Beranda blog Halaman 37

Tani Merdeka Aceh Desak Pemerintah Segera Fungsikan Bendung Krueng Pasee

0

TANIMERDEKA – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh mendesak pemerintah pusat dan daerah segera menyelesaikan pembangunan bendung Krueng Pasee di wilayah Aceh Utara.

Proyek ini tersendat pembangunannya lebih dari 5 tahun. Dampaknya, ribuan petani di kawasan itu tidak bisa menggarap sawah karena sistem irigasi tidak berfungsi.

Ketua DPW Tani Merdeka Aceh, Cut Muhammad, menyebut kondisi tersebut telah menimbulkan penderitaan panjang bagi petani. Banyak lahan sawah berubah menjadi semak. Para warga di sana sama sekali tidak bertani.

“Sudah lebih dari 5 tahun petani di Aceh Utara menanti irigasi ini berfungsi. Mereka kehilangan mata pencaharian. Tidak bisa bercocok tanam karena air tidak sampai ke sawah,” ujar Cut Muhammad, pada Senin, 21 Juli 2025.

Cut Muhammad menilai pemerintah lalai. Ia menyesalkan lambannya penyelesaian proyek bendung Krueng Pasee yang sudah dimulai sejak masa pemerintahan sebelumnya. Ia menegaskan, kerugian petani terus bertambah setiap musim tanam.

“Saya minta pemerintah pusat dan pemerintah Aceh segera menyelesaikan bendung ini. Jangan jadikan petani sebagai korban pembangunan yang tak kunjung selesai,” tegasnya.

Ia juga mempertanyakan komitmen Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Aceh yang sebelumnya menyatakan bendung akan selesai pada Desember 2025. Cut Muhammad menilai target itu tidak masuk akal.

“Saya turun langsung ke lokasi. Kami lihat sendiri, bersama anggota DPRK Aceh Utara dari Fraksi Partai Aceh, H. Rifarhan atau Geusyik Paang. Sayap kiri bendung belum selesai. Tidak mungkin bisa difungsikan secara normal dalam waktu dekat,” jelas Cut Muhammad.

Menurutnya, persoalan ini tidak bisa dianggap ringan. Ia mengingatkan, irigasi yang tidak berfungsi telah membuat sistem pertanian lumpuh di beberapa kecamatan.

“Kalau air tidak mengalir, bagaimana petani bisa tanam padi? Ini bukan hanya soal proyek infrastruktur, tapi soal kelangsungan hidup ribuan keluarga,” kata Cut Muhammad.

Ia mendesak Kementerian PUPR, BWS Aceh, dan Pemerintah Aceh duduk bersama. Ia meminta percepatan pembangunan dilakukan dengan serius dan transparan. Cut Muhammad juga menyarankan dilakukan audit teknis untuk mengetahui penyebab keterlambatan.

“Petani sudah terlalu lama bersabar. Jangan sampai kepercayaan rakyat hilang karena janji yang terus diulur,” ujarnya.

Ia menambahkan, Tani Merdeka Indonesia akan terus mengawal proyek tersebut. Ia berjanji akan membawa suara petani ke tingkat nasional jika persoalan ini tidak kunjung dituntaskan.

Sementara itu anggota DPRK Aceh Utara dari Fraksi Partai Aceh H. Rifarhan atau akrab disapa Geusyik Paang, juga menyampaikan kekhawatiran yang sama. Ia mendesak pihak terkait segera menuntaskan proyek bendung Krueng Pasee.

“Kalau begini terus, petani makin menderita. Pembangunan bendung ini seharusnya jadi prioritas, bukan malah dibiarkan setengah jadi selama bertahun-tahun,” ujar H. Rifarhan.

Ia menyatakan telah menerima banyak keluhan dari masyarakat di dapilnya. Menurutnya, kelambanan penyelesaian proyek irigasi berakibat langsung pada kemiskinan di desa-desa pertanian.

“Saya sudah beberapa kali turun ke lapangan. Kami lihat sendiri, struktur bendung belum lengkap. Jangan hanya kasih laporan di atas kertas, tapi realisasi di lapangan nol. Pemerintah jangan bermain-main dengan nasib petani,” ucapnya.

