkan pupuk alami, pengendalian hama secara hayati, dan teknik bercocok tanam yang menjaga keseimbangan alam.

Selain hasil panennya lebih sehat, metode ini juga membantu menjaga kesuburan tanah, kualitas air, dan keanekaragaman hayati di sekitar lahan.

Manfaat Bertani Organik

  1. Ramah Lingkungan
    Mengurangi pencemaran tanah, air, dan udara karena tidak memakai bahan kimia berbahaya.

  2. Sehat untuk Konsumen dan Petani
    Tanaman organik bebas residu pestisida dan aman dikonsumsi, sementara petani juga terhindar dari paparan bahan kimia.

  3. Harga Jual Lebih Tinggi
    Produk organik biasanya dihargai lebih mahal di pasaran karena kualitas dan prosesnya yang alami.

  4. Menjaga Kesuburan Tanah Jangka Panjang
    Dengan pupuk organik dan sistem tanam bergiliran, tanah tetap subur dan produktif hingga bertahun-tahun.

Cara Bertani Organik yang Bisa Kamu Coba

  1. Gunakan Pupuk Organik

Pilih pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau untuk menyuburkan tanah. Pupuk organik membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kandungan unsur hara alami.

  1. Tanam Secara Polikultur atau Rotasi Tanam

Hindari menanam satu jenis tanaman terus-menerus. Campur beberapa jenis tanaman dalam satu lahan (polikultur) atau ganti jenis tanaman tiap musim (rotasi). Cara ini efektif mencegah hama dan penyakit.

  1. Kendalikan Hama Secara Alami
    Gunakan predator alami seperti burung, katak, atau serangga baik (misal: kepik dan laba-laba) untuk mengendalikan hama. Bisa juga dengan membuat pestisida nabati dari daun sirsak, bawang putih, atau serai.
  2. Memanfaatkan Mulsa Alami
    Tutup permukaan tanah dengan jerami, daun kering, atau kompos untuk menjaga kelembaban tanah, menekan gulma, dan menjaga suhu tanah tetap stabil.
  3. Gunakan Bibit Organik
    Pastikan benih yang digunakan berasal dari tanaman sehat tanpa rekayasa genetika (GMO) atau perlakuan bahan kimia.

Tips Agar Bertani Organik Tetap Menguntungkan

  • Bangun jejaring pemasaran ke pasar organik, supermarket, atau lewat platform online.
  • Sertifikasi organik bila memungkinkan, agar nilai jual produk meningkat.
  • Kelola biaya produksi dengan efisien, misal membuat pupuk kompos sendiri.
  • Ikut komunitas petani organik untuk saling berbagi ilmu dan peluang pasar.

Bertani organik bukan cuma soal tren, tapi langkah nyata menjaga lingkungan sekaligus peluang usaha yang menjanjikan. Dengan metode yang tepat, petani bisa tetap untung tanpa merusak alam.

Urban Farming: Solusi Pertanian di Tengah Kota yang Makin Digemari

0

Di tengah pesatnya perkembangan kota-kota besar di Indonesia, lahan hijau semakin tergerus oleh bangunan beton dan aspal. Meski begitu, semangat bercocok tanam tak pernah padam. Salah satu solusi kreatif yang kini makin populer adalah urban farming, atau pertanian di lingkungan perkotaan.

Secara sederhana, urban farming adalah kegiatan bercocok tanam, beternak, atau budidaya tanaman pangan yang dilakukan di area perkotaan dengan memanfaatkan lahan sempit seperti halaman rumah, atap gedung (rooftop), balkon, hingga dinding bangunan. Metode ini hadir sebagai jawaban atas keterbatasan lahan sekaligus kebutuhan masyarakat kota terhadap pangan segar dan sehat.

Bukan sekadar tren, urban farming punya banyak manfaat nyata, di antaranya:

  1. Memenuhi kebutuhan pangan keluarga
    Sayuran, buah, dan tanaman herbal bisa dipanen sendiri tanpa harus belanja ke pasar.
  2. Mengurangi polusi udara
    Tanaman mampu menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen yang memperbaiki kualitas udara di sekitar rumah.
  3. Mendukung ketahanan pangan lokal
    Produksi pangan skala rumah tangga turut berkontribusi mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar kota.
  4. Sarana edukasi dan relaksasi
    Urban farming bisa jadi media belajar anak-anak mengenal alam, sekaligus terapi stres bagi orang dewasa.

