Beranda blog Halaman 3

Presiden Prabowo Tegaskan Swasembada Pangan Adalah Kunci Kemerdekaan Bangsa

Bengkayang, Kalimantan Barat, — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan kembali pentingnya swasembada pangan sebagai syarat utama bagi kedaulatan dan kemerdekaan suatu bangsa. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II sekaligus pelepasan ekspor hasil pertanian di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (05/06/25).

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa keamanan nasional sangat bergantung pada ketahanan pangan. Beliau menyebut, sebuah bangsa tidak akan benar-benar merdeka jika tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

“Swasembada pangan adalah kunci dari pada keamanan. Swasembada pangan adalah kunci dari kemerdekaan. tidak ada bangsa yang merdeka kalau tidak bisa produksi pangannya. saya ulangi tidak ada bangsa yang merdeka sesungguhnya kalau bangsa itu  tidak memproduksi makannya sendiri,” ujarnya Presiden.

Presiden juga menyampaikan bahwa perjuangannya di dunia politik selama ini selalu didedikasikan untuk mencapai kemandirian pangan nasional. Ia menegaskan tidak akan merasa tenang sebelum Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya tanpa bergantung pada impor.

“Perjuangan selama saya di politik pengabdian saya selalu fokus saya tidak akan tenang sebelum indonesia swasembada pangan,” lanjutnya.

Lebih jauh, Presiden Prabowo menargetkan swasembada pangan tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat provinsi dan antar pulau. Menurutnya, sebagai negara kepulauan, Indonesia harus memiliki kemampuan produksi pangan yang mandiri di setiap wilayah.

“Tidak hanya indonesia yang swasembada pangan. setiap provinsi harus swasembada pangan dan setiap pulau harus berdiri sendiri. karena ini kunci kemerdekaan kita, karena kita negara yang termasuk unik tidak banyak negara yang seperti kita yaitu negara kepulauan,” tegas Presiden Prabowo

Kegiatan panen raya ini diikuti oleh petani dari berbagai kabupaten di Kalimantan Barat, termasuk komunitas Tani Merdeka Kalbar yang turut berpartisipasi dalam mendukung upaya swasembada jagung di daerah tersebut. Selain panen raya, acara juga diisi dengan pelepasan ekspor hasil pertanian yang menjadi bagian dari strategi peningkatan kesejahteraan petani dan daya saing produk lokal di pasar internasional.

 

Tani Merdeka Gelar Pelatihan Mikrobakteri Nabati di Sragen, Dorong Petani Kurangi Pupuk Kimia

Sragen — Upaya mendorong pertanian ramah lingkungan terus dilakukan Tani Merdeka Indonesia. Kali ini, organisasi tersebut mengadakan kegiatan sosialisasi sekaligus pelatihan pembuatan Mikrobakteri  Nabati Metoda Nusantara di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Pelatihan ini di gelar di Kantor P3A Tirto Guno, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Rabu (04/06/2025)

Pelatihan ini diikuti antusias oleh para petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan). Kegiatan tersebut menjadi ruang berbagi pengetahuan tentang alternatif teknologi pertanian yang praktis dan mudah diterapkan di tingkat petani.

Pelatihan ini mengenalkan metode pengembangan Mikroba Bakteri yang berperan penting dalam produksi pupuk organik. Selain ramah lingkungan, metode ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang harganya terus melonjak.

Suasana pelatihan berjalan interaktif. Para peserta aktif berdiskusi dan mengajukan berbagai pertanyaan kepada narasumber saat sesi praktik lapangan berlangsung. Kehadiran Camat Sidoharjo, Dwi Cahyono, S.STP., M.Si., juga menambah semangat peserta. Dalam sambutannya, Dwi Cahyono menyampaikan apresiasi atas inisiatif Tani Merdeka Indonesia dalam mendorong pertanian organik di wilayahnya.

