Beranda blog Halaman 45

Tani Merdeka Indonesia Turut Serta dalam Penyerahan 63 Unit Alsintan untuk Petani Kuningan

0
Tani Merdeka Jabar Ketua DPW turut Serta dalam Penyerahan Bantuan Alsintan

Kuningan, Jawa Barat — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Provinsi Jawa Barat turut serta  dalam kegiatan penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kuningan, Senin (19/5/2025).

Bantuan ini merupakan bagian dari program nasional percepatan luas tambah tanam yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto melalui Kementerian Pertanian. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua DPW Tani Merdeka Jawa Barat, Yudi Setia Kurniawan, bersama jajaran pemerintah daerah dan para petani.

Bantuan alsintan yang diserahkan terdiri dari berbagai jenis alat modern seperti combine harvester, traktor tangan, traktor rotary, drone penyemprot pertanian, mesin pencacah, hingga pompa air. Bantuan ini ditujukan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian serta memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan.

“Kelompok Tani Beber Jaya binaan Tani Merdeka kabupaten kuningan alhamdulillah  menerima combine harvester dari kementerian pertanian. Saya berharap semua pada kelompok tani di Jawa Barat harus semangat lagi dalam menjalankan pertanian karena bagaimanapun swasembada pangan dan ketahanan pangan adalah program utama dari Presiden RI Prabowo Subianto ujar Yudi Setia Kurniawan.

Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, dalam kesempatan itu juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam realisasi bantuan alsintan tersebut.

“Penyerahan 63 unit alsintan ini adalah hasil dari perhatian luar biasa Anggota DPR RI Komisi IV Pak Dadang M. Naser, Bu Rina Sa’ada, serta dukungan dari para kelompok Tani Merdeka. Ini ikhtiar bersama untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kuningan,” ucap Bupati Dian.

Bupati menegaskan bahwa kehadiran alsintan ini akan memudahkan para petani dalam mengolah lahan dan memanen hasil pertanian dengan lebih cepat dan efisien. Ia berharap sektor pertanian di Kuningan semakin berkembang dan mampu berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Wildan, salah satu perwakilan kelompok tani, turut mengungkapkan harapannya agar pemerintah terus mendukung para petani dengan berbagai teknologi pertanian modern ke depannya.

“Kami berharap di desa kami dan daerah-daerah lain yang punya potensi pertanian tinggi bisa mendapatkan dukungan alsintan dan teknologi pertanian lainnya agar hasil panen semakin maksimal, ujarnya.

Pemberian bantuan menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah untuk memastikan program ketahanan pangan nasional berjalan optimal di berbagai daerah, khususnya di Jawa Barat. Tani Merdeka Indonesia berkomitmen untuk terus bersinergi bersama pemerintah dan petani dalam memperkuat sektor pertanian.

 

DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Sambas Resmi Dilantik, Siap Sukseskan Ketahanan Pangan Daerah

0
Prosesi Pelantikan DPD Tani Merdeka Kab. Sambas Kalimantan Barat
Prosesi Pelantikan DPD Tani Merdeka Kab. Sambas Kalimantan Barat

Sambas, Kalimantan Barat — Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Sambas periode 2025-2029 resmi dilantik. Prosesi pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPW TMI Kalimantan Barat, M. Saufi, pada Senin (19/5/2025).

Pelantikan yang berlangsung khidmat ini turut dihadiri Bupati Sambas, Satono, Dewan Pembina DPW TMI Kalbar sekaligus anggota DPD RI, Daud Yordan, serta jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Sambas. Tidak hanya dari unsur pemerintah, acara ini juga diikuti oleh para petani dari Brigade Pangan, kelompok tani, gabungan kelompok tani (Gapoktan), penyuluh pertanian, hingga para pengusaha kios pupuk di wilayah Sambas.

Ketua DPD TMI Kabupaten Sambas, Gulma Pujianto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran TMI di Kabupaten Sambas merupakan upaya untuk menghadirkan wadah bagi para petani dalam meningkatkan kesejahteraan serta menghadapi berbagai tantangan di sektor pertanian.

TMI dibentuk sebagai wadah petani untuk meningkatkan kesejahteraan para petani,” ujar Gulma Pujianto.

Ia menegaskan, TMI juga akan berperan sebagai mitra strategis pemerintah, menjembatani para petani dengan berbagai program ketahanan pangan yang tengah dijalankan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Sambas dapat terus berkembang.

“Sebagai mitra pemerintah, TMI hadir untuk menjembatani program kerja ketahanan pangan pemerintah,” tambahnya.

