Pengurus Wilayah Khusus Bonokeling Tani Merdeka Dilantik, Don Muzakir: Petani Menjaga Adat dan Ketahanan Pangan

JAWA TENGAH – Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia Don Muzakir melantik pengurus Wilayah Khusus Tani Merdeka Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Rabu 15 Oktober 2025.

Pelantikan berlangsung dalam suasana adat khas Bonokeling yang dijaga secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Don Muzakir tiba di lokasi dan disambut dengan prosesi adat oleh warga Bonokeling. Komunitas ini dikenal sebagai penganut Islam Kejawen yang diwariskan dari leluhur mereka, Eyang Bonokeling.

Ikatan sosial dan religius di antara anggota komunitas dibangun melalui tradisi, nilai kekerabatan, dan ajaran sinkretis yang telah bertahan lintas generasi.

Komunitas Bonokeling berpusat di Desa Pekuncen. Mereka memiliki kesadaran kolektif sebagai keturunan Eyang Bonokeling, yang diyakini sebagai tokoh penyebar ajaran kejawen bernuansa Islam. Identitas genealogis ini menjadi dasar pengorganisasian sosial dan spiritual masyarakat.

Usai pelantikan, Don Muzakir menyampaikan wilayah Bonokeling memiliki karakter khusus. Menurutnya, masyarakat petani di sana menjaga adat sekaligus berperan aktif dalam ketahanan pangan.

“Ini wilayah khusus. Masyarakat petani menjaga adat petani. Setahun Presiden Prabowo Subianto berhasil swasembada pangan, makan gizi gratis, membentuk koperasi. Semuanya ini telah dirasakan oleh masyarakat. Berhasil,” kata Don Muzakir.

Ia menambahkan Tani Merdeka Indonesia akan terus memperluas dan memperkuat pendampingan di wilayah adat. Menurutnya, pendekatan berbasis komunitas penting untuk menjaga kesinambungan antara tradisi dan pembangunan.

Selain itu Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Jawa Tengah Wawan Pramono, menyambut baik pembentukan wilayah khusus ini. Ia menilai pelibatan komunitas adat dalam gerakan pertanian rakyat menjadi langkah strategis untuk memperluas jangkauan program.

Wawan Pramono mengakau DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Jawa Tengah akan mendampingi penuh pengurus wilayah khusus Bonokeling. Fokus pendampingan mencakup pelatihan teknis, penguatan koperasi, dan integrasi dengan program ketahanan pangan nasional.

“Pelantikan pengurus Wilayah Khusus Bonokeling menjadi bagian dari ekspansi Tani Merdeka Indonesia ke wilayah adat dan komunitas berbasis tradisi. Organisasi ini menargetkan pembentukan struktur di desa-desa yang memiliki potensi pertanian dan kekuatan sosial berbasis budaya,” katanya.

Sementara itu Ketua Wilayah Khusus Tani Merdeka Bonokeling Aris Munandar, mengatakan masyarakat adat di wilayahnya mendukung program pemerintah.

Aris Munandar menyebutkan petani di wilayahnya terbantu sejak ada Tani Merdeka Indonesia di wilayahnya.

“Kami merasakan dengan program Presiden Prabowo yang sangat peduli dengan petani. Melalui oraginasasi Tani Merdeka Indonesia wilayah kami akan berkembang,” ujar Aris.

Ia menilai penguatan kelembagaan petani di wilayah adat menjadi langkah penting agar masyarakat tidak tertinggal dalam program nasional.

Selain itu Tokoh Muda Adat Bonokeling, Ritam, menyampaikan rasa syukur atas pelantikan tersebut. Ia berharap program yang dijalankan Tani Merdeka Indonesia dapat selaras dengan nilai-nilai lokal yang selama ini dijaga oleh komunitas.

Ia menambahkan masyarakat Bonokeling terbuka terhadap kerja sama, selama tetap menghormati adat dan struktur sosial yang berlaku.

Menurutnya, pelibatan generasi muda dalam program pertanian menjadi kunci keberlanjutan komunitas.[]

Berita Terkait

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini