Beranda blog

DPW Tani Merdeka Papua Dilantik, Sudaryono: Petani Papua Harus Dibantu, Irigasi dan Benih Harus Sampai ke Lapangan

0

TANIMERDEKA – Pembina Tani Merdeka Indonesia Sudaryono menyampaikan dukungan penuh terhadap kepengurusan DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Papua.

Dukungan disampaikan secara virtual saat pelantikan pengurus yang digelar di Graha Sara, Kantor Sinode GKI di Tanah Papua, pada Kamis, 13 November 2025.

Sudaryono yang juga Wakil Menteri Pertanian menyampaikan selamat kepada seluruh pengurus yang telah dilantik. Ia meminta pengurus bekerja keras untuk memajukan sektor pertanian di Papua.

“Selamat atas pelantikan. Siap bekerja keras,” ujar Sudaryono.

Ia menyebutkan Papua memiliki lahan luas dan subur, tetapi masih menghadapi banyak kendala. Petani kesulitan mengakses benih, alat pertanian, pupuk, dan jaringan irigasi. Pemerintah, menurutnya, harus hadir langsung di lapangan.

“Kita bangun pertanian kita, bahkan di daerah pegunungan yang sulit sekalipun. Kita tetap harus membawa perubahan dan kesejahteraan, khususnya bagi rakyat di Provinsi Papua,” tegasnya.

Sudaryono berjanji akan datang langsung ke Papua untuk bertemu dengan pengurus Tani Merdeka Indonesia Provinsi Papua dan para petani.

“Walaupun saya belum bisa hadir secara langsung, saya berjanji akan datang ke Papua untuk bertemu dengan teman-teman dan kader-kader petani di sana,” katanya.

Ia menyampaikan apresiasi kepada Pdt. David Waromi yang kini memimpin DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Papua. Ia juga menyampaikan salam hormat kepada seluruh pengurus yang baru dilantik.

“Selamat kepada Pendeta David Waromi dan seluruh pengurus. Salam hormat saya untuk kawan-kawan semua,” ucapnya.

Sudaryono mengatakan bahwa 5 sampai 10 tahun ke depan akan menjadi masa penting bagi pembangunan pertanian nasional. Ia berharap Tani Merdeka Indonesia menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Pengabdian kita selama lima sampai sepuluh tahun ke depan, di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, akan membawa kemajuan besar bagi bangsa kita,” jelasnya.

Ia menegaskan kedaulatan pangan harus dimulai dari wilayah yang selama ini terpinggirkan. Papua, menurutnya, harus menjadi bagian dari peta produksi nasional.

“Swasembada pangan, kedaulatan pangan, dan kemajuan bangsa adalah cita-cita bersama. Ini adalah kemajuan untuk seluruh rakyat Indonesia, dan secara khusus bagi rakyat di Tanah Papua,” tandasnya.

Pelantikan pengurus DPW Tani Merdeka Papua menjadi bagian dari konsolidasi organisasi petani di wilayah timur Indonesia. Papua memiliki potensi pertanian yang besar, mulai dari dataran tinggi hingga pesisir. Komoditas seperti padi, jagung, kopi, dan kakao tumbuh baik di berbagai zona agroklimat.

Namun, tantangan seperti keterbatasan akses jalan, minimnya pendampingan teknis, dan distribusi hasil panen masih menjadi hambatan. DPW Tani Merdeka Papua menargetkan pembentukan tim fasilitator di distrik-distrik prioritas untuk mendampingi petani secara langsung.

Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan organisasi petani, Papua diharapkan menjadi pusat pertumbuhan pangan strategis di kawasan timur Indonesia.[]

Lantik Pengurus DPW Tani Merdeka Papua, Don Muzakir: Presiden Prabowo Cinta Tanah Papua

0

TANIMERDEKA – Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, melantik Pdt. David Waromi sebagai Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Papua. Acara pelantikan berlangsung khidmat di Graha Sara, Kantor Sinode GKI di Tanah Papua, pada Kamis 13 November 2025.

Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan DPN Tani Merdeka Indonesia Nomor 327/SK-DPN/Tani Merdeka/XI/2025. Keputusan tersebut menandai dimulainya masa bakti kepengurusan Tani Merdeka Indonesia Provinsi Papua untuk periode 2025–2030.

Hadir dalam kegiatan itu Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia Pemerintah Provinsi Papua Origenes Kambuaya yang mewakili Penjabat Gubernur Papua, unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, serta para petani dari berbagai wilayah.

Dalam sambutannya, Don Muzakir menyampaikan pesan perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap Papua. Ia menegaskan, Papua selalu memiliki tempat istimewa di hati Presiden Prabowo Subianto.

“Presiden Prabowo Subianto cinta sama Tanah Papua. Beliau ingin masyarakat Papua sejahtera,” kata Don Muzakir.

Menurut Don Muzakir, pemerintah saat ini menaruh fokus besar pada sektor pertanian di Papua. Tanah yang luas dan subur harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“Masyarakat Papua harus sejahtera. Papua ini luas dan subur. Pemerintah Presiden Prabowo membantu benih jagung, padi, alat dan mesin pertanian, serta membangun irigasi,” ujarnya.

Ia juga menegaskan Presiden Prabowo melalui Kementerian Pertanian memastikan petani mudah mengakses pupuk dengan harga yang terjangkau.

“Petani harus bisa mengakses pupuk, dan harga pupuk akan turun. Presiden Prabowo menginginkan seluruh masyarakat Indonesia sejahtera, tanpa terkecuali,” ucapnya.

Sementara itu, Pdt. David Waromi, yang juga anggota DPD RI, menyebutkan pelantikan ini bukan sekadar seremoni. Ia memaknainya sebagai awal kebangkitan pertanian Papua untuk Indonesia.

“Hari ini bukan sekadar seremoni. Hari ini adalah tanda lahirnya tekad untuk menjadikan Tanah Papua bukan hanya penerima bantuan pangan, tetapi penghasil, penjaga, dan penentu masa depan kedaulatan pangan Indonesia,” tegas Waromi.

Dengan tema “Tani Merdeka Indonesia: Dari Tanah Papua, Kedaulatan Pangan Dimulai”, ia menegaskan Papua memiliki potensi besar menjadi motor penggerak pertanian nasional.

Waromi menilai, kedaulatan pangan Indonesia tidak akan sempurna tanpa peran Papua.

“Kalimat itu bukan hanya slogan, tetapi seruan hati dan janji. Kami percaya kedaulatan pangan Indonesia tidak akan lengkap tanpa Papua,” ujarnya.

Ia menambahkan, kekayaan alam Papua memberi harapan besar bagi masa depan pertanian Indonesia.

“Dari tanah yang kaya dan subur di Papua akan tumbuh berbagai hasil pertanian unggulan seperti padi, jagung, kopi, dan kakao. Semua itu bukan hanya memberi makan rakyat Papua, tetapi juga menghadirkan harapan bagi seluruh Nusantara,” tutur Waromi.

Pelantikan DPW Tani Merdeka Papua ini dimulainya babak baru gerakan petani di ujung timur Indonesia, sebuah langkah nyata mewujudkan cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan petani sebagai pilar kesejahteraan bangsa.[]

Prof Sri Puryono Ditunjuk Jadi Dewan Penasehat Tani Merdeka Jawa Tengah

0

TANIMERDEKA – DPW Tani Merdeka Indonesia Jawa Tengah menetapkan Prof. Sri Puryono sebagai Ketua Dewan Penasehat. Penunjukan ini dilakukan untuk memperkuat arah kebijakan organisasi, terutama dalam pengembangan pertanian berkelanjutan.

Prof. Sri Puryono dikenal sebagai birokrat dan akademisi. Ia pernah menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah dan aktif di bidang pertanian, kehutanan, serta lingkungan hidup. Kiprahnya selama puluhan tahun menjadikan ia salah satu figur yang konsisten memperjuangkan keseimbangan antara ketahanan pangan dan kelestarian alam.

Menurut Prof. Sri Puryono pertanian tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial dan ekologis.