Kabupaten Sambas dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi terbesar di Kalimantan Barat. Selain itu, wilayah ini juga memiliki keunggulan di sektor perkebunan dengan komoditas unggulan seperti jeruk dan buah naga. Gulma berharap, dengan terbentuknya kepengurusan baru ini, produktivitas pertanian dapat terus ditingkatkan melalui penerapan teknologi dan modernisasi pertanian.

“Kami harap TMI dapat bersinergi mendukung program Pemerintahan Kabupaten Sambas. Peningkatan produktivitas pertanian dengan peningkatan teknologi dan modernisasi pertanian,” jelas Gulma.

Ia juga menyatakan komitmennya untuk terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Sambas dalam mendorong peningkatan produktivitas pertanian serta mewujudkan kemandirian pangan di daerah.

“Kami komitmen untuk kolaborasi dan mendukung program prioritas Kabupaten Sambas untuk mencapai kemandirian pangan,”pungkasnya.

Tani Merdeka Siap Dorong Kesejahteraan Petani di Kabupaten Sambas

0
Tani Merdeka Sambas Kalimantan Barat

Sambas, Kalimantan Barat — Daud Yordan, anggota DPD RI dan pembina DPW TMI Kalbar, menegaskan TMI hadir untuk mendukung swasembada pangan Indonesia dengan fokus utama pada lumbung padi, Senin (19/5/2025).

Organisasi Tani Merdeka Indonesia (TMI) terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani di Kabupaten Sambas. Melalui kolaborasi bersama pemerintah dan berbagai stakeholder terkait.

“Tentu bisa mensejahterakan masyarakat, tentu ada goals yang kita harapkan, oleh sebab itu melalui organisasi ini kita bentuk bekerja sama dengan pemerintah, dengan semua stakeholder terkait supaya Tani Merdeka dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan terhadap masyarakat,

Kabupaten Sambas sendiri dikenal sebagai salah satu lumbung pangan terbesar di Kalimantan Barat, khususnya untuk sektor padi. Melihat potensi besar tersebut, pihak TMI akan memprioritaskan berbagai program dan dukungan di daerah penghasil pangan utama ini.

“Kabupaten Sambas lumbung pangan padi terbesar untuk sektor pertanian di Kalbar. Maka, dari itu tentu kami sebagai pembina pengurus dari dewan TMI akan memprioritaskan daerah-daerah yang memang menghasilkan lumbung padi atau pangan atau pertanian namun tetap bersama-sama dengan daerah-daerah lain,” katanya

TMI juga berencana untuk terus mengajukan berbagai usulan kebutuhan petani di Kabupaten Sambas kepada pemerintah, seperti bantuan alat dan mesin pertanian serta fasilitas penunjang lainnya.

“Tentu organisasi akan mengusulkan usulan-usulan yang ada, yang dibutuhkan oleh para petani,” tutupnya.

Upaya ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan daerah serta meningkatkan taraf hidup petani melalui modernisasi alat pertanian dan program pemberdayaan yang berkelanjutan.

DPN Tani Merdeka Indonesia Lantik Pengurus SULUT, Don Muzakir: Kawal Program Presiden Prabowo sampai ke Desa-Desa

0
Sambutan Ketua Umum di Pelantikan DPD Sumatera Utara

SULUT  — Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Tani Merdeka Indonesia resmi melantik jajaran Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) tingkat provinsi dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat kabupaten/kota se-Sulawesi Utara. Prosesi pelantikan ini berlangsung di Four Points Hotel, Manado, pada Senin (19/5/2025).

Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, secara langsung memimpin jalannya pelantikan. Dalam sambutannya, Don menegaskan bahwa Tani Merdeka memiliki peran penting dalam mengawal program-program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya di sektor pertanian.

“Tugas Tani Merdeka adalah menyampaikan apa yang sudah diprogramkan oleh Pak Prabowo ke desa-desa terpencil,” ujar Don Muzakir di hadapan para pengurus yang baru dilantik.

Don juga menyoroti masih minimnya informasi terkait program-program pemerintah yang diterima oleh petani di berbagai daerah. Ia mengungkapkan pengalaman pribadinya saat berdialog dengan kelompok tani tembakau di Boyolali, Jawa Tengah, yang ternyata belum mengetahui adanya dana bagi hasil tembakau yang seharusnya bisa mereka manfaatkan.

