Jawa Tengah – Ratusan petani di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang tergabung dalam kelompok Tani Merdeka mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Deklarasi dukungan digelar di area persawahan di Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar pada Selasa (31/10/2023) sore. Hadir dalam deklarasi tersebut Ketua Umum DPP Tani Merdeka, Don Muzakir, dan sejumlah pengurus DPC Partai Gerindra Karanganyar.

Jabatan Dewan Pembina DPC Tani Merdeka Karanganyar, dipegang Wawan Pramono. Sementara Ketua DPC Tani Merdeka Karanganyar dijabat Arif Afianto.

Wawan mengeklaim dalam deklarasi itu ada 500 petani yang menyatakan mendukung Prabowo-Gibran di Pemilu 2023. Mereka merupakan perwakilan dari masing-masing gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Karanganyar. 

Kelompok Tani Merdeka menilai pasangan Prabowo-Gibran mampu menyelesaikan persoalan-persoalan pertanian seperti kelangkaan pupuk sampai regenerasi petani.

“Pupuk selama ini masih menjadi momok bagi para petani. Dari harga pupuk bersubsidi yang mahal sampai kelangkaan pupuk. Butuh solusi nyata untuk masalah ini, dan kami yakin pak Prabowo bisa mengatasi itu,” kata dia di sela deklarasi.

Selain kelangkaan pupuk, persolaan pertanian yang nyata saat ini adalah minimnya regenerasi petani. Melalui dibentuknya Tani Merdeka ini diharapkan juga mampu memunculkan petani-petani milenial. Wawan berupaya membantu adanya regenerasi petani sehingga Indonesia tak akan mengalami krisis pangan.

Ketua DPC Tani Merdeka Karanganyar, Arif Afianto, mengatakan dipilihnya Gondangrejo sebagai lokasi deklarasi karena wilayah tersebut kurang diperhatikan pemerintah. “Kami ingin petani di Gondangrejo makmur seperti di wilayah lain di Karanganyar,” kata dia.

Ketua DPP Tani Merdeka, Don Muzakir, mengatakan Tani Merdeka merupakan sebuah organisasi sosial yang di dalamnya menaungi petani, nelayan, pembudidaya ikan, dan lainnya. Gerakan Tani Merdeka ini dibentuk untuk kesejahteraan petani.

“Kami optimis Prabowo Subianto bisa memperjuangkan kesejahteraan petani, mulai dari ketersediaan pupuk, penjualan hasil bumi, metode pengolahan lahan, dan sebagainya, yang tujuannya untuk kesejahteraan petani,” kata dia.

Tani Merdeka, sambungnya, menjadi wadah untuk mennyejahterakan petani dan siap mendukung Prabowo yang berjanji menuntaskan persoalan-persoalan petani. Don juga sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat mendukung Prabowo.

“Luar biasa sekali semangat petani, mereka mendukung Prabowo dan berharap di bawah kepemimpinan Prabowo lebih sejahtera,” ungkap Don Muzakir.

Solo – Badan sayap Partai Gerindra yakni Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) makin memperluas jaringan.

Setelah membentuk pengurus Papera di tingkat provinsi hingga kota/kabupaten, DPP Papera juga menggandeng para petani untuk mengusung Prabowo Subianto menjadi Presiden dalam Pilpres 2024.

Ketua Umum DPP Papera Don Muzakir mengemukakan, terbentuknya organisasi petani itu sebagai pengembangan gerakan dengan menyasar para petani di tingkat bawah.

“Karakteristik di perkotaan, banyak didominasi gerakan dengan menyasar pedagang di pasar-pasar. Sedangkan, untuk di wilayah pedesaan seperti Pemalang, Wonosobo, Temanggung, Blora, kami merangkul mereka dalam sebuah wadah Tani Merdeka dengan tujuan memenangkan Pak Prabowo sebagai Presiden 2024,” tegas Don Muzakir dalam rapat konsolidasi DPD Partai Gerindra Jawa Tengah dan DIY di Grand Mercure Hotel Solo Baru, Minggu (15/10/2023).

Petani di pedesaan, lanjut Don Muzakir, antusias mendukung Prabowo untuk memimpin bangsa Indonesia. Saat ditemui, mereka meminta distribusi pupuk murah yang digunakan untuk pertanian.

“Banyak petani yang mengeluh terkait distribusi pupuk. Mereka menyampaikan aspirasi pada kami. Maka selain pedagang, kami juga merangkul para petani untuk mendukung Pak Prabowo Subianto jadi Presiden,” jelasnya.

Terkait sinyal dukungan relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Prabowo Subianto, Don mengatakan, hal itu sangat berpengaruh dalam konstetasi politik.

Dalam hal ini, Papera juga sudah melakukan koordinasi dengan para relawan, termasuk relawan Bolone Mase dan pendukung Gibran lainnya. Mereka menginginkan membuat gerakan bersama-sama di lapangan.

Menurutnya, selama setahun Papera bergerak menggalang dukungan di seluruh Indonesia. Gerakan sosial yang dilakukan Papera makin masif.