Di tengah pesatnya perkembangan kota-kota besar di Indonesia, lahan hijau semakin tergerus oleh bangunan beton dan aspal. Meski begitu, semangat bercocok tanam tak pernah padam. Salah satu solusi kreatif yang kini makin populer adalah urban farming, atau pertanian di lingkungan perkotaan.
Secara sederhana, urban farming adalah kegiatan bercocok tanam, beternak, atau budidaya tanaman pangan yang dilakukan di area perkotaan dengan memanfaatkan lahan sempit seperti halaman rumah, atap gedung (rooftop), balkon, hingga dinding bangunan. Metode ini hadir sebagai jawaban atas keterbatasan lahan sekaligus kebutuhan masyarakat kota terhadap pangan segar dan sehat.
Bukan sekadar tren, urban farming punya banyak manfaat nyata, di antaranya:
- Memenuhi kebutuhan pangan keluarga
Sayuran, buah, dan tanaman herbal bisa dipanen sendiri tanpa harus belanja ke pasar. - Mengurangi polusi udara
Tanaman mampu menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen yang memperbaiki kualitas udara di sekitar rumah. - Mendukung ketahanan pangan lokal
Produksi pangan skala rumah tangga turut berkontribusi mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar kota. - Sarana edukasi dan relaksasi
Urban farming bisa jadi media belajar anak-anak mengenal alam, sekaligus terapi stres bagi orang dewasa.
Buat kamu yang ingin coba urban farming di rumah, berikut beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan:
- Pilih jenis tanaman yang cocok
Mulailah dari tanaman yang mudah dirawat seperti kangkung, bayam, sawi, cabai, atau tomat. - Manfaatkan lahan sempit
Gunakan pot, polybag, vertikultur (menanam secara vertikal), atau hydroponic system untuk lahan terbatas. - Gunakan media tanam yang sesuai
Campuran tanah, kompos, dan sekam bakar bisa jadi pilihan media tanam organik. - Atur pencahayaan dan pengairan
Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari cukup dan jadwal penyiraman yang rutin. - Rawat dan panen secara berkala
Cek kondisi tanaman setiap hari, bersihkan dari hama, dan menikmati hasil panen pertama kamu!
Urban farming bukan sekadar tren sementara, tapi sebuah gerakan menuju kota yang lebih sehat, mandiri, dan ramah lingkungan. Siapa pun bisa memulainya, tanpa harus memiliki lahan luas. Cukup kemauan, kreativitas, dan ketelatenan hasilnya bisa kamu nikmati sendiri di rumah.