“Ada kejadian di Boyolali, yang notabene berdekatan dengan Solo. Saat saya bertanya kepada kelompok tani tembakau, apakah mereka pernah menerima dana bagi hasil tembakau, mereka jawab tidak tahu. Sudah bertahun-tahun jadi kelompok tani tapi tidak pernah mendengar soal itu. Itu di tengah kota, apalagi masyarakat yang ada di pelosok desa, betul?” jelas Don.

Oleh karena itu, ia berharap keberadaan Tani Merdeka di berbagai wilayah Indonesia bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan para petani, sekaligus memastikan program-program yang telah dicanangkan benar-benar sampai dan dirasakan manfaatnya oleh petani di seluruh pelosok negeri.

Lantik DPD Tani Merdeka Aceh Timur, Cut Muhammad: Aceh Jadi Lumbung Pangan, Butuh Alat dan Infrastruktur Pertanian

0

TANI MERDEKA – Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad, optimis modernisasi pertanian akan mempercepat pengembangan Aceh Timur sebagai lumbung pangan nasional di ujung barat Indonesia.

Hal ini disampaikannya saat melantik Pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Aceh Timur, Sabtu, 17 Mei 2025, di Aula Pendopo Bupati Aceh Timur.

Menurut Cut Muhammad, Aceh Timur ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi pangan, terutama beras. Namun, untuk mencapainya dibutuhkan dukungan peralatan dan infrastruktur yang memadai.

“Kita butuh alat mesin pertanian (alsintan), sistem irigasi yang baik, pola tanam yang modern, serta perluasan lahan tanam. Kalau ini terpenuhi, maka Aceh Timur dan Aceh bisa lebih cepat menjadi lumbung pangan,” ujar Cut Muhammad yang akrab disapa Mukim.

Cut Muhammad juga berharap sinergi antara petani, pemerintah, dan semua pihak dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di daerah.

“Kami di Tani Merdeka Indonesia siap menjadi mitra pemerintah dan petani untuk mewujudkan modernisasi pertanian. Kami ingin petani di Aceh Timur naik kelas, lebih sejahtera, dan lebih produktif,” kata Cut Muhammad.

Sementara itu, Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Aceh Timur, Zubir, menyampaikan pihaknya siap bekerjsama dengan semua pihak terutama dengan Demerintah Daerah Aceh Timur untuk mendukung program pertanian berkelanjutan dan katahanan pangan di Aceh Timur.

“Kami akan fokus membantu petani agar bisa meningkatkan hasil panen. Kita juga akan dorong pelatihan dan pemanfaatan teknologi pertanian agar petani kita lebih maju,” kata Zubir.

Wakil Bupati Aceh Timur, T. Zainal Abidin, yang hadir dan juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina DPD Tani Merdeka Aceh Timur, menyampaikan Aceh Timur merupakan wilayah dengan serapan gabah terbesar kedua di Aceh.

“Potensi kita besar. Tapi kita masih butuh banyak hal, terutama infrastruktur saluran irigasi dan normalisasi saluran air. Alsintan juga masih kurang,” kata Zainal.

Ia menegaskan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur akan terus mendukung gerakan Tani Merdeka Indonesia, agar pertanian bisa menjadi penopang utama ekonomi masyarakat.

“Kita masih butuh saluran irigasi yang memadai, normalisasi saluran air, dan tambahan alsintan. Pemerintah daerah siap bekerja sama dengan Tani Merdeka untuk meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani,” tutupnya.

Acara pelantikan tersebut juga dihadiri Wakapolres Aceh Timur Kompol Abdul Muin, Dandim, Kepala Dinas Peternakan, dan tokoh ulama Aceh Timur, Abon Keude Dua, Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Aceh Utara, Abdul Muthalib dan para pengurus.[]

5 Tahun Gagal Panen, Petani Bireuen Desak Pemerintah Bangun Saluran Pembuangan Air

0

TANI MERDEKA – Ratusan petani di Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, sudah lima tahun berturut-turut mengalami gagal panen dan sebagian tidak maksimal mendapatkan hasil panen. Penyebabnya saluran pembuangan air yang buruk dan masih bersifat dasar.

Akibatnya, setiap musim hujan, air menggenangi sawah dan merusak tanaman padi. Bahkan saat musim tanam dua kali dalam setahun, petani tetap gagal panen karena kondisi sawah selalu tergenang air.

“Kalau hujan deras, sawah langsung tergenang. Padi jadi merah dan busuk,” kata Abdul Muataleb, Ketua Kelompok Tani Makmu Jaya, pada Kamis, 9 Mei 2025.

