Beranda blog Halaman 43

Cut Muhammad: Bireuen Punya Potensi Besar Kembangkan Jagung, Tapi Harga Masih Rendah

0
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad

TANI MERDEKA – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad, menilai Kabupaten Bireuen memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi daerah penghasil jagung unggulan di Aceh.

Hal itu disampaikan saat mengunjungi lahan jagung milik kelompok petani binaan Tani Merdeka Aceh di Desa Blang Gandai, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, usai acara pelantikan pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Bireuen, Pidie Jaya dan Kota Lhokseumawe, pada Kamis, 12 Juni 2025.

Acara pelantikan dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan, TNI/Polri, serta para petani dari wilayah sekitar.

Usai pelantikan, Cut Muhammad Bersama pengurus DPD Tani Merdeka Bireuen menyempatkan diri turun langsung ke lapangan untuk melihat secara dekat aktivitas pertanian jagung yang digeluti oleh kelompok petani di bawah binaan Tani Merdeka Aceh.

Cut Muhammad mengatakan bahwa lahan jagung di Kabupaten Bireuen sangat luas dan subur, sehingga sangat layak dikembangkan lebih serius.

“Bireuen punya lebih dari 3.000 hektare lahan jagung. Ini potensi yang sangat besar. Selain sebagai lumbung padi, Bireuen juga bisa kita dorong jadi sentra jagung Aceh,” kata Cut Muhammad.

Menurutnya, kualitas jagung dari Bireuen sangat baik dan sudah terkenal di Aceh. Namun, ia menyayangkan masih rendahnya harga jual jagung di tingkat petani.

“Saat ini harga jual jagung masih di kisaran Rp4.800 per kilogram. Harga ini belum layak, belum cukup untuk membuat petani sejahtera. Padahal biaya tanam, pupuk, dan tenaga kerja terus naik,” ujarnya.

Cut Muhammad menekankan pentingnya peran pemerintah dalam membantu petani. Ia berharap Kementerian Pertanian dan Pemerintah Aceh bisa memberikan perhatian lebih untuk mendukung pengembangan pertanian jagung di Bireuen, baik dari segi alat dan mesin pertanian (alsintan), pembangunan infrastruktur irigasi, maupun akses pasar.

“Kami harap ada bantuan alsintan, akses pembiayaan, dan juga infrastruktur jalan tani yang layak. Selain itu, perlu juga perhatian serius dari pemerintah agar harga jual bisa distabilkan atau bahkan dinaikkan,” tegasnya.

Ia juga mendorong agar petani jagung bisa dilibatkan dalam program ketahanan pangan nasional.

“Jagung itu penting untuk pakan ternak, bahan makanan, bahkan bioenergi. Ini strategis. Kalau petani kita kuat, negara pasti kuat,” tambah Cut Muhammad.

Sementara itu, Ediwan, Ketua Kelompok Tani Makmu yang mendampingi kunjungan tersebut, mengatakan hampir seluruh warga di desa itu adalah petani jagung. Mereka rutin menanam dan memanen dua kali dalam setahun. Namun, tantangan utama yang mereka hadapi adalah harga jual yang rendah dan keterbatasan alat produksi.

“Di Blang Gandai ini hampir semua petani tanam jagung. Kami panen dua kali setahun, tapi harga jualnya sekarang cuma sekitar Rp4.000 per kilogram. Ini masih belum cukup untuk menutupi biaya produksi,” kata Ediwan.

Ia berharap pemerintah daerah dan pusat bisa memperhatikan nasib petani jagung di Bireuen.

“Kami butuh bantuan alat mesin pertanian, pupuk yang cukup, dan harga yang lebih adil. Kalau ini semua diperhatikan, saya yakin petani bisa lebih sejahtera,” ungkapnya.

Ediwan juga menyampaikan apresiasi kepada Tani Merdeka Aceh yang telah aktif mendampingi para petani. Ia berharap organisasi ini bisa terus menjadi jembatan antara petani dan pemerintah.