Rifarhan juga meminta Pemerintah Aceh dan BWS segera melakukan audit teknis untuk mengetahui apa yang menjadi hambatan utama selama ini. Ia menegaskan akan membawa persoalan ini ke forum resmi DPRK jika tak ada langkah nyata dalam waktu dekat.

“Kalau tidak ada progres yang jelas, kami akan panggil pihak-pihak terkait untuk dimintai pertanggungjawaban. Ini bukan hanya soal proyek, ini soal hak hidup petani,” pungkas H. Rifarhan.[]

Produksi Pangan Meningkat Tajam, Prabowo Minta Mafia Beras Ditindak Tegas

0
Presiden Prabowo Subianto saat sambutan di Kongres PSI
Presiden Prabowo Subianto saat sambutan di Kongres PSI

Solo, — Presiden terpilih sekaligus Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato terkait pencapaian signifikan dalam sektor pertanian yang saat menghadiri penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kota Solo, Jawa Tengah pada Minggu (20/07/25). 

Dalam sambutannya, Prabowo menyoroti pencapaian signifikan di sektor ketahanan pangan nasional. Ia menyebut bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia memiliki cadangan beras pemerintah yang melebihi 4,2 juta ton.

“Produksi pangan kita Belum pernah dalam sejarah kita memiliki cadangan beras di gudang pemerintah lebih dari 4,2 juta ton beras.  Jagung juga produksinya naik 30% beras naik 48%. kata prabowo”, ujar Prabowo di hadapan peserta kongres.

Namun, di balik capaian tersebut, Prabowo juga mengungkap masih adanya praktik curang yang dilakukan oleh sejumlah pengusaha nakal di sektor pangan. Ia menilai bahwa ada manipulasi harga oleh oknum yang menyamaratakan beras biasa sebagai beras premium demi keuntungan pribadi.

“Masih banyak permainan-permainan jahat dari beberapa pengusaha yang menipu rakyat. Beras biasa dibilang beras premium, harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran,” tegasnya.

Untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, Prabowo menyatakan telah meminta aparat penegak hukum untuk bertindak tegas tanpa pandang bulu.

“Saya telah minta Jaksa Agung dan Kepolisian untuk mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu,” katanya dengan penuh penekanan.

Pidato Prabowo ini mempertegas sikap pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan sekaligus melindungi rakyat dari praktik dagang yang merugikan.

Don Muzakir: Tani Merdeka Siap Sukseskan Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo

0

TANIMERDEKA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan produksi pangan Indonesia melonjak tajam dalam empat bulan terakhir. Lonjakan ini membuat beberapa negara mengajukan permintaan bantuan pangan dari Indonesia.

“Beberapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka, saya izinkan dan saya perintahkan kirim beras ke mereka dan kalau perlu atas dasar kemanusiaan,” ujar Presiden Prabowo.

Ia menegaskan bantuan tetap memperhitungkan biaya produksi, angkutan, dan administrasi.

“Kita jangan terlalu cari untung besar, yang penting ongkos produksi plus angkutan plus administrasi kembali. Kita buktikan bangsa Indonesia sekarang menjadi bangsa bukan bangsa yang minta-minta, tapi bangsa yang bisa membantu dan memberi bangsa lain,” tegasnya.

Pemerintah juga memperkuat infrastruktur pertanian desa. Setiap desa akan memiliki gudang, ruang pendingin, dan truk angkut hasil panen.

“Sekarang tiap desa akan punya gudang. Tiap desa akan punya kamar pendingin. Hasil apapun akan aman sampai dia mampu menjual. Dan tiap koperasi akan kita beri truk,” kata Prabowo.

Presiden menekankan pentingnya kemandirian bangsa. Ia menyerukan agar rakyat bekerja keras, tidak mengeluh, dan tidak bergantung pada bantuan negara lain.

“Kita buktikan hari ini bahwa Indonesia mampu. Bangsa yang mampu bukan bangsa yang menyerah, bukan bangsa yang kalah bukan bangsa yang minta-minta,” ucap Presiden.