Ia mengaku persoalan yang dihadapi petani ini sudah disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Bireuen, namun sampai sekarang belum ada solusi.

Sementara itu Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad bersama pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Bireuen dan para petani turun langsung melihat kondisi sawah yang gagal panen itu.

Ia mengunjungi tujuh desa yang terdampak, yaitu Abeuk Tingkeum, Abeuk Usong, Blang Bladeh, Blang Me, Cot Ulim, dan desa lainnya di Kecamatan Jeumpa.

“Ada sekitar 300 hektare sawah di sini yang sangat butuh saluran pembuangan air. Ini bukan masalah baru. Sudah lima tahun petani di sini menderita, tapi belum ada tanggapan serius dari pemerintah,” ujar Cut Muhammad.

Cut Muhammad menegaskan, masalah ini seharusnya menjadi perhatian Kementerian Pertanian. Ia mendesak agar pemerintah pusat turun tangan langsung membangun saluran pembuangan air yang layak untuk petani.

“Kalau pemerintah pusat dan daerah tidak segera bertindak, petani akan terus rugi. Kemandirian pangan yang diharapkan oleh Presiden Prabowo tidak akan tercapai jika petani terus dibiarkan gagal panen seperti ini,” tegasnya.

Cut Muhammad berharap Menteri Pertanian mau datang melihat langsung kondisi sawah mereka, dan segera mengalokasikan anggaran untuk membangun sistem drainase yang layak.

“Selama ini kami hanya dijanjikan, tapi tak pernah dibantu. Sekarang kami butuh bukti, bukan janji lagi,” pungkas Cut Muhammad.[]

Petani Gagal Panen, Tani Merdeka Aceh Desak Pemerintah Segera Lanjutkan Rehabilitasi Bendungan Krueng Pasee

0
Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad
Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad
Tani Merdeka – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh mendesak agar pembangunan rehabilitasi Bendungan Daerah Irigasi (D.I) Krueng Pasee di Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, segera dilanjutkan.
Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad, mengatakan petani di daerah itu sudah lebih dari lima tahun gagal panen karena tidak mendapat pasokan air yang cukup. Bahkan, sebagian petani tidak turun ke sawah.
“Kami minta pemerintah pusat dan daerah serius melanjutkan rehabilitasi bendungan ini. Petani sangat bergantung pada irigasi yang lancar dan teratur,” kata Cut Muhammad dalam pernyataannya kepada media, pada Kamis, 15 Mei 2025.
Ia menjelaskan, bendungan Krueng Pasee sangat penting untuk mengairi ribuan hektare sawah di sembilan kecamatan di Aceh Utara. Proyek rehabilitasi sempat dimulai, tapi belum selesai dan belum bisa dimanfaatkan petani.
“Kalau terus dibiarkan, ini bisa berdampak besar pada sektor pertanian. Kami ingin bendungan ini benar-benar bisa berfungsi kembali,” tegasnya.
Cut Muhammad juga menyatakan Tani Merdeka Indonesia siap bekerjasama dengan semua pihak untuk mengawasi pelaksanaan proyek agar tepat sasaran dan selesai sesuai waktu.
“Kami tidak hanya menuntut, tapi juga siap menjadi mitra agar proyek ini benar-benar memberi manfaat bagi petani dan masyarakat,” ujarnya.[]

Demi Serap Gabah Petani, Wamen Pertanian: Petugas Bulog Rela Tidur di Lapangan

0
Wakil Menteri Pertanian yang juga Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, Sudaryono
Wakil Menteri Pertanian yang juga Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, Sudaryono

TANI MERDEKA – Wakil Menteri Pertanian yang juga Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, Sudaryono, mengungkapkan banyak petugas Bulog rela tidur di lapangan demi menyerap gabah petani secara maksimal.

Menurutnya, hal ini menunjukkan kerja keras Bulog dalam menjalankan perintah pemerintah untuk membeli gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.

“Ini hasil kerja keras semua pihak, terutama para petani yang produksinya luar biasa. Semua petugas Bulog, dari pimpinan hingga petugas di lapangan, juga bekerja sangat keras,” kata Sudaryono saat meninjau Sentra Penggilingan Padi Modern (MRMP) Bulog di Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (15/5/2025).

Ia menyebut, para pegawai Bulog kini dituntut untuk selalu siaga, bahkan tidak boleh sakit. “Sekarang banyak yang tidur di lapangan agar gabah petani bisa segera diserap,” ujarnya.