“Kami sangat terbantu dengan pendampingan dari Tani Merdeka. Mereka sering turun ke lapangan, beri edukasi, dan bantu kami berorganisasi. Harapannya, ke depan Tani Merdeka bisa semakin kuat dan menjadi mitra strategis bagi petani dan pemerintah,” pungkas Ediwan.[]

DPD Tani Merdeka Bireuen Dilantik, Cut Muhammad: Kita Dorong Perbaikan Irigasi dan Kemandirian Petani

0

TANI MERDEKA – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad, melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Bireuen, Kabupaten Pidie Jaya, dan Kota Lhokseumawe.

Pelantikan ini berlangsung di aula Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, pada Kamis, 12 Juni 2025.

Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting daerah, antara lain Wakil Bupati Bireuen Razuardi, Dandim 0111/Bireuen, Kapolres Bireuen, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, Mulyadi, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda.

Usai pelantikan Cut Muhammad mengatakan, penguatan infrastruktur pertanian, khususnya irigasi, di Kabupaten Bireuen sangat dibutuhkan oleh petani daerah tersebut.

Cut Muhammad menjelaskan, Bireuen memiliki luas sawah mencapai 15.711 hektare, dan menjadi salah satu daerah penghasil gabah terbesar di Aceh. Namun, potensi besar ini belum sepenuhnya didukung oleh infrastruktur yang memadai.

“Bireuen ini salah satu lumbung pangan Aceh. Tapi sayangnya banyak saluran irigasi yang rusak, tidak tidak nomal, bahkan tidak berfungsi. Ini yang harus kita perjuangkan bersama. Kementerian Petanian dan Pemerintah Aceh harus hadir dan membangun fasilitas irigasi yang layak untuk para petani,” tegas Cut Muhammad.

Menurutnya, keberadaan Tani Merdeka di tingkat daerah tidak hanya menjadi wadah bagi petani, tetapi juga menjadi motor penggerak perubahan. Ia menekankan bahwa petani harus hidup sejahtera dan berdaya.

“Petani di seluruh Indonesia harus makmur, harus sejahtera. Karena kalau petani kuat dan mandiri, negara ini juga akan kuat. Ini adalah prinsip dasar perjuangan kami di Tani Merdeka,” ungkap pria yang akrab disapa Mukim Amad.

Cut Muhammad juga meminta kepada para pengurus DPD yang baru dilantik, baik dari Bireuen, Pidie Jaya, maupun Lhokseumawe, untuk membangun sinergi dan kemitraan yang baik dengan pemerintah daerah, unsur TNI-Polri, serta seluruh pemangku kepentingan di bidang pertanian.

“Kemitraan ini penting agar program-program ketahanan pangan bisa berjalan dengan baik. Kita ingin Tani Merdeka hadir sebagai bagian dari solusi untuk meningkatkan produksi pertanian dan menjaga kedaulatan pangan nasional,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bireuen, Razuardi, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap pelantikan DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Bireuen.

Ia menilai, kehadiran organisasi ini merupakan angin segar bagi pemerintah daerah dan para petani di Bireuen, yang selama ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari akses alat teknologi, hingga pemasaran hasil panen.

“Tani Merdeka adalah organisasi luar biasa. Ia punya peran strategis dalam memperkuat posisi tawar petani, mengadvokasi kebijakan yang berpihak, serta mendorong regenerasi petani muda. Ini yang kita butuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan,” ujar Razuardi.

Razuardi berharap DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Bireuen dapat menjadi mitra kritis dan konstruktif bagi pemerintah. Bukan hanya sebagai pengawas kebijakan, tapi juga sebagai pusat edukasi, pelatihan, dan inovasi pertanian di tingkat lokal.