Buat kamu yang ingin coba urban farming di rumah, berikut beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan:

  1. Pilih jenis tanaman yang cocok
    Mulailah dari tanaman yang mudah dirawat seperti kangkung, bayam, sawi, cabai, atau tomat.
  2. Manfaatkan lahan sempit
    Gunakan pot, polybag, vertikultur (menanam secara vertikal), atau hydroponic system untuk lahan terbatas.
  3. Gunakan media tanam yang sesuai
    Campuran tanah, kompos, dan sekam bakar bisa jadi pilihan media tanam organik.
  4. Atur pencahayaan dan pengairan
    Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari cukup dan jadwal penyiraman yang rutin.
  5. Rawat dan panen secara berkala
    Cek kondisi tanaman setiap hari, bersihkan dari hama, dan menikmati hasil panen pertama kamu! 

Urban farming bukan sekadar tren sementara, tapi sebuah gerakan menuju kota yang lebih sehat, mandiri, dan ramah lingkungan. Siapa pun bisa memulainya, tanpa harus memiliki lahan luas. Cukup kemauan, kreativitas, dan ketelatenan hasilnya bisa kamu nikmati sendiri di rumah.

 

DPN TMI: Ciptakan Keadilan Harga, Sejahterakan Petani Singkong

0
Ketua Umum DPP Tani Merdeka Don Muzakir
Ketua Umum DPP Tani Merdeka Don Muzakir

Jakarta – Dewan Pimpinan Nasional Tani Merdeka Indonesia (DPN TMI) menyatakan keprihatinan atas kondisi pasar tapioka nasional yang saat ini tertekan akibat masuknya tapioka impor dengan harga jauh di bawah harga pasar dalam negeri. Harga tapioka impor yang berkisar Rp 600 hingga Rp 800 per kilogram dinilai membuat industri tepung tapioka lokal kolaps dan melemahkan posisi petani singkong di dalam negeri. Demikian yang dikatakan Don Muzakir pada Sabtu (24/05/2025) di Kantor DPN TMI, Jakarta Selatan.

Ketua DPN TMI, Don Muzakir, menyoroti ketimpangan harga pembelian singkong oleh industri di lapangan. hal itu layak untuk dilakukannya penertiban agar terciptanya keadilan.

“Selama ini tapioka impor dengan harga Rp600-Rp800 membuat tepung tapioka dalam negeri kolaps. Adapun perusahaan yang membeli singkong dengan harga yang berbeda-beda, misalnya ada perusahaan yang membeli singkong sesuai harga yang sudah ditetapkan Rp 1.350 per kilogram, tapi ada perusahaan lain yang membeli lebih rendah, misalnya Rp 1.200 per kilogram maka harus ditertibkan sehingga tercipta keadilan,” tegas Don.

Penertiban ini sangat perlu untuk dipercepat dan sekaligus produksi dalam negeri menjadi prioritas serta sesuai harga.

“Kami berharap secepatnya larangan terbatas diterbitkan agar industri dapat mengutamakan produksi dalam negeri sesuai dengan harga yang telah ditetapkan”

DPN TMI juga menyampaikan dukungan terhadap komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat sektor pertanian nasional, termasuk perlindungan terhadap petani singkong lokal. Menurut Don, langkah-langkah Presiden Prabowo telah diterjemahkan dengan baik oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.

“Kami di DPN TMI melihat komitmen Presiden Prabowo terhadap petani dan pertanian sangat baik dan ini diterjemahkan dengan baik pula oleh Pak Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono yang berkomitmen melindungi petani singkong lokal,” lanjut Don.

Sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah, DPN TMI menyerukan beberapa langkah strategis yang perlu segera diambil oleh para pemangku kepentingan terkait. Di antaranya adalah penetapan Harga Acuan Pembelian (HAP) singkong di tingkat petani, yang mencerminkan biaya produksi dan margin keuntungan yang wajar.

Atas dasar inilah, DPN TMI menyerukan kepada stakeholder terkait untuk:

  1. Menetapkan Harga Acuan Pembelian (HAP) singkong di tingkat petani, yang mencerminkan biaya produksi dan margin keuntungan yang wajar.
  2. Mengawasi praktek tengkulak dan dugaan permainan harga oleh segelintir pihak yang menguasai rantai pasok (mencegah struktur pasar oligopsoni)
  3. Mendorong program hilirisasi singkong dan industri olahan berbasis desa agar nilai tambah bisa dirasakan petani.
  4. Membangun skema kemitraan yang adil antara petani dan industri pengolahan singkong, termasuk model kontrak harga jangka panjang yang transparan.