“Pertanian itu bukan sekadar urusan tanam dan panen, tetapi bagian dari sistem kehidupan yang menyangkut lingkungan, sosial, dan ekonomi. Karena itu, saya mengajak seluruh kader Tani Merdeka untuk membangun pertanian yang hijau, produktif, dan lestari. Kita tidak bisa bicara kedaulatan pangan tanpa menjaga keseimbangan alam,” ujar Prof. Sri Puryono KS.

Ia menyebutkan Tani Merdeka Indonesia harus menjadi gerakan yang mampu mendidik dan menggerakkan petani. Menurutnya, regenerasi dan inovasi harus tumbuh dari semangat gotong royong.

“Tani Merdeka harus menjadi gerakan yang mampu mengedukasi, menggerakkan, dan memberdayakan. Di dalamnya ada semangat regenerasi, inovasi, dan gotong royong yang menjadi ciri khas petani Jawa Tengah,” tambahnya.

Prof. Sri Puryono juga mengatakan pentingnya integrasi antara ilmu dan praktik lapangan. Ia menyebut bahwa petani perlu didorong untuk mengadopsi teknologi tanpa meninggalkan kearifan lokal.

“Petani kita harus naik kelas. Ilmu pertanian modern harus disinergikan dengan kearifan lokal yang sudah terbukti. Inilah tantangan sekaligus peluang bagi Tani Merdeka untuk hadir sebagai jembatan antara dunia akademik dan dunia tani,” tegasnya.

Sementara itu Ketua DPW Tani Merdeka Jawa Tengah, Wawan Pramono, menyampaikan apresiasi atas kesediaan Prof. Sri Puryono bergabung dalam jajaran pimpinan organisasi.

“Kami merasa terhormat memiliki sosok sekaliber Prof. Sri Puryono di jajaran Tani Merdeka. Beliau bukan hanya seorang pemikir besar, tetapi juga pejuang nyata di lapangan. Arahan dan pandangan beliau akan menjadi pandu strategis dalam setiap langkah Tani Merdeka Jawa Tengah untuk memastikan petani kita tidak hanya sejahtera, tetapi juga berdaya saing,” ujar Wawan Pramono.[]

Tani Merdeka Aceh Jaya Konsultasi ke Dinas PUPR, Bahas Infrastruktur Pertanian

0

TANIMERDEKA – DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Aceh Jaya menggelar konsultasi teknis bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat, pada Rabu, 12 November 2025. Pertemuan diikuti para Ketua Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) sebagai bagian dari penguatan struktur organisasi hingga tingkat desa.

Konsultasi difokuskan pada pemahaman teknis pengajuan irigasi pertanian melalui Sistem Informasi Pusat Irigasi (SIPURI). Mekanisme ini digunakan pemerintah untuk menampung dan menilai usulan pembangunan jaringan irigasi dari daerah.

Ketua DPD Tani Merdeka Aceh Jaya, Fitra Akhyar, menyampaikan kegiatan ini bertujuan memperkuat peran organisasi dalam menyampaikan kebutuhan petani secara terstruktur.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh Ketua DPK Tani Merdeka di Aceh Jaya memahami mekanisme dan prosedur pengajuan usulan irigasi melalui SIPURI. Dengan begitu, mereka dapat membantu petani di wilayahnya masing-masing agar aspirasi dan kebutuhannya tersampaikan dengan baik kepada pemerintah,” ujar Fitra Akhyar.

Ia menyebutkan irigasi menjadi persoalan mendasar di banyak kecamatan. Banyak petani mengandalkan tadah hujan, sementara potensi lahan belum tergarap optimal karena keterbatasan akses air.

Konsultasi ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap program swasembada pangan nasional. Fitra menegaskan bahwa Tani Merdeka Aceh Jaya berkomitmen mendorong pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan berbasis kebutuhan lapangan.

“Langkah ini juga sejalan dengan semangat Tani Merdeka untuk mendukung program Swasembada Pangan Nasional yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto,” katanya.

