Beranda blog

Perkuat Program Presiden Prabowo, DPD Tani Merdeka Aceh Besar Siap Lantik Pengurus di 20 Kecamatan

TANI MERDEKA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Aceh Besar memperkuat struktur hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Dalam waktu dekat, mereka akan melantik pengurus Tani Merdeka Indonesa di 20 kecamatan se-Aceh Besar. Pelantikan dijadwalkan berlangsung pada akhir Juli 2025.

Ketua DPD Tani Merdeka Aceh Besar, Nabhani mengatakan langkah ini bukan sekadar urusan jabatan, tetapi bagian dari komitmen untuk memperkuat program Presiden Prabowo Subianto dan memperjuangkan masa depan petani.

“Ini bukan soal jabatan, ini soal pengabdian. Kami ingin memastikan bahwa program ketahanan pangan Presiden Prabowo benar-benar jalan di Aceh Besar,” ujar Nabhani.

Ia menegaskan membangun organisasi yang kuat hingga ke pelosok adalah perintah langsung dari DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh. Tujuannya agar program nasional tidak berhenti di atas kertas, melainkan hadir nyata di lapangan.

“Dengan struktur yang rapi, komunikasi yang lancar, dan semangat gotong royong, kami yakin bisa mempercepat terwujudnya kedaulatan pangan dari bawah,” tambahnya.

Rapat koordinasi pembentukan pengurus kecamatan ini dibuka oleh Sekretaris DPD, Bahagia. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat gerakan tani.

“Kami ingin Tani Merdeka jadi mitra strategis. Kami akan bekerja bersama Pemkab, TNI/Polri, serta para stakeholder lainnya untuk menciptakan sistem pangan yang tangguh dan mandiri,” kata Bahagia.

Menurutnya, kehadiran Tani Merdeka Indonesia di Aceh Besar bukan sekadar organisasi, melainkan gerakan rakyat dari petani untuk petani yang tumbuh dari kebutuhan nyata di lapangan.

Gerakan ini akan dijalankan melalui berbagai program yang menyentuh langsung kehidupan petani, seperti peningkatan hasil panen, pelatihan teknologi pertanian, penguatan pasar, dan pembinaan kelembagaan kelompok tani.

“Kami tak ingin petani hanya jadi obyek. Mereka harus jadi subyek—pemilik masa depan pertanian itu sendiri,” tegas Nabhani.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, serta Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, atas dukungan penuh yang diberikan untuk gerakan Tani Merdeka di Aceh Besar.[]

Kelompok Tani Terima Bantuan Alsintan, Tani Merdeka Sragen: Terima Pak Presiden Prabowo

TANI MERDEKA – Kelompok petani di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah binaan Tani Merdeka Indonesia, menerima bantuan alat dan mesin pertanian berupa traktor roda empat.

Bantuan ini bagian dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui mekanisasi pertanian.

Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung kepada petani di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, pada Selasa, 8 Juli 2025.

Hadir pada penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian itu Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Sragen, Setyo Widodo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, Ketua Satgas Pangan DPD Tani Merdeka Sragen Purn TNI Koeswanto, serta Koordinator Kecamatan Tani Merdeka Kecamatan Miri, Paimin.

Ketua DPD Tani Merdeka Sragen, Setyo Widodo, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian pemerintah pusat, khususnya kepada Presiden Prabowo, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dan Ketua Umum DPN Tani Merdeka Don Muzakir yang memberikan perhatian besar terhadap sektor pertanian dan kesejahteraan petani.

“Bantuan traktor ini sangat bermanfaat bagi petani di Sragen, terutama dalam mempercepat proses olah lahan saat musim tanam. Ini bukan hanya soal alat, tapi ini adalah bentuk nyata keberpihakan negara terhadap petani kecil,” ujar Setyo.

Setyo Widodo menambahkan Tani Merdeka Indonesia hadir sebagai jembatan antara petani dan pemerintah, dengan tujuan memastikan setiap kebijakan dan bantuan dapat benar-benar dirasakan langsung oleh para petani di lapangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa program bantuan alat pertanian ini merupakan bagian dari strategi besar Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan lokal dan meningkatkan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan teknologi.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran Tani Merdeka sebagai mitra strategis dalam pembangunan pertanian. Dengan mekanisasi, petani bisa menghemat waktu, tenaga, dan meningkatkan hasil panen. Ini akan mempercepat langkah kita menuju swasembada pangan,” ujar Eka Rini.