“Jadikan semangat Tani Bangkit, Tani Merdeka sebagai gerakan bersama. Gerakan untuk membebaskan petani dari ketergantungan, dari keterbelakangan teknologi, dan dari ketidakadilan ekonomi. Mari kita tunjukkan bahwa petani Aceh, khususnya di Bireuen, adalah petani yang mandiri, terorganisir, dan siap menghadapi tantangan zaman,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, Mulyadi, yang juga ditunjuk sebagai Ketua Pembina DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Bireuen, menyatakan kesiapan pihaknya untuk bekerja sama dengan organisasi ini dalam mengembangkan sektor pertanian.

Mulyadi menilai, peran Tani Merdeka sangat penting dalam menjembatani komunikasi antara petani dengan pemerintah. Selain itu, keberadaan organisasi ini bisa mendorong percepatan edukasi pertanian yang lebih modern dan inklusif.

“Dengan hadirnya Tani Merdeka di Bireuen, kita ingin mendorong kemitraan yang kuat dengan pemerintah daerah. Kita akan bersama-sama melakukan edukasi ke petani, supaya mereka lebih melek teknologi dan bisa meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraannya,” ujar Mulyadi.

Ia juga menambahkan sektor pertanian saat ini membutuhkan pembaruan, baik dalam metode, teknologi, maupun manajemen. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan organisasi masyarakat seperti Tani Merdeka sangat diperlukan.[]

Hilirisasi Pertanian: Jalan Petani Naik Kelas dan Tingkatkan Ekonomi Desa

0
Panen padi memakai mesin

Hilirisasi berasal dari dua kata yaitu “hilir” dan “-isasi” yang memiliki arti suatu perkembangan industri penghasil bahan baku (industri hulu) yang kemudian menjadi industri yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi (industri hilir). Hilirisasi adalah sebuah proses pengolahan dan transformasi suatu bahan baku atau sumber daya alam menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. 

Dalam konteks pertanian hilirisasi ini merupakan proses pengembangan hasil pertanian menjadi produk olahan atau turunan lain yang tentunya memiliki nilai tambah ekonomis.  melalui  hilirisasi, petani dan pelaku usaha tani tidak hanya bergantung pada harga jual hasil panen mentah, tapi bisa mendapatkan tambahan keuntungan dari produk olahan yang mereka hasilkan. Misalnya, jagung tidak hanya dijual sebagai jagung pipilan, tapi juga diolah menjadi tepung jagung, makanan ringan, atau pakan ternak. Atau, singkong diolah menjadi keripik, tepung tapioka, hingga bioetanol.

Keberadaan hilirisasi dalam sektor pertanian tentunya sangat penting dan akan berdampak pada ekonomi. inilah beberapa hal kenapa hilirisasi dalam sektor pertanian harus segera dilakukan.

  1. Meningkatkan Nilai Tambah Ekonomi
    Produk olahan hasil pertanian memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan produk mentah. Ini bisa meningkatkan pendapatan petani dan pelaku usaha di sektor agribisnis.
  2. Menciptakan Lapangan Kerja Baru
    Proses pengolahan hasil tani membutuhkan tenaga kerja di berbagai sektor: produksi, pengemasan, distribusi, hingga pemasaran. Ini bisa menyerap tenaga kerja lokal, khususnya di desa-desa.
  3. Mengurangi Ketergantungan Impor
    Dengan adanya produk olahan lokal, ketergantungan Indonesia terhadap produk-produk impor bisa berkurang. Selain itu, produk hasil hilirisasi bisa bersaing di pasar ekspor.
  4. Mendorong Kemandirian Pangan
    Hilirisasi pertanian bisa memperkuat ketahanan pangan nasional, karena hasil olahan bisa disimpan lebih lama dan didistribusikan ke berbagai daerah.

Dalam terciptanya hilirisasi pertanian ini tentu tidak berjalan mulus mulus saja, namun memiliki tantangan tersendiri. Seperti akses modal, teknologi pengolahan, jaringan distribusi, dan minimnya sumber daya manusia dalam pengolahan hasil pertanian. Namun sekarang ini pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto mencoba menyelesaikan semua tantangan-tantangan tersebut. Seperti pembagian alsintan di berbagai daerah, memberikan akses permodalan dan lain sebagainya. kehadiran pemerintah dalam proses ini tentu akan mempercepat terciptanya hilirisasi. 