“Pelatihan semacam ini sangat penting bagi para petani untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya produksi melalui pemanfaatan pupuk organik. Ini juga bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Tani Merdeka Sragen, Setyo Widodo, menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan berbagai program ekonomi kreatif di sektor pertanian. Menurutnya, langkah ini selaras dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

“Kami akan terus mendorong berbagai program ekonomi kreatif di sektor pertanian. Ini sejalan dengan program kedaulatan pangan yang saat ini tengah dijalankan oleh Pemerintahan Presiden Prabowo,” ujar Setyo Widodo.

Ia berharap pelatihan semacam ini dapat melahirkan inovasi-inovasi baru dalam praktik pertanian organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan lokal di Sragen, serta memberi contoh positif bagi daerah lain.

 

Ketum DPN Tani Merdeka Ingatkan Pengurus Daerah: Jangan Jadi Organisasi Papan Nama

SAMOSIR — Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Tani Merdeka, Don Muzakir, mengingatkan seluruh jajaran pengurus organisasi di daerah untuk tidak sekadar menjadikan Tani Merdeka sebagai organisasi papan nama. Hal itu disampaikan Don Muzakir saat menghadiri pelantikan empat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka di Sumatera Utara, yang digelar di Pangururan, Kabupaten Samosir, Sabtu (31/5/2025).

Dalam sambutannya, Don menegaskan bahwa tugas pengurus Tani Merdeka, khususnya ketua DPD, bukanlah hal ringan. Mereka memiliki tanggung jawab membangun kepengurusan hingga ke tingkat desa agar bisa mengetahui langsung persoalan yang dihadapi para petani.

“Menjadi pengurus dan menjadi ketua DPD Tani Merdeka itu berat. Tugas ketua DPD adalah membentuk kepengurusan sampai ke tingkatan desa untuk mengetahui persoalan-persoalan yang menyangkut tentang petani,” ujar Don.

Ia juga mengingatkan agar organisasi ini tidak hanya ada secara administratif tanpa aktivitas nyata. Don mencontohkan fenomena organisasi papan nama, di mana kantor memiliki plang nama namun pengurusnya tidak aktif dan tak memiliki program kerja yang jelas.

“Tani Merdeka bukan organisasi papan nama, ini saya ingatkan. Jangan sampai di depan kantor ada papan nama, tapi pengurusnya tidak ada, dan tidak ada yang diurusin,” tegasnya.

Lebih jauh, Don menyampaikan pesan Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka, Prabowo Subianto, dan Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono. Keduanya, kata Don, mengharapkan Tani Merdeka menjadi organisasi yang aktif turun ke masyarakat desa dan bukan sekadar diisi oleh segelintir pengurus di tingkat atas.

“Pak Prabowo dan Wamentan Pak Sudaryono menginginkan Tani Merdeka ini bukan organisasi yang hanya diisi 15 orang pengurus. Mereka ingin Tani Merdeka menjadi organisasi yang benar-benar mengurus rakyat yang hidup di desa-desa. Itu yang harus kita urus,”  pesan Don.

Selain itu, Don juga menyoroti masih banyaknya persoalan terkait distribusi pupuk subsidi di berbagai daerah. Ia meminta pengurus Tani Merdeka di daerah untuk aktif melakukan pengawasan dan segera melaporkan jika menemukan indikasi penyimpangan.

“Di mana tugas kita Tani Merdeka? Saat ada kelangkaan pupuk, langsung telepon Pupuk Indonesia. Saya kasih tahu, di mana-mana masih ada penyimpangan. Kadang-kadang pupuk subsidi dari satu kabupaten dibawa ke kabupaten lain. Ini perlu pengawasan,”  tegas Don.

Acara pelantikan ini diharapkan menjadi awal penguatan peran Tani Merdeka di Sumatera Utara dan mendorong organisasi ini menjadi garda terdepan dalam membela hak-hak petani di desa.

 

Daud Yordan: Tani Merdeka Jadi Mitra Pemerintah Wujudkan Ketahanan Pangan di Sanggau

SANGGAU — Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kalimantan Barat, Daud Yordan, menegaskan pentingnya sinergi antara organisasi petani dengan pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Hal itu disampaikannya usai pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) TMI Kabupaten Sanggau di The Garden Palace Hotel, Senin (02/06/25).