Wamentan Sudaryono Ajak Anak Muda Ambil Peran di Sektor Pertanian

0

Jakarta — Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong anak muda Indonesia untuk aktif mengambil peran di sektor pertanian. Menurutnya, generasi muda adalah kunci utama dalam membangkitkan kembali pertanian nasional.

Dalam sebuah kesempatan, Sudaryono menyampaikan pandangannya soal potensi besar sektor pertanian jika dikelola oleh anak muda. Ia menegaskan bahwa citra bertani saat ini sudah jauh berbeda dibandingkan masa lalu.

“Di era modern ini, bertani tidak lagi identik dengan lumpur dan hidup pas-pasan. Di kalangan anak muda, pertanian kini menjelma jadi ladang cuan yang menjanjikan dan memiliki masa depan cerah,” kata Sudaryono.

Pada acara Forum Nasional Petani Muda dan Forum Nasional Organisasi Kepemudaan Bidang Pertanian di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, Bogor, Jawa Barat, pada  Kamis 22 Mei 2025 yang dimana ia menekankan anak muda untuk mengambil peran.

“Anak muda harus ambil peran. Hari ini kita satukan gerakan pemuda pertanian dalam Forum Petani Muda Indonesia. kita ingin melahirkan lebih banyak petani dan pengusaha muda yang bisa menjadi motor penggerak pertanian. ujarnya.

Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka, Sudaryono juga menjelaskan bahwa peluang di sektor pertanian sangat terbuka lebar. Anak muda bisa tidak hanya menjadi petani, tetapi juga pengusaha di bidang ekspor hasil pertanian.

“Selain menjadi petani, ada yang jadi pengusaha, ada yang ekspor sayur, ekspor buah, kemudian ada ekspor gula aren,gula kelapa, dan seterusnya. kita ingin mereka yang sudah mandiri dapat meneruskan dan mengajarkan kepada yang belum, tambahnya.

Lebih lanjut, Sudaryono atau akrab dipanggil Mas Dar  menekankan pentingnya dukungan bagi anak muda yang ingin terjun di dunia pertanian. Menurutnya, asal ada kemauan dan pendampingan yang tepat, siapapun bisa sukses di bidang ini.

“Kalau di pertanian ini asal ada kemauan, kemudian pertanian kita sia dukung, mulai dari metode cara bertani, cara packaging, pasca panen, perawatan, penanaman, dan seterusnya kita bisa ikut kombinasi” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa pendapatan para petani muda tidak berasal dari gaji negara, melainkan dari hasil pengolahan lahan sendiri melalui berbagai skema, salah satunya bagi hasil.

“ini bukan gaji dari negara, tapi hasil dari pengolahan lahan mereka dengan skema bagi hasil dan seterusnya.” pungkasnya.

Dengan adanya forum-forum seperti ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tergerak untuk terjun ke sektor pertanian. Selain membuka peluang usaha yang menjanjikan, kehadiran petani muda juga diyakini mampu memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.

 

DPD Tani Merdeka Kota Pekalongan Siap Bersinergi Dengan Dinperpa Jalankan Program Urban Farming dan Tani Milenial

0

Pekalongan — DPD Tani Muda Merdeka (TMI) Kota Pekalongan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan. Salah satunya melalui rencana pelaksanaan program urban farming percontohan dan sosialisasi tani milenial yang akan digelar bersama Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan, pada Jumat (23/05/2025).

Mungki Retnosari selaku Ketua DPD TMI Kota Pekalongan menyebutkan sinergi ini merupakan bagian dari upaya TMI untuk memastikan program-program ketahanan pangan dari pemerintah benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh para petani di daerah.

“Ya, kita di TMI memang bertugas untuk mengawal program pemerintah di bidang ketahanan pangan. Kita bersinergi dengan Dinas Pertanian agar program dari pemerintah bisa sampai ke petani dan tujuan akhirnya adalah kesejahteraan petani,” ujar Mungki Retnosari Ketua DPD TMI Kota Pekalongan.

Mungki Retnosari yang kerap di sapa Kikie ini menyampaikan bahwa tak hanya menyasar petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan), program ini juga secara aktif mengajak kalangan muda untuk ikut terlibat dalam sektor pertanian melalui program petani milenial.

“Semua kalangan masyarakat tani kita libatkan, bahkan para muda-mudi kita dorong untuk ikut bergabung sebagai petani milenial,” katanya.

Dalam pelaksanaannya, DPD TMI Kota Pekalongan tetap bersinergi dengan Dinperpa. Bahkan, dalam kegiatan sosialisasi nanti, rencananya akan menghadirkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinperpa sebagai pembicara, bersama salah satu dosen dari Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.