Eka Rini juga menyebut bahwa saat ini pemerintah Kabupaten Sragen tengah menggalakkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) sebagai bagian dari transformasi pertanian berbasis teknologi. Ia berharap petani tidak hanya mengandalkan bantuan, tetapi juga bisa mengelola alsintan secara mandiri melalui kelompok tani dan koperasi.

Ketua Satgas Pangan DPD Tani Merdeka Sragen, Purn TNI Koeswanto, menambahkan bahwa program ini tidak akan berhenti hanya pada pemberian bantuan. Pihaknya bersama pengurus lainnya akan terus melakukan pendampingan kepada petani, termasuk dalam pelatihan pengoperasian traktor, perawatan, hingga manajemen pertanian berbasis koperasi.

“Kami ingin petani tidak hanya menggunakan bantuan ini secara maksimal, tetapi juga memahami cara merawat dan memanfaatkannya untuk jangka panjang. Kita ingin petani Sragen menjadi mandiri dan kuat,” tegas Koeswanto.

“Dengan adanya alat ini, petani sangat terbantu. Biasanya kami olah lahan bisa butuh waktu sampai dua minggu, sekarang bisa lebih cepat. Harapan kami, bantuan seperti ini bisa terus berlanjut,” katanya.[]

Harga Gabah Naik, Petani Lamongan Nikmati Hasil Panen Kedua

TANI MERDEKA – Para petani di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, tengah menikmati panen padi musim tanam kedua dengan harga gabah yang menggembirakan.

Harga gabah kering panen (GKP) kini mencapai Rp7.000 per kilogram, bahkan di wilayah selatan Lamongan bisa tembus Rp7.300 per kilogram. Harga ini jauh lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengaku senang dengan hasil panen petani tahun ini. Ia menyebutkan kondisi tanaman padi sangat bagus karena tidak terserang hama, pupuk tersedia, dan air cukup.

“Panennya bagus, harganya juga bagus. Di sini Rp7.000, di daerah selatan bahkan sampai Rp7.300. Ini tentu sangat menggembirakan,” kata Pak Yes saat menghadiri panen raya di Desa Kedali, Kecamatan Pucuk, pada Selasa, 8 Juli 2025.

Tahun ini, target luas tanam padi di Lamongan mencapai 192.373 hektare, dengan luas baku sawah sekitar 96.805 hektare. Pemerintah daerah mendorong optimalisasi tanam musim ketiga (MT III) untuk mendukung program swasembada pangan.

“Kita gunakan bibit yang cepat panen seperti Inpari 32, pupuk juga disiapkan, saluran irigasi terus kita perbaiki, termasuk normalisasi waduk-waduk besar,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lamongan, Mugito, menyampaikan bahwa hingga 7 Juli 2025, capaian Luas Tambah Tanam (LTT) sudah mencapai 49,6 persen dari target seluas 95.425 hektare.

“Hari ini kemungkinan bertambah lagi karena beberapa titik sudah mulai panen, termasuk di Desa Kedali,” kata Mugito.

Ia menambahkan, luas lahan yang sudah dipanen mencapai 110.000 hektare dengan total produksi sekitar 817.000 ton gabah. Untuk mendukung petani, pemerintah juga menyalurkan bantuan bibit dan pupuk cair.

“Kondisi musim cukup baik, air tersedia, jadi kami harap petani bisa segera menyiapkan lahan untuk tanam berikutnya,” pungkas Mugito.[]

Harga Capai Naik Hingga Rp 70 Ribu, Petani Cabai di Tapin Raup Untung

TANI MERDEKA – Petani cabai di Desa Sawang, Kecamatan Tapin Selatan, Kalimantan Selatan, kini menikmati hasil panen yang menguntungkan.

Harga cabai melonjak tajam hingga mencapai Rp70 ribu per kilogram, meski mereka tetap harus menghadapi tantangan cuaca dan serangan hama.

