Jakarta — Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong anak muda Indonesia untuk aktif mengambil peran di sektor pertanian. Menurutnya, generasi muda adalah kunci utama dalam membangkitkan kembali pertanian nasional.
Dalam sebuah kesempatan, Sudaryono menyampaikan pandangannya soal potensi besar sektor pertanian jika dikelola oleh anak muda. Ia menegaskan bahwa citra bertani saat ini sudah jauh berbeda dibandingkan masa lalu.
“Di era modern ini, bertani tidak lagi identik dengan lumpur dan hidup pas-pasan. Di kalangan anak muda, pertanian kini menjelma jadi ladang cuan yang menjanjikan dan memiliki masa depan cerah,” kata Sudaryono.
Pada acara Forum Nasional Petani Muda dan Forum Nasional Organisasi Kepemudaan Bidang Pertanian di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis 22 Mei 2025 yang dimana ia menekankan anak muda untuk mengambil peran.
“Anak muda harus ambil peran. Hari ini kita satukan gerakan pemuda pertanian dalam Forum Petani Muda Indonesia. kita ingin melahirkan lebih banyak petani dan pengusaha muda yang bisa menjadi motor penggerak pertanian.“ ujarnya.
Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka, Sudaryono juga menjelaskan bahwa peluang di sektor pertanian sangat terbuka lebar. Anak muda bisa tidak hanya menjadi petani, tetapi juga pengusaha di bidang ekspor hasil pertanian.
“Selain menjadi petani, ada yang jadi pengusaha, ada yang ekspor sayur, ekspor buah, kemudian ada ekspor gula aren,gula kelapa, dan seterusnya. kita ingin mereka yang sudah mandiri dapat meneruskan dan mengajarkan kepada yang belum,“ tambahnya.
Lebih lanjut, Sudaryono atau akrab dipanggil Mas Dar menekankan pentingnya dukungan bagi anak muda yang ingin terjun di dunia pertanian. Menurutnya, asal ada kemauan dan pendampingan yang tepat, siapapun bisa sukses di bidang ini.
“Kalau di pertanian ini asal ada kemauan, kemudian pertanian kita sia dukung, mulai dari metode cara bertani, cara packaging, pasca panen, perawatan, penanaman, dan seterusnya kita bisa ikut kombinasi” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pendapatan para petani muda tidak berasal dari gaji negara, melainkan dari hasil pengolahan lahan sendiri melalui berbagai skema, salah satunya bagi hasil.
“ini bukan gaji dari negara, tapi hasil dari pengolahan lahan mereka dengan skema bagi hasil dan seterusnya.” pungkasnya.
Dengan adanya forum-forum seperti ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tergerak untuk terjun ke sektor pertanian. Selain membuka peluang usaha yang menjanjikan, kehadiran petani muda juga diyakini mampu memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.