Ia menambahkan sinergi antara organisasi petani, pemerintah daerah, dan kementerian teknis menjadi kunci agar pembangunan irigasi berjalan tepat sasaran. DPD Aceh Jaya akan menyusun daftar prioritas usulan berdasarkan kondisi lapangan dan masukan dari DPK.

Dinas PUPR menyambut baik inisiatif tersebut. Mereka menyampaikan bahwa SIPURI dapat diakses oleh masyarakat melalui pendampingan organisasi atau perangkat desa. Usulan yang masuk akan diverifikasi berdasarkan kelayakan teknis dan ketersediaan anggaran.

Tani Merdeka Aceh Jaya menargetkan seluruh kecamatan memiliki perwakilan yang memahami proses pengajuan irigasi. Mereka juga akan mengadakan pelatihan lanjutan agar pengurus desa mampu menyusun dokumen usulan secara mandiri.[]

Dari Dapur Kelompok Wanita Tani Brebes, Bawang Goreng Crispy Jadi Solusi Pascabanjir

0

TANIMERDEKA – Di depan rumah yang sederhana di Kabupaten Brebes, aroma bawang merah goreng menyeruak tajam. Suara gemericik minyak panas berpadu dengan tawa ibu-ibu yang sibuk mengiris, menimbang, dan mengemas. Mereka bukan sekadar memasak. Mereka sedang membangun harapan.

Kelompok Wanita Tani binaan Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Brebes mengikuti pelatihan pembuatan bawang merah goreng crispy. Kegiatan ini digelar sebagai respons atas melimpahnya stok bawang merah akibat panen prematur pascabanjir yang melanda sejumlah lahan pertanian di wilayah tersebut.

Pelatihan berlangsung di salah satu rumah anggota kelompok di Dusun I Kepu Wanasari, Brebes. di depan rumah warga ibu-ibu sedang mengupas bawang. Bawang-bawang yang semula terancam membusuk kini diolah menjadi produk bernilai jual.

Imam Turmudzi, Bendahara DPD Tani Merdeka Kabupaten Brebes, mengatakan pelatihan ini langkah konkret untuk mengurangi potensi kerugian petani.

“Ini stok bawang merah akibat banjir akan melimpah ruah panen prematur,” ujarnya.

Ia menambahkan pelatihan ini bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan semangat wirausaha perempuan di desa.

“Ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok ini dibina jadi sehingga punya skill dan terbangun bisnis,” kata pria yang akrab disapa Imam.

Bawang goreng crispy dipilih karena prosesnya relatif sederhana dan bahan bakunya tersedia. Produk ini juga memiliki daya simpan lebih lama dan permintaan pasar yang stabil, terutama menjelang musim libur dan hari besar keagamaan.

Setiap anggota kelompok dilatih mulai dari proses sortir bawang, teknik pengirisan tipis, penggorengan suhu rendah, hingga pengemasan higienis. Mereka juga dikenalkan pada pencatatan biaya produksi dan strategi pemasaran sederhana.

Di sela aktivitas, beberapa ibu bercerita bahwa sebelumnya mereka hanya menjual bawang dalam bentuk segar. Setelah banjir, harga anjlok dan banyak hasil panen terbuang. Kini, mereka melihat peluang baru.

“Kalau dijual mentah, harganya jatuh. Tapi kalau digoreng, bisa lebih tahan lama dan dijual ke warung-warung,” ujar Siti, salah satu peserta pelatihan.

DPD Tani Merdeka Brebes menargetkan pembentukan unit usaha mikro berbasis komunitas. Produk bawang goreng akan dipasarkan melalui koperasi tani, toko kelontong, dan jaringan komunitas di luar daerah.

Pelatihan ini juga menjadi ruang pertemuan sosial. Di sela-sela aktivitas, para ibu saling bertukar cerita, resep, dan strategi bertahan hidup pascabanjir. Mereka tidak hanya belajar mengolah bawang, tetapi juga membangun solidaritas.