Dengan demikian, petani Indonesia tidak hanya jadi produsen bahan mentah, tapi bisa naik kelas menjadi pelaku industri agribisnis yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing.

 

Tani Merdeka Indonesia Kalbar Hadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II di Bengkayang

0
Dokumentasi saat pertemuan Dewan Pembina DPW dan Ketua DPW Tani Merdeka Kalimantan Barat dalam kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II yang digelar di Kabupaten Bengkayang

Bengkayang — Tani Merdeka Indonesia Provinsi Kalimantan Barat turut ambil bagian dalam kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II yang digelar di Kabupaten Bengkayang pada Kamis (05/06/25). Kegiatan ini menjadi salah satu upaya nyata dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.

Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Kalbar, M. Saupi menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, keberhasilan panen raya ini tidak terlepas dari kerja keras semua pihak serta kolaborasi intens yang terjalin di lapangan.

“Alhamdulillah, kami Tani Merdeka Indonesia Provinsi Kalimantan Barat turut hadir dalam Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II di Bengkayang. Keberhasilan ini tentunya berkat kerja sama keras dari semua pihak serta komunikasi yang intens dalam mewujudkan dan menyukseskan program pemerintah terkait swasembada pangan,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Dewan Pembina DPW Tani Merdeka Indonesia Kalbar, Daud Yordan, juga menyambut baik pelaksanaan kegiatan panen raya ini. Ia menilai ketahanan pangan adalah salah satu pondasi penting dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan.

“Tani Merdeka Indonesia Provinsi Kalimantan Barat menyambut baik kegiatan ini. Ketahanan pangan merupakan bagian dari pembangunan daerah yang berkelanjutan, dan kehadiran Polri dalam gerakan swasembada pangan ini merupakan bentuk kepedulian yang sangat dihargai,” ungkapnya.

Panen raya jagung serentak ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, serta para petani dan organisasi tani dalam menjaga ketersediaan pangan nasional, khususnya di wilayah Kalimantan Barat.

Presiden Prabowo Tegaskan Swasembada Pangan Adalah Kunci Kemerdekaan Bangsa

0
Sambutan Presiden Prabowo dalam kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II

Bengkayang, Kalimantan Barat, — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan kembali pentingnya swasembada pangan sebagai syarat utama bagi kedaulatan dan kemerdekaan suatu bangsa. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II sekaligus pelepasan ekspor hasil pertanian di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (05/06/25).

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa keamanan nasional sangat bergantung pada ketahanan pangan. Beliau menyebut, sebuah bangsa tidak akan benar-benar merdeka jika tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

“Swasembada pangan adalah kunci dari pada keamanan. Swasembada pangan adalah kunci dari kemerdekaan. tidak ada bangsa yang merdeka kalau tidak bisa produksi pangannya. saya ulangi tidak ada bangsa yang merdeka sesungguhnya kalau bangsa itu  tidak memproduksi makannya sendiri,” ujarnya Presiden.

Presiden juga menyampaikan bahwa perjuangannya di dunia politik selama ini selalu didedikasikan untuk mencapai kemandirian pangan nasional. Ia menegaskan tidak akan merasa tenang sebelum Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya tanpa bergantung pada impor.

“Perjuangan selama saya di politik pengabdian saya selalu fokus saya tidak akan tenang sebelum indonesia swasembada pangan,” lanjutnya.

Lebih jauh, Presiden Prabowo menargetkan swasembada pangan tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat provinsi dan antar pulau. Menurutnya, sebagai negara kepulauan, Indonesia harus memiliki kemampuan produksi pangan yang mandiri di setiap wilayah.