Sementara itu Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia Don Muzakir mendukung penuh langkah Presiden Prabowo. Ia menyebut kebijakan tersebut sebagai tonggak penting dalam perjuangan petani Indonesia.

“Saya apresiasi kebijakan Presiden Prabowo yang berani dan berpihak kepada petani. Produksi pangan melonjak, Indonesia tidak hanya swasembada tapi kini bisa bantu negara lain. Ini tonggak sejarah,” ujar Don Muzakir.

Don Muzakir juga menekankan pentingnya peran Tani Merdeka Indonesia di semua tingkatan untuk terlibat langsung di lapangan.

“Seluruh pengurus DPW, DPD, pengurus kecamatan dan desa Tani Merdeka Indonesia di seluruh Indonesia harus terus bergerak bekerja sama dengan pemerintah daerah masing-masing untuk menyukseskan program Presiden Prabowo,” tegas Don.

Ia mengingatkan bahwa Tani Merdeka bukan hanya organisasi, tapi juga gerakan sosial yang wajib membantu petani menghadapi persoalan nyata.

“Kita harus bantu petani. Kita dampingi petani di desa-desa agar program ketahanan pangan ini tidak hanya jadi wacana, tapi benar-benar berjalan,” kata Don Muzakir.[]

Dukung Swasembada Pangan, Tani Merdeka Aceh Tenggara Desak Perbaikan Irigasi

0

TANIMERDEKA – DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Aceh Tenggara melakukan koordinasi swasembada pangan dengan Kementerian Pertanian RI. Pertemuan berlangsung di Kantor Dinas Pertanian Aceh Tenggara, pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Kegiatan ini dihadiri Ketua Tim Satgas Swasembada Pangan Kementan untuk Provinsi Aceh, Dr. drh. Agus Susanto, M.Si. Turut hadir Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara, Riskan, SP. MM, dan Dandim 0108/Aceh Tenggara, Letkol Czi Arya Murdyantoro.

Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Aceh Tenggara, Jeri Alastra, menyampaikan swasembada pangan merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

“Swasembada pangan merupakan salah satu program prioritas dari Pak Presiden Prabowo Subianto dan wajib kita jalankan dengan serius dan sungguh-sungguh,” ujar Jeri.

Ia menegaskan komitmen Tani Merdeka Indonesia sebagai mitra petani dan pemerintah dalam ketahanan pangan.

“Sebagai mata dan telinga petani dan pemerintah dalam konteks ketahanan pangan, tentu Tani Merdeka Indonesia siap bersinergi dan mendukung program swasembada pangan di Kabupaten Aceh Tenggara,” ujar Jeri.

Dalam kesempatan itu, Jeri juga menyampaikan kendala yang dihadapi petani, terutama sulitnya pasokan air akibat jebolnya sejumlah bendungan irigasi. Kondisi ini mengancam produksi padi.

“Kebutuhan air bagi petani, khususnya untuk tanaman padi, sangat penting karena air adalah komponen vital dalam pertumbuhan dan produksi tanaman. Kami meminta kepada Kementerian Pertanian mencari solusi konkret guna mengatasi persoalan ini sehingga tidak menjadi faktor penghambat program swasembada di Aceh Tenggara,” pinta Jeri.

Sementara itu Ketua Satgas Swasembada Pangan Kementan Provinsi Aceh, Dr. drh. Agus Susanto, M.Si mengatakan kunjungan ini merupakan bagian dari pemantauan kondisi ketahanan pangan di seluruh kabupaten/kota di Aceh.

“Program swasembada pangan akan mudah terwujud dengan sinergitas semua pihak. Tentu melalui sinergi antara Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, TNI, serta Tani Merdeka Indonesia, diharapkan program swasembada pangan dapat terwujud secara efektif dan berkelanjutan. Upaya ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh Tenggara tetapi juga untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” terang Agus.

Setelah pertemuan, rombongan meninjau sejumlah titik irigasi yang rusak. Peninjauan dipimpin langsung oleh Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry.

Bupati menyebut irigasi yang rusak berada di tiga kawasan pertanian: Lawe Seki di Kecamatan Deleng Pokhisen seluas 1.200 hektare, Tenembak Juhar di Kecamatan Lawe Bulan seluas 800 hektare, dan Kuta Tinggi di Kecamatan Badar seluas 450 hektare. Ketiga lokasi ini merupakan lumbung pangan penting di Aceh Tenggara.