Langkah kecil ini menjadi bagian dari upaya lebih besar untuk memperkuat ketahanan ekonomi rumah tangga petani. Di tengah ketidakpastian cuaca dan fluktuasi harga pasar, dapur-dapur seperti ini menjadi ruang produksi sekaligus ruang perlawanan.

Tani Merdeka Indonesia Bandar Lampung Audiensi dengan Dinas Perikanan, Ini yang Bahas

0

TANIMERDEKA – DPD Tani Merdeka Indonesia Kota Bandar Lampung menggelar audiensi dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bandar Lampung, pada Rabu, 12 November 2025. Pertemuan berlangsung di kantor dinas setempat dan membahas penguatan kerja sama dalam pengembangan sektor perikanan dan kelautan.

Pengurus DPD Tani Merdeka hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka disambut Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan, Maidasari, bersama Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Galih, serta perwakilan penyuluh dari kementerian, Bambang dan Darius.

Ketua DPD Tani Merdeka Kota Bandar Lampung, Zulkifli, menyampaikan kesiapan organisasinya untuk mendukung program pemerintah di sektor perikanan.

“Kami siap bekerja sama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bandar Lampung untuk meningkatkan produksi perikanan dan kelautan di daerah tersebut,” ujarnya.

Ia menegaskan Tani Merdeka Indonesia ingin terlibat langsung dalam penguatan kapasitas pelaku usaha perikanan, termasuk kelompok nelayan dan pembudidaya ikan skala kecil.

Audiensi membahas strategi pengembangan sektor kelautan yang berkelanjutan. Fokus pembahasan mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan kelembagaan, dan perluasan akses pasar.

Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bandar Lampung, Maidasari, menyampaikan bahwa potensi sektor ini sangat besar. Ia menilai posisi geografis dan kekayaan sumber daya alam menjadi modal penting bagi pengembangan jangka panjang.

“Potensi ke depan untuk kelautan dan perikanan Kota Bandar Lampung sangat besar, mengingat lokasi geografisnya yang strategis dan sumber daya alam yang melimpah,” kata Maidasari.

Ia menyebutkan lima langkah prioritas yang dapat dilakukan pemerintah dan mitra organisasi. Pertama, pengembangan budidaya perikanan yang berkelanjutan. Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan. Ketiga, pembangunan infrastruktur perikanan yang memadai. Keempat, perluasan akses pasar bagi produk lokal. Kelima, pengembangan ekowisata berbasis kelautan yang ramah lingkungan.

DPD Tani Merdeka Indonesia Bandar Lampung menyambut baik rencana tersebut. Mereka menilai kolaborasi lintas sektor penting untuk memperkuat posisi petani dan nelayan dalam rantai produksi dan distribusi pangan laut.

Pertemuan ini awal dari rencana tindak lanjut bersama. Kedua pihak sepakat membentuk tim koordinasi teknis untuk memetakan kebutuhan lapangan dan menyusun program pendampingan yang sesuai dengan kondisi wilayah pesisir Kota Bandar Lampung.[]

Tani Merdeka Indonesia Papua Tengah Sambangi Peternak di Empat Distrik Nabire, Ini yang Disampaikan

0

TANIMERDEKA – Tani Merdeka Indonesia Papua Tengah melalui Bidang Peternakan Kabupaten Nabire menggelar sosialisasi pengelolaan peternakan di empat distrik, pada Selasa, 11 November 2025. Kegiatan berlangsung di Distrik Makimi, Lagari Jaya, Kimi, Nabire Barat, dan Wanggar.

Ketua Bidang Peternakan Kabupaten Nabire, Yusuf Kudiai bersama jajaran pengurus turun langsung ke masyarakat. Sosialisasi ditujukan kepada kelompok masyarakat yang memiliki usaha ternak skala kecil dan menengah.

Materi difokuskan pada pengelolaan peternakan yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi. Peserta mendapat penjelasan teknis tentang manajemen kandang, pakan, kesehatan hewan, serta potensi pasar lokal.

Yusuf Kudiai mengatakan kegiatan ini menjadi langkah awal membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan peternakan secara profesional.