“Tidak hanya indonesia yang swasembada pangan. setiap provinsi harus swasembada pangan dan setiap pulau harus berdiri sendiri. karena ini kunci kemerdekaan kita, karena kita negara yang termasuk unik tidak banyak negara yang seperti kita yaitu negara kepulauan,” tegas Presiden Prabowo

Kegiatan panen raya ini diikuti oleh petani dari berbagai kabupaten di Kalimantan Barat, termasuk komunitas Tani Merdeka Kalbar yang turut berpartisipasi dalam mendukung upaya swasembada jagung di daerah tersebut. Selain panen raya, acara juga diisi dengan pelepasan ekspor hasil pertanian yang menjadi bagian dari strategi peningkatan kesejahteraan petani dan daya saing produk lokal di pasar internasional.

 

Tani Merdeka Gelar Pelatihan Mikrobakteri Nabati di Sragen, Dorong Petani Kurangi Pupuk Kimia

0
Tani Merdeka Gelar Pelatihan Mikrobakter Nabati di Sragen, Dorong Petani Kurangi Pupuk Kimia

Sragen — Upaya mendorong pertanian ramah lingkungan terus dilakukan Tani Merdeka Indonesia. Kali ini, organisasi tersebut mengadakan kegiatan sosialisasi sekaligus pelatihan pembuatan Mikrobakteri  Nabati Metoda Nusantara di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Pelatihan ini di gelar di Kantor P3A Tirto Guno, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Rabu (04/06/2025)

Pelatihan ini diikuti antusias oleh para petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan). Kegiatan tersebut menjadi ruang berbagi pengetahuan tentang alternatif teknologi pertanian yang praktis dan mudah diterapkan di tingkat petani.

Pelatihan ini mengenalkan metode pengembangan Mikroba Bakteri yang berperan penting dalam produksi pupuk organik. Selain ramah lingkungan, metode ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang harganya terus melonjak.

Suasana pelatihan berjalan interaktif. Para peserta aktif berdiskusi dan mengajukan berbagai pertanyaan kepada narasumber saat sesi praktik lapangan berlangsung. Kehadiran Camat Sidoharjo, Dwi Cahyono, S.STP., M.Si., juga menambah semangat peserta. Dalam sambutannya, Dwi Cahyono menyampaikan apresiasi atas inisiatif Tani Merdeka Indonesia dalam mendorong pertanian organik di wilayahnya.

“Pelatihan semacam ini sangat penting bagi para petani untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya produksi melalui pemanfaatan pupuk organik. Ini juga bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Tani Merdeka Sragen, Setyo Widodo, menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan berbagai program ekonomi kreatif di sektor pertanian. Menurutnya, langkah ini selaras dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

“Kami akan terus mendorong berbagai program ekonomi kreatif di sektor pertanian. Ini sejalan dengan program kedaulatan pangan yang saat ini tengah dijalankan oleh Pemerintahan Presiden Prabowo,” ujar Setyo Widodo.

Ia berharap pelatihan semacam ini dapat melahirkan inovasi-inovasi baru dalam praktik pertanian organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan lokal di Sragen, serta memberi contoh positif bagi daerah lain.

 

Ketum DPN Tani Merdeka Ingatkan Pengurus Daerah: Jangan Jadi Organisasi Papan Nama

0
Sudaryono dan Don Muzakir

SAMOSIR — Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Tani Merdeka, Don Muzakir, mengingatkan seluruh jajaran pengurus organisasi di daerah untuk tidak sekadar menjadikan Tani Merdeka sebagai organisasi papan nama. Hal itu disampaikan Don Muzakir saat menghadiri pelantikan empat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka di Sumatera Utara, yang digelar di Pangururan, Kabupaten Samosir, Sabtu (31/5/2025).

Dalam sambutannya, Don menegaskan bahwa tugas pengurus Tani Merdeka, khususnya ketua DPD, bukanlah hal ringan. Mereka memiliki tanggung jawab membangun kepengurusan hingga ke tingkat desa agar bisa mengetahui langsung persoalan yang dihadapi para petani.

“Menjadi pengurus dan menjadi ketua DPD Tani Merdeka itu berat. Tugas ketua DPD adalah membentuk kepengurusan sampai ke tingkatan desa untuk mengetahui persoalan-persoalan yang menyangkut tentang petani,” ujar Don.