“Jika irigasi rubuh tidak segera ditangani, akan berdampak langsung pada produksi pertanian masyarakat. Kehadiran Ketua Satgas menjadi harapan besar bagi percepatan penanganan,” ujar Bupati Fakhry saat meninjau lokasi di Lawe Seki.

Menanggapi hal tersebut, Agus menyatakan akan segera melaporkan persoalan ini ke Menteri Pertanian RI.

“Kami melihat sendiri kondisi di lapangan. Dengan luas lahan pertanian sebesar ini, perbaikan infrastruktur irigasi tidak bisa ditunda. Pemerintah pusat akan berkoordinasi erat dengan daerah untuk percepatan penanganan,” kata Agus.[]

Hadiri Pelantikan DPD Tani Merdeka Landak, Ini Pesan Daud Yordan

0

TANIMERDEKA – Ketua Dewan Pembina DPW Tani Merdeka Indonesia Kalimantan Barat, Daud Yordan, menghadiri pelantikan pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Landak.

Pelantikan itu berlangsung di Aula Hotel Hanura, pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Selain itu juga hadir Bupati Landak Karolin Margret Natasa, perwakilan Kodim 1210/Landak, sejumlah kepala dinas, serta Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Kalimatan Barat M. Saufi. Prosesi pelantikan berlangsung khitmat.

Daud Yordan yang juga Anggota DPD RI asal Kalimantan Barat, mengatakan Tani Merdeka Indonesia ini harus hadir ditengah-tengah petani dan mendukung program Presiden Prabowo Subianto swasembada pangan di Kalimantan Barat.

“Tani Merdeka Indonesia Provinsi Kalimantan Barat dan di kabupaten harus tampil mendukung program Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan dan petani sejahtera,” kata petinju dunia itu.

Ia menekankan perlunya organisasi berani mengambil peran sebagai jembatan antara kebutuhan petani dan kebijakan pemerintah.

“Jangan tunggu petani datang. Kita yang harus mendatangi mereka. Kita harus tahu apa masalah mereka, apa harapan mereka, dan apa yang belum dilakukan pemerintah,” ujar Daud Yordan.

Daud Yordan juga memuji peran Bupati Landak yang membuka ruang kolaborasi dengan Tani Merdeka Indonesia. Ia berharap sinergi antara pemerintah daerah dan Tani Merdeka Indonesia bisa mendorong kemajuan sektor pertanian di pedalaman Kalimantan Barat.

Daud Yordam menyebutkan penguatan Tani Merdeka Indonesia hingga ke tingkat kabupaten, kecamatan dan desa sangat penting, terutama dalam menghadapi isu regenerasi petani dan akses distribusi hasil pertanian.

Menurutnya, pertanian bukan sekadar produksi pangan, melainkan fondasi kedaulatan negara.

“Petani kita bukan objek bantuan. Mereka subjek utama dalam pembangunan. Negara harus hadir lewat organisasi yang memang bekerja untuk mereka, bukan untuk agenda politik sesaat,” kata Daud Yordan.

“Kita tidak bisa bicara masa depan Indonesia kalau tidak bicara petani. Masa depan pangan kita ditentukan oleh bagaimana kita memperlakukan mereka hari ini,” pungkas Daud Yordan.[]

Bupati Landak Dukung Tani Merdeka: Harus Jadi Mitra Strategis Pemerintah

0
Smabutan Bupati Landak, Karolin Margret Natasa di Pelantikan DPD Tani Merdeka Landak Kalimantan Barat
Smabutan Bupati Landak, Karolin Margret Natasa di Pelantikan DPD Tani Merdeka Landak Kalimantan Barat

Landak, Kalimantan Barat — Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, menyambut baik kehadiran organisasi Tani Merdeka Indonesia di wilayahnya. Ia berharap organisasi tersebut dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam memajukan sektor pertanian.