Daud Yordan yang juga Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini mengatakan bahwa kehadiran TMI di Kabupaten Sanggau merupakan bentuk perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam menyalurkan berbagai program di sektor pertanian.

“Saya menyampaikan selamat kepada Pak Usman dan teman-teman yang telah dilantik kepengurusan Tani Merdeka Indonesia (TMI)  Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Sanggau” ujar Daud Yordan.

Ia menambahkan, TMI diharapkan dapat menjadi jembatan dalam menyukseskan program-program kementerian yang berkaitan langsung dengan pertanian di daerah.

Tentu harapannya besar melalui organisasi Tani Merdeka kita dapat menyukseskan program-program pemerintahan pusat yang menjadi perpanjangan tangannya menyalurkan program-program kementerian pusat untuk menyalurkan ke Kabupaten Sanggau, lanjutnya.

Lebih lanjut, Daud juga berharap pemerintah daerah dapat terus membangun kolaborasi bersama TMI, mengingat pentingnya peran sektor pertanian dalam perekonomian lokal.

“Saya berharap teman-teman Tani Merdeka Kabupaten Sanggau dapat bersinergi dengan pemerintah. Karena dalam hal ini tidak terlepas dari dukungan-dukungan pemerintah,  dan pihak-pihak lainnya yang sudah dicanangkan oleh bapak Presiden Prabowo untuk menuju swasembada pangan Indonesia, ujarnya.

Menurut Daud, sektor pertanian memiliki posisi strategis di Kabupaten Sanggau. Berdasarkan data yang ia miliki, sekitar 64 persen masyarakat Kabupaten Sanggau masih bergantung pada sektor pertanian.

“Saya juga berharap pemerintah Kabupaten Sanggau menyambut baik Tani Merdeka di Kabupaten Sanggau ini, karena memang sektor pertanian merupakan sektor utama dari Kabupaten Sanggau.  Kalau saya melihat catatan di tahun 2024 kurang lebih 64 persen masyarakat Kabupaten Sanggau masih hidup berketergantungan dengan sektor pertanian. Artinya ini menggambarkan bahwa Tani merupakan ujung tombak dari ekonomi masyarakat Kabupaten Sanggau,” paparnya.

Sebagai atlet tinju juara dunia yang kini aktif di dunia politik, Daud Yordan mengaku siap mendukung berbagai program penguatan sektor pertanian di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Sanggau.

 

Tani Merdeka Indonesia Resmi Hadir di Sanggau, Siap Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional

SANGGAU — Komitmen memperkuat ketahanan pangan nasional terus digelorakan berbagai pihak. Salah satunya ditandai dengan kehadiran Tani Merdeka Indonesia (TMI) di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Organisasi yang bergerak di sektor pertanian ini diharapkan mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat ekonomi masyarakat desa melalui sektor pangan.

Pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) TMI Kabupaten Sanggau digelar di The Garden Palace Hotel, Senin (02/06/2025), dihadiri oleh jajaran Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kalimantan Barat, Ketua Dewan Pembina TMI Kalimantan Barat Daud Yordan, serta para stakeholder pertanian lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina TMI Kalimantan Barat Daud Yordan menyampaikan bahwa kehadiran TMI di Kabupaten Sanggau harus mampu memperkuat kolaborasi antara petani lokal, pemerintah daerah, dan kementerian terkait.

“Saya menyampaikan selamat kepada Pak Usman dan teman-teman yang telah dilantik kepengurusan Tani Merdeka Indonesia (TMI) DPD Kabupaten Sanggau,” ujar Daud Yordan.

Sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Daud menilai keberadaan TMI merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam menyalurkan berbagai program dan bantuan ke daerah. Ia berharap sinergi antara organisasi tani dan pemerintah daerah bisa terus diperkuat, mengingat sektor pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Sanggau.

