Di era digital seperti sekarang, petani tidak cuma bisa berjualan hasil panen lewat tengkulak atau pasar tradisional saja. Lewat media sosial, petani bisa langsung promosi dan jual hasil panennya ke konsumen tanpa perantara. Selain lebih cepat, hasilnya juga bisa lebih menguntungkan!
Buat para petani atau komunitas tani yang ingin mulai, berikut panduan sederhana cara memanfaatkan media sosial untuk jualan produk pertanian.
Media sosial seperti Tiktok, Instagram, Facebook, hingga WhatsApp bisa jadi alat promosi gratis yang menjangkau banyak orang. Apalagi sekarang banyak orang belanja sayur, buah, hingga beras organik langsung dari petani lewat media sosial. Adapun manfaat dari penggunaan media sosial untuk petani yaitu seperti:
- Bisa jual langsung ke konsumen
- Dapat harga lebih bagus tanpa dipotong tengkulak
- Lebih dikenal banyak orang
- Bangun komunitas pelanggan loyal
Inilah beberapa tips yang mesti dilakukan petani dalam memasarkan hasil panennya ke media sosial.
- Foto Produk yang Menarik
Gunakan kamera HandPhon yang cukup bagus. Foto hasil panen di bawah sinar matahari biar warnanya lebih cerah atau mendapatkan cahaya yang cukup dan pastikan produk terlihat segar dan bersih.
- Tulis Deskripsi Produk yang Jelas
Contoh:
“Pepaya California, manis, segar dari kebun sendiri. 1 kg Rp 10.000. Bisa pesan lewat WA, kirim area Purbalingga & sekitarnya.”
- Aktif Posting Setiap Hari
Update hasil panen, proses di kebun, atau testimoni pelanggan. Orang jadi tahu kalau kebunnya aktif.
- Berikan Promo Menarik
Misal: beli 3 kg, gratis ongkir. Atau diskon khusus pelanggan pertama.
Selain media sosial, tentu para petani juga bisa jual melalui Marketplace, seperti Tokopedia dan Shopee. Petani zaman sekarang tidak boleh ketinggalan teknologi. Lewat media sosial, petani bisa promosi, jualan, dan membangun jaringan pelanggan lebih luas. Cara ini juga bisa bantu petani muda yang ingin usaha pertanian tanpa harus buka toko fisik. Jadi, mulai manfaatkan HandPhone dan media sosial buat jualan hasil kebun sendiri.