Ia juga mengingatkan agar organisasi ini tidak hanya ada secara administratif tanpa aktivitas nyata. Don mencontohkan fenomena organisasi papan nama, di mana kantor memiliki plang nama namun pengurusnya tidak aktif dan tak memiliki program kerja yang jelas.

“Tani Merdeka bukan organisasi papan nama, ini saya ingatkan. Jangan sampai di depan kantor ada papan nama, tapi pengurusnya tidak ada, dan tidak ada yang diurusin,” tegasnya.

Lebih jauh, Don menyampaikan pesan Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka, Prabowo Subianto, dan Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono. Keduanya, kata Don, mengharapkan Tani Merdeka menjadi organisasi yang aktif turun ke masyarakat desa dan bukan sekadar diisi oleh segelintir pengurus di tingkat atas.

“Pak Prabowo dan Wamentan Pak Sudaryono menginginkan Tani Merdeka ini bukan organisasi yang hanya diisi 15 orang pengurus. Mereka ingin Tani Merdeka menjadi organisasi yang benar-benar mengurus rakyat yang hidup di desa-desa. Itu yang harus kita urus,”  pesan Don.

Selain itu, Don juga menyoroti masih banyaknya persoalan terkait distribusi pupuk subsidi di berbagai daerah. Ia meminta pengurus Tani Merdeka di daerah untuk aktif melakukan pengawasan dan segera melaporkan jika menemukan indikasi penyimpangan.

“Di mana tugas kita Tani Merdeka? Saat ada kelangkaan pupuk, langsung telepon Pupuk Indonesia. Saya kasih tahu, di mana-mana masih ada penyimpangan. Kadang-kadang pupuk subsidi dari satu kabupaten dibawa ke kabupaten lain. Ini perlu pengawasan,”  tegas Don.

Acara pelantikan ini diharapkan menjadi awal penguatan peran Tani Merdeka di Sumatera Utara dan mendorong organisasi ini menjadi garda terdepan dalam membela hak-hak petani di desa.

 

Daud Yordan: Tani Merdeka Jadi Mitra Pemerintah Wujudkan Ketahanan Pangan di Sanggau

0
Sambutan Duad Yordan Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka Kalbar dalam acara pelantikan DPD Tani Merdeka Sanggau

SANGGAU — Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kalimantan Barat, Daud Yordan, menegaskan pentingnya sinergi antara organisasi petani dengan pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Hal itu disampaikannya usai pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) TMI Kabupaten Sanggau di The Garden Palace Hotel, Senin (02/06/25).

Daud Yordan yang juga Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini mengatakan bahwa kehadiran TMI di Kabupaten Sanggau merupakan bentuk perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam menyalurkan berbagai program di sektor pertanian.

“Saya menyampaikan selamat kepada Pak Usman dan teman-teman yang telah dilantik kepengurusan Tani Merdeka Indonesia (TMI)  Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Sanggau” ujar Daud Yordan.

Ia menambahkan, TMI diharapkan dapat menjadi jembatan dalam menyukseskan program-program kementerian yang berkaitan langsung dengan pertanian di daerah.

Tentu harapannya besar melalui organisasi Tani Merdeka kita dapat menyukseskan program-program pemerintahan pusat yang menjadi perpanjangan tangannya menyalurkan program-program kementerian pusat untuk menyalurkan ke Kabupaten Sanggau, lanjutnya.

Lebih lanjut, Daud juga berharap pemerintah daerah dapat terus membangun kolaborasi bersama TMI, mengingat pentingnya peran sektor pertanian dalam perekonomian lokal.

“Saya berharap teman-teman Tani Merdeka Kabupaten Sanggau dapat bersinergi dengan pemerintah. Karena dalam hal ini tidak terlepas dari dukungan-dukungan pemerintah,  dan pihak-pihak lainnya yang sudah dicanangkan oleh bapak Presiden Prabowo untuk menuju swasembada pangan Indonesia, ujarnya.