“Tentu harapannya besar melalui organisasi Tani Merdeka kita dapat menyukseskan program-program pemerintahan pusat, menjadi perpanjangan tangan menyalurkan program-program kementerian pusat ke Kabupaten Sanggau, tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Kalimantan Barat, M. Saupi, turut menyampaikan dukungan dan harapannya kepada pengurus yang baru dilantik. Ia menekankan pentingnya loyalitas terhadap arahan dan instruksi dari pusat agar program-program strategis nasional bisa berjalan seragam hingga ke tingkat desa.

“Kami dari DPW Tani Merdeka Indonesia Kalimantan Barat mengucapkan selamat kepada Pak Usman dan kawan-kawan yang sudah dilantik di Kabupaten Sanggau. Semoga dapat melaksanakan seluruh instruksi dari Tani Merdeka Nasional,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua DPD TMI Kabupaten Sanggau terpilih, Usman, menyatakan komitmennya untuk segera bergerak menjalankan amanah organisasi. Ia menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya beserta jajaran pengurus.

“Setelah dilantik, kami akan segera membentuk pengurus di tingkat kecamatan dan desa. Selanjutnya, program-program pemerintah pusat akan kami laksanakan sesuai dengan instruksi baik dari DPP maupun DPW,” ungkap Usman.

Ia juga berharap kehadiran TMI di Sanggau dapat memberikan dampak nyata bagi para petani dan turut berperan aktif dalam mensukseskan program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah.

Don Muzakir, Prabowo berhasil Bawa Indonesia Swasembada Pangan

Jakarta – Kabar menggembirakan bagi bangsa Indonesia dimana kedaulatan pangan khususnya beras telah dicapai. Laporan real-time pada Kamis (29/5/2025) pukul 21.41 WIB, tercatat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 4 juta ton. Pencapaian ini merupakan rekor tertinggi sejak Bulog berdiri tahun 1969.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Tani Merdeka Indonesia (DPN TMI), Don Muzakir, dalam siaran pers pada Jumat (30/5/2025) mengapresiasi pencapaian tersebut dan atas nama petani mengucapkan terima kasih atas keberpihakan pemerintah terutama pada Kementerian Pertanian RI yang mampu menerjemahkan dan mengeksekusi berbagai gagasan dan kebijakan Presiden Prabowo Subianto sebagaimana digariskan dalam misi atau asta cita ke 2 “memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hjiau, dan ekonomi biru”.
Menurut Don Muzakir, kebijakan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 6.500 yang disertai penghapusan rafaksi seperti diatur dalam Inpres Nomor 6 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Gabah/Beras Dalam Negeri serta Penyaluran Cadang Beras Pemerintah berdampak pada kesejahteraan petani dan pada akhirnya petani sangat bersemangat dalam berproduksi.

“Kebijakan lain seperti program cetak sawah dan peningkatan produktivitas lahan pertanian diterjemahkan dengan baik dan efektif oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono sehingga swasembada tercapai dalam waktu yang sangat cepat”, tegas Don Muzakir.

Baik cetak sawah maupun peningkatan produktifitas mesti didukung dengan pupuk yang memadai, benih yang unggul, dan air yang cukup. “Dan kita semua tahu dalam 17 program prioritas Presiden, pada program 12 eksplisit Presiden Prabowo akan menjamin ketersediaan pupuk, benih, dan pestisida langsung ke petani dan ini ditepati semua oleh Presiden sehingga produksi beras surplus dan Bulog menyerapnya dengan maksimal”, lanjut Don Muzakir.

Don Muzakir mengungkapkan dahulu petani selalu mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi setiap kali musim tanam. “Dengan Perpres Nomor 6 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi menjadikan pendistribusian pupuk bersubsidi dari produsen ke petani sangat cepat dan tepat waktu, inilah keberpihakan Presiden dan hasilnya sudah mulai terlihat sekarang”, ujar Don Muzakir.

Don Muzakir menyimpulkan keberhasilan ini adalah kombinasi dari kebijakan yang berpihak pada petani dan keseriusan dari para pembantu Presiden terutama di Kementerian Pertanian dan Bulog, serta kolobarasi dengan Komisi IV DPR RI, TNI dan Polri, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan media.