“Semoga dengan organisasi ini bisa menjadi mitra strategis pemerintah, bisa berkolaborasi untuk membangun di Kabupaten Landak, terutama di bidang pertanian,” ujar Karolin saat menghadiri pelantikan pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Landak pada Sabtu, (19/07/25).

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan organisasi masyarakat sipil dalam pengembangan sektor pertanian. 

“Oleh karena itu sinergi antara pemerintah pusat dan daerah ini memang harus didudukkan secara tepat dan kemudian teman-teman mitra Tani Merdeka Indonesia harus didudukkan secara tepat dimana posisi mereka, peran mereka apa saja sehingga kita bisa bersinergi dan berkolaborasi,” imbuhnya.

Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka Indonesia Kalimantan Barat, Daud Yordan, juga menyampaikan harapan agar organisasi ini bisa menjadi penggerak kemajuan pertanian di Landak.

“Mudah-mudahan seperti yang beliau sampaikan, organisasi ini dapat bersinergi bersama dengan pemerintah untuk mengawal sektor pertanian, khususnya di Kabupaten Landak,” kata Daud.

Sementara itu, Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Landak yang baru dilantik, Taufik, menyatakan kesiapan organisasinya untuk menjalin kerja sama erat dengan pemerintah daerah.

“Kami siap menjalin koordinasi erat dengan pemerintah daerah, khususnya dinas teknis seperti Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan. Semua akan dilakukan berdasarkan arahan DPW dan pusat,” tegas Taufik.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk mendorong kesejahteraan petani. “Petani harus merasakan manfaat nyata. Kami akan dorong agar mereka berkembang dan sejahtera,” pungkasnya.

DPD Tani Mardeka Landak Resmi Dilantik, Siap Gerakkan Petani

0

TANIMERDEKA – Pengurus DPD Tani Mardeka Indonesia Kabupaten Landak periode 2025–2030 resmi dilantik. Ketua DPW Tani Mardeka Kalimantan Barat, M. Saufi, memimpin pelantikan di Aula Hotel Hanura, pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Pelantikan ini dihadiri Bupati Landak Karolin Margret Natasa. Hadir juga Ketua Dewan Pembina Tani Mardeka Kalbar Daud Yordan, Wakil Ketua DPRD Landak, perwakilan Kodim 1210/LDK, sejumlah kepala OPD, dan anggota Tani Mardeka Landak.

Taufik, Ketua DPD yang baru dilantik, menyatakan komitmennya untuk membawa organisasi ini lebih progresif.

“Kami siap menjalin koordinasi erat dengan pemerintah daerah, khususnya dinas-dinas teknis seperti Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan. Semua akan dilakukan berdasarkan arahan dari DPW dan pusat,” ujar Taufik.

Ia ingin kehadiran Tani Mardeka memberi manfaat nyata bagi petani.

“Kami tidak ingin organisasi ini hanya menjadi simbol. Petani harus merasakan manfaat nyata, dan kami akan dorong agar mereka berkembang dan sejahtera,” tegasnya.

Sementara itu M. Saufi mengatakan, pelantikan ini merupakan yang kesembilan dari 14 kabupaten/kota di Kalbar. Ia ingin DPD Landak segera bergerak menjemput program dari pusat.

“Usai pelantikan, kami mendorong agar DPD Landak segera mengajukan usulan dari para petani. Bantuan alat, benih, irigasi, hingga peternakan perlu segera dimanfaatkan,” katanya.

Selain itu Ketua Dewan Pembina Tani Mardeka Kalbar, Daud Yordan, mengapresiasi pelantikan ini. Ia menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah daerah.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Bupati yang telah mendukung terbentuknya organisasi ini. Harapannya, Tani Mardeka bisa jadi mitra strategis untuk mengawal sektor pertanian di Landak,” ujarnya.

Bupati Karolin berharap Tani Mardeka ikut mendorong pertumbuhan sektor pertanian di Landak.

“Bantuan pemerintah saat ini banyak mengarah ke sektor pertanian. Tantangannya adalah bagaimana memaksimalkan pemanfaatan alat dan bantuan itu agar benar-benar berdampak pada peningkatan hasil tani,” tutup Karolin.[]

Kelompok Tani Binaan Tani Merdeka Magelang Terima Bantuan Traktor

0

TANIMERDEKA – Dua kelompok tani binaan Tani Merdeka Indonesia di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, menerima bantuan dua unit traktor roda empat dari Kementerian Pertanian. Bantuan disalurkan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kabupaten Magelang, pada Kamis, 16 Juli 2025.