Kunjungan dan pembahasan awal mengenai program ini pun mendapat sambutan positif dari pihak Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan.

“Respon dan sambutannya sangat positif serta mendapat dukungan penuh,” tambahnya.

TMI berharap, melalui program ini ketahanan pangan di Kota Pekalongan semakin kuat, kesejahteraan petani meningkat, dan ekonomi masyarakat ikut terdongkrak.

“Semoga dengan adanya program ini, ketahanan pangan di Kota Pekalongan semakin terjaga, petani makin sejahtera, dan ekonomi masyarakat terus berkembang,” pungkasnya.

Cara Mudah Petani Jualan Hasil Panen Lewat Media Sosial

0
Petani bisa jualan lewat HandPhone

Di era digital seperti sekarang, petani tidak cuma bisa berjualan hasil panen lewat tengkulak atau pasar tradisional saja. Lewat media sosial, petani bisa langsung promosi dan jual hasil panennya ke konsumen tanpa perantara. Selain lebih cepat, hasilnya juga bisa lebih menguntungkan! 

Buat para petani atau komunitas tani yang ingin mulai, berikut panduan sederhana cara memanfaatkan media sosial untuk jualan produk pertanian.

Media sosial seperti Tiktok, Instagram, Facebook, hingga WhatsApp bisa jadi alat promosi gratis yang menjangkau banyak orang. Apalagi sekarang banyak orang belanja sayur, buah, hingga beras organik langsung dari petani lewat media sosial. Adapun manfaat dari penggunaan media sosial untuk petani yaitu seperti: 

  1. Bisa jual langsung ke konsumen
  2. Dapat harga lebih bagus tanpa dipotong tengkulak
  3. Lebih dikenal banyak orang
  4. Bangun komunitas pelanggan loyal

Inilah beberapa tips yang mesti dilakukan petani dalam memasarkan hasil panennya ke media sosial.

  1. Foto Produk yang Menarik

Gunakan kamera HandPhon yang cukup bagus. Foto hasil panen di bawah sinar matahari biar warnanya lebih cerah atau mendapatkan cahaya yang cukup dan pastikan produk terlihat segar dan bersih.

  1. Tulis Deskripsi Produk yang Jelas

 Contoh:
“Pepaya California, manis, segar dari kebun sendiri. 1 kg Rp 10.000. Bisa pesan lewat WA, kirim area Purbalingga & sekitarnya.”

  1. Aktif Posting Setiap Hari

Update hasil panen, proses di kebun, atau testimoni pelanggan. Orang jadi tahu kalau kebunnya aktif.

  1. Berikan Promo Menarik

Misal: beli 3 kg, gratis ongkir. Atau diskon khusus pelanggan pertama.

Selain media sosial, tentu para petani juga bisa jual melalui Marketplace, seperti Tokopedia dan Shopee. Petani zaman sekarang tidak boleh ketinggalan teknologi. Lewat media sosial, petani bisa promosi, jualan, dan membangun jaringan pelanggan lebih luas. Cara ini juga bisa bantu petani muda yang ingin usaha pertanian tanpa harus buka toko fisik. Jadi, mulai manfaatkan HandPhone dan media sosial buat jualan hasil kebun sendiri.

Tani Merdeka Pidie Kunjungi Pabrik Garam di Simpang Tiga

0

Pidie, 21 Mei 2025 — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Kabupaten Pidie melakukan kunjungan ke pabrik garam yang berlokasi di Kampung Cek Brek, Kecamatan Simpang Tiga, Rabu (21/5/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk mengamati langsung proses produksi garam serta berdialog dengan para petani garam setempat.

Ketua DPD Tani Merdeka Kabupaten Pidie, Sabirin SE, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat sinergi antar petani sekaligus memahami potensi pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan produktivitas garam di wilayah tersebut.

“Kunjungan ini bukan hanya sekedar kunjungan biasa, melainkan memiliki tujuan yang spesifik, yaitu Memahami Proses Produksi”, ujar Sabirin.

Kunjungan ini juga diharapkan menjadi ruang diskusi untuk mengidentifikasi berbagai persoalan, sekaligus menggali peluang pengembangan usaha garam berbasis teknologi.

“Melalui kunjungan ini, Tani Merdeka DPD Pidie ingin melihat langsung bagaimana garam diproduksi, mulai dari pengolahan air laut hingga menjadi garam siap pakai”, tambahnya.

Tani Merdeka sebagai organisasi yang fokus pada pemberdayaan petani terus mendorong adanya inovasi dan kolaborasi antar petani demi meningkatkan kesejahteraan bersama.