Terkhusus untuk Bulog, DPN TMI memberi kredit khusus karena berhasil sekitar 2,4 juta ton beras, naik lebih dari 400% dibandingkan rata-rata serapan dalam periode yang sama dalam 5 tahun terakhir yang hanya 1,2 juta ton.

“Artinya produksi tidak hanya meningkat tetapi diserap dengan optimal oleh Bulog sehingga CBP menjadi lebih besar dan ini membuat cadangan yang dikuasai pemerintah lebih stabil dan memberikan rasa aman bagi bangsa Indonesia”, jelas Don Muzakir.

Pada akhirnya, DPN TMI menilai swasembada pangan beras yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto telah tercapai dan saatnya menjaga produksi dan produktivitas yang berkelanjutan dengan memastikan perlindungan lahan sawah, ketersediaan air sepanjang waktu, dan menjamin akses petani pada pupuk, benih unggul, dan pestisida. Dengan seperti itu, Indonesia akan sepenuhnya berdaulat pangan dan menjadi penopang utama Indonesia menjemput Indonesia Emas 20245

Sudaryono: Koperasi Desa Merah Putih Jadi Ujung Tombak Ekonomi Perdesaan

Dalam kunjungannya ke Kalimantan Barat, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan menjadi motor penggerak ekonomi hingga ke pelosok negeri. Melalui Kopdes, desa-desa terpencil di Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi baru yang mendorong kesejahteraan masyarakat.

“Dukungan dari semua pihak—pemerintah pusat, daerah, hingga kepala desa—sudah solid. Ini hanya soal waktu dan momentum agar pelaksanaan berjalan optimal,” ujar Sudaryono dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus di Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (27/5/2025).

Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menegaskan bahwa Kopdes Merah Putih adalah koperasi milik rakyat desa yang didesain sebagai alat percepatan ekonomi. Fungsinya mencakup layanan agen pupuk, penyewaan alat pertanian, logistik, hingga penguatan komoditas lokal, dengan partisipasi aktif petani, penyuluh, dan aparat desa.

 

Menurutnya, Presiden Prabowo menaruh perhatian besar agar negara hadir sampai ke wilayah paling terluar, termasuk daerah tanpa akses sinyal. “Presiden ingin negara hadir secara nyata. Kopdes Merah Putih adalah jawaban atas harapan masyarakat di wilayah tertinggal,” ujarnya.

Wamentan juga menyampaikan kabar baik terkait ketahanan pangan. Berdasarkan data BPS, produksi beras nasional meningkat 51% pada kuartal pertama 2025, sementara jagung naik hampir 40%. Gudang Bulog saat ini nyaris penuh.
“Kita hampir tembus 4 juta ton beras di gudang. Lebih dari 2,5 juta ton langsung dibeli dari petani. Ini rekor tertinggi dalam sejarah,” ungkapnya, dikutip Agricom.id dari laman Kementan, Jumat (30/5).

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan melaporkan bahwa 49,6% desa dan kelurahan di Kalbar telah melaksanakan musyawarah pembentukan Kopdes. Beberapa kabupaten mencatat kemajuan signifikan, seperti Melawi (82,25%) dan Kubu Raya (80,5%).

Namun, Ria mengakui medan geografis Kalbar menjadi tantangan tersendiri. Banyak desa hanya bisa dijangkau lewat sungai dan akses internet pun masih terbatas.
“Meski tantangan besar, kami terus mendorong percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih. Kami percaya koperasi ini akan menjadi solusi untuk mengatasi persoalan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Ia pun menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat. “Terima kasih atas perhatian Kementerian Pertanian. Kami siap percepat program ini demi kemakmuran rakyat Kalimantan Barat,” tutup Ria.

Tani Merdeka Indonesia Pasangkayu Resmi Dikukuhkan, Fokus Sejahterakan Petani dan Perkuat Ketahanan Pangan

Pasangkayu — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Pasangkayu resmi dilantik. Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Sulawesi Barat, H. Suwanto, pada Minggu, (1/06/ 2025). 