“Peternakan bukan hanya sekadar kegiatan sampingan, tetapi bagian penting dari pembangunan ekonomi rakyat. Kami ingin masyarakat Nabire, khususnya di empat distrik ini, mampu mengembangkan potensi peternakan yang ada secara mandiri,” ujar Kudiai.

Ia menambahkan Bidang Peternakan akan terus melakukan konsolidasi dengan kelompok tani, peternak, dan aparat distrik. Tujuannya agar program tidak berhenti pada sosialisasi, tetapi dilanjutkan dengan pendampingan teknis dan pelatihan lanjutan.

Sementara itu Ketua Tani Merdeka Papua Tengah, Aser Yogi, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menyampaikan apresiasi atas kerja lapangan yang dilakukan pengurus Bidang Peternakan Kabupaten Nabire.

“Saya memberi apresiasi kepada Ketua Bidang Peternakan, Bapak Yusuf Kudiai, dan seluruh pengurus atas kerja-kerja lapangan yang konkret. Sosialisasi ini membuktikan komitmen mereka dalam memberdayakan masyarakat peternak di Nabire,” ujar Aser Yogi.

Aser menegaskan Tani Merdeka Indonesia Papua Tengah siap mendukung penuh seluruh program peternakan. Fokus dukungan diarahkan pada pemberdayaan dan peningkatan kapasitas peternak di tingkat distrik.

Empat distrik yang menjadi lokasi kegiatan merupakan wilayah dengan populasi ternak rakyat yang cukup tinggi. Tantangan utama di daerah ini meliputi akses pakan, keterbatasan tenaga teknis, dan minimnya informasi pasar.

Tani Merdeka Indonesia Papua Tengah menargetkan pembentukan tim pendamping di setiap distrik. Langkah ini diambil agar peternak mendapat akses langsung terhadap pelatihan, pendataan, dan penguatan kelembagaan.[]

Tani Merdeka Indonesia Humbang Hasundutan dan PT Pupuk Indonesia Sosialisasi Pemupukan Kopi

0

TANIMERDEKA – DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Humbang Hasundutan bersama PT Pupuk Indonesia menggelar sosialisasi penggunaan pupuk untuk tanaman kopi. Kegiatan berlangsung di Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Sosialisasi diikuti kelompok tani dari beberapa desa. Materi difokuskan pada teknik pemupukan yang sesuai dengan karakter tanah dan kebutuhan tanaman kopi. PT Pupuk Indonesia memperkenalkan metode aplikasi pupuk yang efisien dan ramah lingkungan.

Ketua DPD Tani Merdeka Humbang Hasundutan, Nainggolan, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberi manfaat langsung bagi petani kopi di wilayahnya.

“Ini gerakan yang sangat bermanfaat bagi petani kopi,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa lahan seluas dua hektare telah ditanami kopi. Rencana perluasan akan dilakukan di tujuh hektare tambahan. Menurutnya, pembinaan teknis seperti ini sangat dibutuhkan oleh petani.

“Di area lahan dua hektare akan ditanami lagi tujuh hektare kopi. Tani Merdeka Indonesia butuh pembinaan yang seperti ini,” katanya.

DPD Tani Merdeka Humbang Hasundutan menilai bahwa kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia menjadi langkah awal untuk memperkuat kapasitas petani. Mereka berharap pendampingan tidak berhenti pada tahap sosialisasi, tetapi berlanjut hingga panen dan pascapanen.

Kecamatan Paranginan dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil kopi di dataran tinggi Sumatera Utara. Tantangan utama petani di daerah ini adalah pengelolaan pupuk dan peningkatan produktivitas tanaman.

Tani Merdeka Indonesia berkomitmen mendorong pelatihan teknis di tingkat kelompok tani. Mereka menargetkan pembentukan tim pendamping lapangan agar petani mendapat akses informasi dan teknologi secara langsung.[]

Tani Merdeka Indonesia Batanghari Dampingi Kementerian Tinjau Percetakan Sawah Baru

0

TANIMERDEKA – DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Batanghari mendampingi Staf Ahli Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan, Nandang Sudrajat, meninjau lokasi percetakan sawah baru di Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Jambi, Selasa, 11 November 2025.