Supriadi, salah satu petani cabai di desa itu, mengaku bisa memanen sekitar 35 kilogram cabai setiap kali panen. Dengan harga saat ini, ia mampu meraih penghasilan sekitar Rp 2,4 juta dalam sekali panen.

“Awalnya harga cuma Rp 25 ribu, sekarang naik terus hingga hampir Rp 70 ribu per kilogram. Alhamdulillah,” kata Supriadi Pada Selasa, 8 Juli 2025.

Supriadi menanam sekitar 2.000 pohon cabai jenis kaliber di lahan seluas tiga hektare bersama kelompok tani setempat.

Ia menanam cabai secara bertahap agar waktu panen tidak bersamaan. “Sekarang sudah masuk tahap keempat,” ujarnya.

Meski sempat terganggu oleh hama dan penyakit seperti bercak daun, Supriadi tetap memilih menanam cabai kaliber karena permintaan pasar tinggi. Jenis ini dikenal lebih pedas dan disukai konsumen.

Kepala Desa Sawang, Hairullah, berharap keberhasilan para petani bisa menarik perhatian pemerintah untuk memberi dukungan.

“Kalau ada bantuan bibit, pupuk, atau pelatihan dari dinas pertanian, tentu akan sangat membantu,” ujarnya.

Ia menambahkan, kenaikan harga cabai juga menunjukkan potensi pertanian desa sebagai penggerak ekonomi masyarakat, sekaligus peluang untuk meningkatkan produksi hortikultura di daerah.[]

Tani Merdeka Aceh Bahas Hilirisasi Kopi dan Kesejahteraan Petani di Aceh

0

TANI MERDEKA – DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh terus memperkuat organisasinya untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Ketua DPW Tani Merdeka Aceh, Cut Muhammad, menggelar rapat koordinasi dengan Ketua DPD Tani Merdeka Kabupaten Aceh Tengah, Eka Saputra, pada Senin, 7 Juli 2025. Pertemuan berlangsung hangat dan produktif, membahas sejumlah hal penting terkait masa depan petani di dataran tinggi Gayo.

Cut Muhammad menyampaikan bahwa Aceh Tengah memiliki potensi besar di sektor pertanian, terutama pada komoditas kopi. Namun menurutnya, yang terpenting saat ini adalah memikirkan keberlanjutan melalui hilirisasi produk agar petani bisa menikmati hasil yang lebih maksimal.

“Kita ingin petani kopi di Aceh Tengah tidak hanya menjual hasil panen mentah, tapi juga mampu mengolah dan memasarkannya. Hilirisasi adalah kunci agar nilai tambah dinikmati langsung oleh petani,” ujar Cut Muhammad.

Selain itu, rapat koordinasi ini juga membahas agenda pelantikan pengurus DPD Tani Merdeka Aceh Tengah, serta membicarakan isu-isu strategis lain seperti lahan budidaya dan penguatan kelembagaan petani.

Ketua DPD Tani Merdeka Aceh Tengah, Eka Saputra, menyambut baik langkah Tani Merdeka Indonesia dalam mendorong program-program nyata di lapangan. Ia menegaskan pihaknya siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk memajukan pertanian di wilayahnya.

“Kopi Gayo sudah dikenal dunia. Tugas kita sekarang adalah menjaga kualitas dan memperkuat posisi petani agar mereka tak lagi jadi pihak yang lemah dalam rantai dagang. Kami siap mendukung penuh program hilirisasi yang diinisiasi oleh Tani Merdeka,” kata Eka.

Eka juga berharap ke depan petani di Aceh Tengah bisa lebih sejahtera melalui pendampingan yang tepat, akses pasar yang luas, dan dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah.[]

Petani Lampung Barat Terima Bantuan Alsintan, Ucapkan Terima Kasih kepada Presiden Prabowo

Lampung Barat — Kelompok tani binaan Tani Merdeka Indonesia di Kabupaten Lampung Barat menerima bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa combine harvester, pada Senin (07/07/25). Bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk mendorong peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di daerah.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan kelompok tani menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat dan organisasi Tani Merdeka Indonesia yang selama ini aktif mendampingi petani.

“Alhamdulillah, terima kasih kepada Presiden Prabowo, Wakil Menteri Sudaryono, serta kepada Pak Don Muzakir, Ketua Tani Merdeka Indonesia. Kami dari kelompok tani binaan Tani Merdeka DPD Lampung Barat sangat bersyukur atas bantuan alsintan ini,” ujar perwakilan petani.