Dalam prosesi yang berlangsung khidmat, H. Suwanto memimpin ikrar pengurus DPD Pasangkayu periode 2025–2030. Ia berharap kepengurusan yang baru dilantik dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan di daerah.

“Organisasi ini dibentuk untuk memastikan program ketahanan pangan nasional berjalan sebagaimana yang diharapkan. Tani Merdeka Indonesia menjadi mata dan telinga Presiden Prabowo atas segala persoalan yang dihadapi petani, pekebun, dan nelayan di seluruh Indonesia,”  tegas H. Suwanto dalam sambutannya.

Imam Suhadi resmi dilantik sebagai Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Pasangkayu. Dalam sambutannya, Imam menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, pekebun, dan peternak di Pasangkayu.

“Tani Merdeka akan menjadi wadah aspirasi dan advokasi hak-hak petani serta pelaku usaha pertanian lainnya di Pasangkayu. Kami siap bersinergi dengan pemerintah untuk mendorong sektor pertanian menjadi lebih maju dan mandiri,” ujarnya.Suwanto juga mengapresiasi Kabupaten Pasangkayu yang menjadi daerah pertama di Sulawesi Barat yang berhasil membentuk dan melantik kepengurusan DPD Tani Merdeka Indonesia.

“Ada lima kabupaten lain yang akan menyusul. Kita bersyukur Pasangkayu menjadi yang pertama. Ini adalah langkah awal menuju sinergi besar dalam pembangunan sektor pertanian dan peternakan di daerah,” katanya.

Penasehat DPW Tani Merdeka Indonesia Sulawesi Barat, Sukidi Wijaya, menyampaikan rasa bangganya atas peran aktif warga Pasangkayu dalam organisasi nasional ini.

“Ini organisasi nasional yang luar biasa. Sangat membanggakan karena dipimpin oleh putra daerah. Kami optimistis organisasi ini bisa menjadi pelopor perubahan bagi para petani di Pasangkayu,” tuturnya.

Pelantikan ini menjadi tonggak awal bagi Tani Merdeka Indonesia di Sulawesi Barat untuk berperan aktif dalam mendorong pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional.

 

Empat DPD Tani Merdeka di Sumut Resmi Dilantik, Don Muzakir: Hilangkan Perbedaan Politik, Petani Harus Sejahtera

Pangururan — Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Tani Merdeka Indonesia resmi melantik jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari empat kabupaten di Sumatera Utara. Pelantikan tersebut berlangsung di Pangururan, Kabupaten Samosir, pada Sabtu (31/5/2025) dengan mengusung tema “Tani Peduli, Tani Merdeka, Indonesia Mandiri”.

Empat kabupaten yang dilantik dalam kesempatan tersebut yaitu Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba, dan Kabupaten Tapanuli Utara. Pelantikan ini diharapkan menjadi momentum memperkuat gerakan petani di tingkat daerah demi mendorong kesejahteraan petani dan kemandirian pangan nasional.

Dalam sambutannya, Don Muzakir Ketua Umum Tani Merdeka Indonesia menegaskan pentingnya peran organisasi dan masyarakat dalam bersinergi dengan pemerintah, khususnya dalam sektor pertanian.

“Inilah tugas organisasi, tugas kita masyarakat, gimana caranya membantu pemerintah, membantu pemerintah daerah,” ujarnya di hadapan para pengurus.

Ia juga menekankan bahwa agenda tersebut tidak berkaitan dengan politik praktis maupun kampanye pemilu. Dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyingkirkan perbedaan politik dan lebih fokus pada upaya membangun bangsa.

“Ini bukan kampanye, bukan mengajak kawan-kawan mencoblos Pak Prabowo. Masih lima tahun lagi,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pengurus dan petani untuk terus merawat persatuan dalam keberagaman.

“Seperti yang saya sampaikan tadi, hilangkan perbedaan politik, dan itu yang paling penting. Mari kita membangun Indonesia ini bersama-sama, segala macam suku, bahasa, dan agama. Kita bangun Indonesia lebih baik ke depan. Salam Indonesia Merdeka,” katanya, balas “merdeka” dan tepuk tangan hadirin.