Berkat kerja keras ini, cadangan beras di gudang Bulog kini menjadi yang tertinggi dalam sejarah. Hingga pertengahan Mei 2025, total stok beras mencapai 3,7 juta ton, dengan penyerapan sebesar 2,1 juta ton sejak Januari.

Capaian ini bahkan melampaui rekor tahun 1984 saat Presiden Soeharto menerima penghargaan swasembada pangan dari FAO.

“Kita berhasil pecahkan rekor tertinggi yang dulu terjadi pada 1984. Tahun ini, 2025, kita berhasil melampauinya,” ungkap Sudaryono.[]

Bupati Langkat Dukung Tani Merdeka Wujudkan Swasembada Pangan

0
Bupati Langkat Syah Afandin bersama pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Langkat periode 2025–2029, Senin (12/5/25) di ruang pola Kantor Bupati Langkat.
Bupati Langkat Syah Afandin bersama pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Langkat periode 2025–2029, Senin (12/5/25) di ruang pola Kantor Bupati Langkat.

TANI MERDEKA – Bupati Langkat, Syah Afandin, menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Langkat periode 2025–2029. Acara digelar di ruang pola Kantor Bupati Langkat, Stabat, pada Senin, 12 Mei 2025.

Pelantikan dipimpin oleh Ketua Harian DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Muhammad Misbah.

Dalam sambutannya, Misbah menyampaikan Tani Merdeka hadir sebagai mitra pemerintah untuk membangun sektor pertanian yang kuat dan mensejahterakan petani.

Sementara itu Bupati Langkat Syah Afandin mengapresiasi atas terbentuknya kepengurusan baru DPD Tani Merdeka.

Ia berharap pengurus baru bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memajukan pertanian di Langkat.

“Saya berharap Tani Merdeka menjadi penggerak kemajuan pertanian. Pemerintah siap bersinergi demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan daerah,” kata Bupati Syah Afandin.

Sementara itu Ketua DPD Tani Merdeka Langkat yang baru dilantik, Henri Tarigan, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Langkat dan pengurus DPW Tani Merdeka Sumut atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan.

“Kami siap memperjuangkan kepentingan petani dan menjalankan program Presiden Prabowo untuk mencapai swasembada pangan,” ujar Henri.

Struktur kepengurusan DPD Tani Merdeka Langkat periode 2025–2029 terdiri dari Henri Tarigan sebagai Ketua, Rikson Purba sebagai Sekretaris, dan Khairizal sebagai Bendahara.

Turut hadir dalam pelantikan tersebut antara lain Sekda Langkat Amril, Kadis Kominfo Wahyudiarto, anggota DPRD Fraksi Gerindra Sunarman, Sekretaris DPW Tani Merdeka Sumut Ainal Mardhiah, dan Ketua DPW Wanita Tani Indonesia Nova Zulkarnain.[]

Tani Merdeka Aceh dan Yayasan Tata Peduli Tani Nusantara Jajaki Kerjasama Pengolahan Sampah Jadi Pupuk Organik

0

TANI MERDEKA – Yayasan Tata Peduli Tani Nusantara menjajaki kerjasama dengan DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh dalam pengolahan sampah menjadi pupuk organik. Penjajakan ini bertujuan mendukung pertanian berkelanjutan dan menekan biaya produksi petani di Aceh.

Ketua DPW Tani Merdeka Aceh, Cut Muhammad, mengatakan rencana ini masih dalam tahap awal pembahasan. Salah satu potensi yang dilirik adalah lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Blang Bintang, Aceh Besar, yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku.

“Kita punya potensi untuk membangun pabrik di sini, di Aceh Besar. Bahan bakunya ada, yaitu sampah dari TPA Blang Bintang. Itu bisa kita daur ulang jadi pupuk organik,” ujar Cut Muhammad, Kamis (8/5/2025).

Sementara itu, Ketua Yayasan Tata Peduli Tani Nusantara, Robin Sitepu, menyebutkan pihaknya sudah memiliki pengalaman dalam pengelolaan pupuk organik.

“Kami sudah punya pabrik pupuk organik di Langkat, Sumatera Utara. Petani-petani di Aceh maupun provinsi lain bisa memakai pupuk ini,” jelas Robin.

Menurutnya, pupuk organik bisa membantu petani menghemat biaya karena lebih murah dibanding pupuk kimia yang harganya mahal dan sering sulit didapat.

“Penggunaan pupuk organik juga bisa meningkatkan kualitas hasil pertanian. Ini solusi jangka panjang untuk pertanian yang sehat dan ramah lingkungan,” tambah Robin.[]