Setelah menyampaikan ucapan terima kasih, para petani dengan penuh semangat membentangkan banner bertuliskan terima kasih untuk Pak Presiden Prabowo, Wakil Menteri Sudaryono dan kepada Pak Don Muzakir. Mereka pun serentak meneriakkan yel-yel “Tani Merdeka Indonesia, sejahtera!” berulang kali, menandakan antusiasme dan semangat baru bagi petani di Lampung Barat.

Ketua DPD Tani Merdeka Lampung Barat menyambut baik bantuan alsintan ini. Ia menyebut, keberadaan combine harvester akan mempercepat proses panen, menekan biaya produksi, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya.

“Dampaknya sangat positif. Adanya bantuan alat alsintan combine ini akan mempercepat upaya ketahanan dan swasembada pangan bagi para petani di Lampung Barat,” ungkap Ketua DPD Tani Merdeka Lampung Barat.

Dengan adanya bantuan ini, para petani diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hasil panen, menjaga stabilitas pangan daerah, serta turut berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

 

Peluang dan Tantangan Promosi Agribisnis Lewat Media Sosial di Era Digital

Media sosial menjadi hal yang tidak terpisahkan dari dunia modern. Menurut catatan Data Reportal, pada Januari 2025 tercatat ada 143 juta pengguna media sosial di Indonesia, atau setara dengan 50,2 persen dari total populasi. Tidak bisa dipungkiri, banyak aspek kehidupan kini sangat bergantung pada penggunaan media sosial, mulai dari komunikasi, hiburan, hingga aktivitas bisnis.

Kehadiran media sosial ini juga membuka banyak peluang baru di berbagai sektor, termasuk di bidang agribisnis. Dulu, petani dan pelaku agribisnis hanya bisa mengandalkan pasar tradisional atau agen untuk memasarkan hasil pertaniannya. Kini, mereka bisa menjual produk langsung ke konsumen, membangun komunitas, hingga mengedukasi pasar lewat media sosial.

Melalui media sosial, petani dapat dengan mudah meraup informasi terkini tentang teknik budidaya, harga komoditas pertanian, hingga penggunaan pupuk dan pestisida yang efektif. Selain itu, media sosial juga mampu meningkatkan produktivitas dalam menjalankan aktivitas pertanian melalui berbagai referensi dan jejaring yang tersedia secara online.

Lebih jauh, media sosial memberikan peluang besar bagi sektor agribisnis untuk memperluas jangkauan pasar. Produk-produk pertanian seperti sayuran organik, hasil olahan pangan, pupuk, hingga bibit tanaman kini bisa dipasarkan tidak hanya ke lingkungan sekitar, tapi juga ke kota-kota besar bahkan ke pasar ekspor. Petani dan pelaku agribisnis dapat membangun relasi dengan petani lain, komunitas petani milenial, konsumen langsung, hingga mitra bisnis melalui platform-platform seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan WhatsApp Business.

Konten yang menarik dan autentik seperti video panen, proses produksi, hingga kisah sukses petani muda bisa menjadi daya tarik tambahan yang meningkatkan minat beli masyarakat urban yang kini semakin peduli dengan produk segar dan sehat.

Namun demikian, di balik peluang tersebut, tantangan tetap ada. Tidak semua petani memiliki akses terhadap internet dan perangkat digital yang memadai. Selain itu, masih banyak petani yang belum memahami cara memanfaatkan media sosial secara optimal untuk promosi dan pemasaran. Keterbatasan literasi digital dan jaringan internet di beberapa wilayah pedesaan menjadi hambatan utama yang perlu mendapat perhatian.

Banyak petani juga belum familiar dengan konsep branding, konten menarik, hingga strategi penjualan digital. Padahal, di era modern ini, kemampuan tersebut sangat penting agar produk agribisnis bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Melihat besarnya potensi media sosial dalam mendorong kemajuan agribisnis, sudah saatnya pelaku usaha di sektor ini mulai memanfaatkan platform digital sebagai salah satu strategi pemasaran. Pemerintah, komunitas petani, dan lembaga pendidikan juga perlu berperan aktif dalam memberikan pelatihan digital bagi para petani agar mereka tidak tertinggal di era ekonomi digital.