Di akhir acara, ia memberikan suntikan semangat kepada pengurus yang baru saja dilantik serta menegaskan komitmen bersama dalam memperjuangkan nasib petani.

“Terima kasih, sukses terus untuk kawan-kawan pengurus. Selamat bertugas. Tugas kita memastikan semua petani sejahtera,” tutupnya.

Pelantikan ini diharapkan menjadi awal baru bagi Tani Merdeka Indonesia di Sumatera Utara dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat peran strategis petani dalam pembangunan nasional.

Cara Bertani Organik yang Ramah Lingkungan dan Menguntungkan

Pertanian organik kini semakin populer di kalangan petani dan konsumen. Selain lebih sehat, cara bertani ini juga dinilai ramah lingkungan dan bisa jadi peluang usaha yang menguntungkan. Buat kamu yang ingin mencoba atau sekadar penasaran, yuk kita bahas apa itu pertanian organik dan bagaimana cara memulainya!

Apa Itu Pertanian Organik?

Pertanian organik adalah sistem budidaya tanaman tanpa menggunakan bahan kimia sintetis seperti pestisida dan pupuk kimia. Sebagai gantinya, petani memanfaatkan pupuk alami, pengendalian hama secara hayati, dan teknik bercocok tanam yang menjaga keseimbangan alam.

Selain hasil panennya lebih sehat, metode ini juga membantu menjaga kesuburan tanah, kualitas air, dan keanekaragaman hayati di sekitar lahan.

Manfaat Bertani Organik

  1. Ramah Lingkungan
    Mengurangi pencemaran tanah, air, dan udara karena tidak memakai bahan kimia berbahaya.

  2. Sehat untuk Konsumen dan Petani
    Tanaman organik bebas residu pestisida dan aman dikonsumsi, sementara petani juga terhindar dari paparan bahan kimia.

  3. Harga Jual Lebih Tinggi
    Produk organik biasanya dihargai lebih mahal di pasaran karena kualitas dan prosesnya yang alami.

  4. Menjaga Kesuburan Tanah Jangka Panjang
    Dengan pupuk organik dan sistem tanam bergiliran, tanah tetap subur dan produktif hingga bertahun-tahun.

Cara Bertani Organik yang Bisa Kamu Coba

  1. Gunakan Pupuk Organik

Pilih pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau untuk menyuburkan tanah. Pupuk organik membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kandungan unsur hara alami.

  1. Tanam Secara Polikultur atau Rotasi Tanam

Hindari menanam satu jenis tanaman terus-menerus. Campur beberapa jenis tanaman dalam satu lahan (polikultur) atau ganti jenis tanaman tiap musim (rotasi). Cara ini efektif mencegah hama dan penyakit.

  1. Kendalikan Hama Secara Alami
    Gunakan predator alami seperti burung, katak, atau serangga baik (misal: kepik dan laba-laba) untuk mengendalikan hama. Bisa juga dengan membuat pestisida nabati dari daun sirsak, bawang putih, atau serai.
  2. Memanfaatkan Mulsa Alami
    Tutup permukaan tanah dengan jerami, daun kering, atau kompos untuk menjaga kelembaban tanah, menekan gulma, dan menjaga suhu tanah tetap stabil.
  3. Gunakan Bibit Organik
    Pastikan benih yang digunakan berasal dari tanaman sehat tanpa rekayasa genetika (GMO) atau perlakuan bahan kimia.

Tips Agar Bertani Organik Tetap Menguntungkan

  • Bangun jejaring pemasaran ke pasar organik, supermarket, atau lewat platform online.
  • Sertifikasi organik bila memungkinkan, agar nilai jual produk meningkat.
  • Kelola biaya produksi dengan efisien, misal membuat pupuk kompos sendiri.
  • Ikut komunitas petani organik untuk saling berbagi ilmu dan peluang pasar.

Bertani organik bukan cuma soal tren, tapi langkah nyata menjaga lingkungan sekaligus peluang usaha yang menjanjikan. Dengan metode yang tepat, petani bisa tetap untung tanpa merusak alam.