Menurut Daud, sektor pertanian memiliki posisi strategis di Kabupaten Sanggau. Berdasarkan data yang ia miliki, sekitar 64 persen masyarakat Kabupaten Sanggau masih bergantung pada sektor pertanian.

“Saya juga berharap pemerintah Kabupaten Sanggau menyambut baik Tani Merdeka di Kabupaten Sanggau ini, karena memang sektor pertanian merupakan sektor utama dari Kabupaten Sanggau.  Kalau saya melihat catatan di tahun 2024 kurang lebih 64 persen masyarakat Kabupaten Sanggau masih hidup berketergantungan dengan sektor pertanian. Artinya ini menggambarkan bahwa Tani merupakan ujung tombak dari ekonomi masyarakat Kabupaten Sanggau,” paparnya.

Sebagai atlet tinju juara dunia yang kini aktif di dunia politik, Daud Yordan mengaku siap mendukung berbagai program penguatan sektor pertanian di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Sanggau.

 

Tani Merdeka Indonesia Resmi Hadir di Sanggau, Siap Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional

0
Pelantikan DPD Tani Merdeka Sanggau yang dihadiri oleh Dewan Pembina Tani Merdeka Kalbar dan DPW Tani Merdeka Kalbar

SANGGAU — Komitmen memperkuat ketahanan pangan nasional terus digelorakan berbagai pihak. Salah satunya ditandai dengan kehadiran Tani Merdeka Indonesia (TMI) di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Organisasi yang bergerak di sektor pertanian ini diharapkan mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat ekonomi masyarakat desa melalui sektor pangan.

Pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) TMI Kabupaten Sanggau digelar di The Garden Palace Hotel, Senin (02/06/2025), dihadiri oleh jajaran Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kalimantan Barat, Ketua Dewan Pembina TMI Kalimantan Barat Daud Yordan, serta para stakeholder pertanian lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina TMI Kalimantan Barat Daud Yordan menyampaikan bahwa kehadiran TMI di Kabupaten Sanggau harus mampu memperkuat kolaborasi antara petani lokal, pemerintah daerah, dan kementerian terkait.

“Saya menyampaikan selamat kepada Pak Usman dan teman-teman yang telah dilantik kepengurusan Tani Merdeka Indonesia (TMI) DPD Kabupaten Sanggau,” ujar Daud Yordan.

Sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Daud menilai keberadaan TMI merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam menyalurkan berbagai program dan bantuan ke daerah. Ia berharap sinergi antara organisasi tani dan pemerintah daerah bisa terus diperkuat, mengingat sektor pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Sanggau.

“Tentu harapannya besar melalui organisasi Tani Merdeka kita dapat menyukseskan program-program pemerintahan pusat, menjadi perpanjangan tangan menyalurkan program-program kementerian pusat ke Kabupaten Sanggau, tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Kalimantan Barat, M. Saupi, turut menyampaikan dukungan dan harapannya kepada pengurus yang baru dilantik. Ia menekankan pentingnya loyalitas terhadap arahan dan instruksi dari pusat agar program-program strategis nasional bisa berjalan seragam hingga ke tingkat desa.

“Kami dari DPW Tani Merdeka Indonesia Kalimantan Barat mengucapkan selamat kepada Pak Usman dan kawan-kawan yang sudah dilantik di Kabupaten Sanggau. Semoga dapat melaksanakan seluruh instruksi dari Tani Merdeka Nasional,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua DPD TMI Kabupaten Sanggau terpilih, Usman, menyatakan komitmennya untuk segera bergerak menjalankan amanah organisasi. Ia menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya beserta jajaran pengurus.

“Setelah dilantik, kami akan segera membentuk pengurus di tingkat kecamatan dan desa. Selanjutnya, program-program pemerintah pusat akan kami laksanakan sesuai dengan instruksi baik dari DPP maupun DPW,” ungkap Usman.