Dengan adaptasi dan strategi promosi yang tepat, sektor agribisnis Indonesia bisa lebih maju, produk petani bisa menjangkau pasar yang lebih luas, dan kesejahteraan petani pun ikut meningkat.

 

Sekjen DPN Tani Merdeka Tegaskan Kedaulatan Pangan Kunci Ketahanan Nasional di Pelantikan DPW Sulteng

Sulawesi Tengah  — Acara pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah digelar di Gedung Pogombo, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Sabtu (5/7/2025). Pelantikan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Nasional (DPN) Tani Merdeka Indonesia, H. Nandang Sudrajat, yang hadir mewakili Ketua Umum DPN.

Dalam sambutannya, Nandang Sudrajat menegaskan pentingnya kedaulatan pangan sebagai fondasi utama ketahanan nasional. Menurutnya, selama kebutuhan pangan rakyat dan prajurit terpenuhi, negara akan lebih siap menghadapi ancaman dari pihak manapun.

“Kalau pangan swasembada, perut rakyat kenyang, perut prajurit kenyang, diserang siapapun kita tenang. Karena cadangan pangan ada. Tapi kalau tentaranya lapar, rakyatnya lapar, diserang bisa saja berbalik lalu berkiblat ke musuh hanya demi kepentingan perut,” ungkap Nandang di hadapan peserta pelantikan.

Ia juga mengapresiasi kebijakan pemerintah saat ini yang dinilai mampu mengalirkan anggaran langsung ke masyarakat bawah melalui berbagai program padat karya dan bantuan sosial. Salah satunya dengan mengerahkan pekerjaan irigasi desa serta program makan bergizi gratis.

“Pak Bu, inilah yang harus disyukuri. Presiden yang ada sekarang memang betul-betul membagi uang ke bawah. Contohnya, pekerjaan irigasi dikerahkan, uangnya dikelola di bawah, program makan bergizi gratis uangnya langsung diserahkan ke rakyat,” jelasnya.

Lebih jauh, Nandang mengingatkan kembali tentang prinsip ekonomi kerakyatan yang menjadi ruh konstitusi Indonesia sebelum amandemen. Ia menyebutkan bahwa Pasal 33 UUD 1945 yang awalnya terdiri dari tiga ayat, sejatinya menjadi dasar sistem perekonomian nasional yang berbasis kekeluargaan.

“Ayat 1 menyebutkan, sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berasaskan kekeluargaan. Asas kekeluargaan inilah yang coba dikonkritkan oleh Tani Merdeka. Pemerintah tentu punya keterbatasan, jadi harus ada kolaborasi. Kehadiran Tani Merdeka jangan jadi beban, tapi justru harus menjadi partner utama pemerintah daerah,” tegas Nandang.

Seraya mengajak hadirin untuk berkomitmen bersama, Nandang memimpin deklarasi kesiapan para pengurus dan peserta pelantikan.

“Sanggup?” serunya.
“Sanggup!” jawab hadirin kompak.

Ia juga mengingatkan bahwa cabang-cabang produksi penting dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai negara sesuai amanat konstitusi.

“Ayat 2 menyebutkan, cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Frasa ini menjadi kunci yang harus bermuara pada kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.

Acara pelantikan ini diharapkan mampu memperkuat posisi Tani Merdeka di Sulawesi Tengah sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun ketahanan pangan dan mendorong kemajuan sektor pertanian di wilayah tersebut.

DPW Tani Merdeka Indonesia Sulawesi Tengah Resmi Dilantik, Siap Kawal Hak Petani

Sulawesi Tengah — Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Provinsi Sulawesi Tengah resmi dilantik di Gedung Pogombo, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Sabtu (5/7/2025). Pelantikan ini menjadi momentum penguatan peran organisasi tani dalam mengadvokasi kepentingan petani serta mendorong inovasi pertanian di daerah.

Pelantikan dihadiri oleh berbagai unsur Forkopimda dan pejabat daerah. Gubernur Sulawesi Tengah diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sulteng, Rudi Dewanto. Kapolda Sulteng diwakili oleh pejabat Krimsus, Komandan Resor Militer diwakili oleh Ajen, Komandan Polisi Militer, Kepala Dinas Pertanian Hortikultura, dan Kabinda Sulteng Letkol Muis.