Kunjungan dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program strategis nasional berjalan sesuai rencana. Pemerintah pusat menargetkan perluasan lahan tanam sebagai bagian dari upaya mencapai swasembada pangan, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

Ketua DPD Tani Merdeka Batanghari, Reza Fahlevi, turut mendampingi kunjungan tersebut. Ia mengatakan kehadiran perwakilan kementerian menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendengar aspirasi petani di daerah.

“Alhamdulillah, meski baru dilantik kita langsung tancap gas untuk membantu dan mendorong program nasional yakni ketahanan pangan dan swasembada pangan, dan ini adalah komitmen dari DPD Tani Merdeka Batanghari, agar petani diperhatikan oleh pemerintah pusat,” ucapnya.

Reza menyampaikan kunjungan ini menjadi awal kerja organisasi setelah pelantikan. Ia menegaskan pentingnya koordinasi dengan pemerintah pusat agar kebutuhan petani di Batanghari dapat ditindaklanjuti secara konkret.

“Ini baru awal kerja kita setelah dilantik kemarin lalu. Ke depan kita akan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk bagaimana petani di Batanghari bisa dibantu dalam semua hal. Doakan saja DPD Tani Batanghari bisa membantu petani yang di Batanghari khususnya,” tutup Reza.

DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Batanghari akan terus mengawal pelaksanaan program di lapangan. Mereka menargetkan pendampingan teknis dan advokasi kebijakan agar petani lokal mendapat dukungan yang sesuai dengan kondisi wilayah.[]

Pengurus Tani Merdeka Kota Jambi Dilantik, Dorong Inovasi dan Kemitraan Strategis

0

TANIMERDEKA – Pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia Kota Jambi resmi dilantik, pada Senin, 10 November 2025. Pelantikan berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Jambi dan dihadiri sejumlah pejabat daerah.

Sekretaris DPN Tani Merdeka Indonesia Nandang Sudrajat hadir bersama Wakil Wali Kota Jambi Diza Aljosha, Ketua DPW Tani Merdeka Provinsi Jambi Candra Andika, unsur Forkopimda Kota Jambi, perwakilan Kejaksaan Negeri, Staf Ahli Wali Kota, dan para camat se-Kota Jambi.

Ketua DPD Tani Merdeka Kota Jambi, Muhammad Andriyan, menyampaikan komitmen organisasi untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam pengembangan sektor pertanian.

“Hadirnya Tani Merdeka Indonesia harus bisa menjadi mitra pemerintah dalam membantu petani, khususnya di wilayah Kota Jambi,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya inovasi sebagai kunci kemajuan pertanian. Menurutnya, organisasi harus mampu mendorong perubahan di tingkat lokal.

“Tani Merdeka Indonesia Kota Jambi akan menjadi garda terdepan untuk mendorong inovasi di bidang pertanian di Kota Jambi,” lanjutnya.

Sementara itu Ketua DPW Tani Merdeka Provinsi Jambi, Candra Andika, mengapresiasi terhadap komposisi pengurus yang didominasi generasi muda. Ia menilai kehadiran pemuda memberi energi baru dalam mendekatkan organisasi dengan petani.

“Kota Jambi menjadi DPD dengan pengurus pemuda. Dengan komposisi ini, diharapkan pemuda menjadi semangat baru yang mampu mendengar petani,” ungkapnya.

Candra juga menegaskan Tani Merdeka Indonesia Kota Jambi harus berperan sebagai penghubung antara petani dan pemerintah. Ia menyebutkan komunikasi dua arah penting untuk memastikan program berjalan sesuai kebutuhan lapangan.

“Tani Merdeka Indonesia Kota Jambi harus menjadi mata dan telinga pemerintahan, serta mendukung program-program yang memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat, khususnya para petani,” katanya.

Selain itu Candra mengatakan Tani Merdeka Indonesia Jambi menargetkan penguatan struktur kerja hingga ke tingkat desa agar pendampingan petani lebih terarah dan responsif.[]