Ia juga berharap kehadiran TMI di Sanggau dapat memberikan dampak nyata bagi para petani dan turut berperan aktif dalam mensukseskan program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah.

Don Muzakir, Prabowo berhasil Bawa Indonesia Swasembada Pangan

0

Jakarta – Kabar menggembirakan bagi bangsa Indonesia dimana kedaulatan pangan khususnya beras telah dicapai. Laporan real-time pada Kamis (29/5/2025) pukul 21.41 WIB, tercatat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 4 juta ton. Pencapaian ini merupakan rekor tertinggi sejak Bulog berdiri tahun 1969.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Tani Merdeka Indonesia (DPN TMI), Don Muzakir, dalam siaran pers pada Jumat (30/5/2025) mengapresiasi pencapaian tersebut dan atas nama petani mengucapkan terima kasih atas keberpihakan pemerintah terutama pada Kementerian Pertanian RI yang mampu menerjemahkan dan mengeksekusi berbagai gagasan dan kebijakan Presiden Prabowo Subianto sebagaimana digariskan dalam misi atau asta cita ke 2 “memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hjiau, dan ekonomi biru”.
Menurut Don Muzakir, kebijakan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 6.500 yang disertai penghapusan rafaksi seperti diatur dalam Inpres Nomor 6 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Gabah/Beras Dalam Negeri serta Penyaluran Cadang Beras Pemerintah berdampak pada kesejahteraan petani dan pada akhirnya petani sangat bersemangat dalam berproduksi.

“Kebijakan lain seperti program cetak sawah dan peningkatan produktivitas lahan pertanian diterjemahkan dengan baik dan efektif oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono sehingga swasembada tercapai dalam waktu yang sangat cepat”, tegas Don Muzakir.

Baik cetak sawah maupun peningkatan produktifitas mesti didukung dengan pupuk yang memadai, benih yang unggul, dan air yang cukup. “Dan kita semua tahu dalam 17 program prioritas Presiden, pada program 12 eksplisit Presiden Prabowo akan menjamin ketersediaan pupuk, benih, dan pestisida langsung ke petani dan ini ditepati semua oleh Presiden sehingga produksi beras surplus dan Bulog menyerapnya dengan maksimal”, lanjut Don Muzakir.

Don Muzakir mengungkapkan dahulu petani selalu mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi setiap kali musim tanam. “Dengan Perpres Nomor 6 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi menjadikan pendistribusian pupuk bersubsidi dari produsen ke petani sangat cepat dan tepat waktu, inilah keberpihakan Presiden dan hasilnya sudah mulai terlihat sekarang”, ujar Don Muzakir.

Don Muzakir menyimpulkan keberhasilan ini adalah kombinasi dari kebijakan yang berpihak pada petani dan keseriusan dari para pembantu Presiden terutama di Kementerian Pertanian dan Bulog, serta kolobarasi dengan Komisi IV DPR RI, TNI dan Polri, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan media.

Terkhusus untuk Bulog, DPN TMI memberi kredit khusus karena berhasil sekitar 2,4 juta ton beras, naik lebih dari 400% dibandingkan rata-rata serapan dalam periode yang sama dalam 5 tahun terakhir yang hanya 1,2 juta ton.

“Artinya produksi tidak hanya meningkat tetapi diserap dengan optimal oleh Bulog sehingga CBP menjadi lebih besar dan ini membuat cadangan yang dikuasai pemerintah lebih stabil dan memberikan rasa aman bagi bangsa Indonesia”, jelas Don Muzakir.

Pada akhirnya, DPN TMI menilai swasembada pangan beras yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto telah tercapai dan saatnya menjaga produksi dan produktivitas yang berkelanjutan dengan memastikan perlindungan lahan sawah, ketersediaan air sepanjang waktu, dan menjamin akses petani pada pupuk, benih unggul, dan pestisida. Dengan seperti itu, Indonesia akan sepenuhnya berdaulat pangan dan menjadi penopang utama Indonesia menjemput Indonesia Emas 20245