Dalam sambutannya, Ketua DPW TMI Sulawesi Tengah, Hasriadi Hatta, menegaskan komitmen organisasinya untuk terus memperjuangkan hak-hak petani dan menjadi wadah inovasi di bidang pertanian.

“Tani Merdeka adalah organisasi yang dikawal langsung oleh Bapak Don Muzakir sebagai Ketua Umum, dengan Bapak Sudaryono sebagai Pembina, dan Bapak Prabowo Subianto sebagai Penasehat Utama. Kami hadir untuk mengadvokasi hak-hak petani serta mendorong inovasi pertanian,” ujar Hasriadi.

Sementara itu, Asisten II Setda Sulteng, Rudi Dewanto, berharap kehadiran Tani Merdeka dapat menjadi solusi nyata bagi persoalan petani, bukan sekadar perantara birokrasi.

“Tani Merdeka harus hadir memberi solusi konkret bagi petani, bukan sekadar jembatan birokrasi. Organisasi ini harus bisa memberi dampak langsung ke lapangan,” tegas Rudi.

Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Nasional (DPN) Tani Merdeka Indonesia, Nandang Sudrajat, yang hadir mewakili Ketua Umum DPN, dalam sambutannya menekankan pentingnya kembali kepada semangat ekonomi kerakyatan yang menjadi dasar perekonomian nasional.

“Undang-Undang Dasar 1945 sebelum amandemen terdiri dari tiga ayat dalam Pasal 33, yang menjadi ruh ekonomi kerakyatan Indonesia. Ayat 1 menegaskan sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berasaskan kekeluargaan. Asas kekeluargaan inilah yang coba dikonkritkan oleh Tani Merdeka,” jelas Nandang.

Ia menambahkan bahwa pemerintah memiliki keterbatasan dalam menjangkau seluruh kebutuhan petani. Karena itu, peran organisasi seperti Tani Merdeka sangat penting untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah.

“Kehadiran Tani Merdeka jangan jadi beban, tetapi harus menjadi partner utama pemerintah daerah. Sanggup?” tanya Nandang, yang disambut serentak oleh hadirin, “Sanggup!”

Pelantikan ini diharapkan menjadi awal dari penguatan peran petani dalam pembangunan daerah, sekaligus mempererat sinergi antara organisasi tani dan pemerintah di Sulawesi Tengah.

Bupati Mamuju Tengah Apresiasi Kehadiran Tani Merdeka Indonesia

Mamuju Tengah — Bupati Mamuju Tengah, Arsal Aras, memberikan apresiasi atas kehadiran organisasi Tani Merdeka Indonesia di wilayahnya. Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan saat pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Mamuju Tengah, Rabu (2/7/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Arsal menyatakan bahwa keberadaan Tani Merdeka Indonesia akan menjadi mitra strategis bagi pemerintah daerah, khususnya dalam mendorong kemajuan sektor pertanian dan perikanan di Mamuju Tengah.

“Saya menyampaikan apresiasi atas hadirnya salah satu wadah untuk membantu pemerintah sebagai mitra dalam mengurusi urusan pertanian di Mamuju Tengah,” ujar Bupati Arsal.

Selain itu, ia juga mengucapkan selamat kepada para pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia yang baru saja dilantik. Bupati berharap ke depan akan terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah daerah, petani, dan nelayan melalui ruang-ruang diskusi yang difasilitasi Dinas Pertanian setempat.

“Sekali lagi saya sampaikan selamat atas pelantikannya. Tentu saya apresiasi telah hadir di Mamuju Tengah, dan kami berharap Pak Kadis bisa menggelar ruang-ruang diskusi agar urusan petani, hak-hak petani, nelayan, dan perikanan itu bisa terwadahi melalui Tani Merdeka,” tambahnya.

Pelantikan ini dihadiri sejumlah pejabat daerah, Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Sulawesi Barat, serta tokoh masyarakat dan pengurus organisasi, sebagai bagian dari upaya bersama memperkuat sektor pertanian dan perikanan di Mamuju Tengah.