Penyerahan dilakukan langsung di kantor Dinas Pertanian dan Pangan. Ketua Kelompok Tani Sidomulyo, Triyana, menyambut baik bantuan ini.

“Traktor ini akan mempermudah kerja petani. Harapannya hasil panen meningkat dan kesejahteraan ikut naik,” ujarnya.

Kelompok Tani Sidomulyo memiliki 75 anggota. Mereka mengelola lahan padi dan hortikultura.

Hal serupa juga disampaikan Ketua Kelompok Tani Ngudi Rahayu, Edy Kuntoro. Kelompoknya menerima satu unit traktor yang akan dikelola bersama oleh 30 petani.

“Usulan bantuan awalnya dari Tani Merdeka. Setelah kami ajukan kebutuhan dari Poktan, akhirnya terealisasi,” kata Edy.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kabupaten Magelang, Romza Ernawan, menyatakan bantuan ini bertujuan mempercepat mekanisasi pertanian.

Menurutnya, usia petani yang semakin tua dan biaya tenaga kerja yang tinggi menjadi tantangan tersendiri.

“Traktor ini bisa jadi solusi. Kerja lebih cepat, biaya bisa ditekan,” jelasnya.

Romza mengingatkan agar petani memikirkan biaya operasional dan perawatan traktor agar bisa digunakan berkelanjutan.

“Traktor diberikan ke kelompok tani. Jadi pikirkan juga biaya perawatan,” imbuhnya.

Selain itu Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Magelang, Gus Imam Santoso, menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia Don Muzakir atas perhatian kepada petani di Magelang.

“Bantuan traktor ini bukti nyata negara hadir untuk petani. Kami dari Tani Merdeka terus mengawal agar program pertanian berjalan tepat sasaran. Petani binaan kami siap bekerja lebih keras dan disiplin dalam mengelola bantuan ini,” kata Gus Imam Santoso.[]

Pupuk ZA Kembali Disubsidi, Petani Tebu Sambut Gembira

0

TANIMERDEKA – Pemerintah serius meningkatkan produksi gula nasional. Salah satu langkah barunya adalah memasukkan kembali pupuk ZA ke dalam skema subsidi, khusus untuk petani tebu.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pupuk ZA kini bisa diberikan ke seluruh petani tebu di Indonesia melalui program subsidi.

“Untuk petani tebu seluruh Indonesia, ZA sudah bisa diberikan. Itu pupuk subsidi. Alhamdulillah, sekarang sudah sesuai dengan kebutuhannya,” ujar Amran dalam keterangan resminya, pada Jumat, 18 Juli 2025.

Keputusan ini disambut positif oleh petani. Sebelumnya, pupuk ZA sempat dicabut dari skema subsidi. Petani terpaksa membeli pupuk nonsubsidi yang harganya jauh lebih mahal.

Kondisi itu membuat biaya produksi melonjak. Keluhan pun muncul dari banyak petani.

Pupuk bersubsidi hanya tersedia untuk sembilan komoditas strategis yang terdaftar di sistem e-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Komoditas tersebut meliputi:

– Tanaman pangan: padi, jagung, kedelai

– Hortikultura: cabai, bawang merah, bawang putih

– Perkebunan: tebu rakyat, kakao, dan kopi

Meski tebu termasuk dalam daftar, pupuk ZA sempat tidak tersedia di lapangan sebagai pupuk bersubsidi. Padahal, pupuk ini penting dalam budidaya tebu.

“Kita ini diberi tugas langsung oleh Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada tebu. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa swasembada kalau tidak didukung pupuk yang memadai? Sekarang sudah dijawab. Pemerintah hadir untuk petani. ZA subsidi kembali dibuka untuk petani tebu,” tegas Amran.

Kebijakan ini dinilai strategis untuk meningkatkan produksi tebu. Distribusi pupuk subsidi yang tepat dan sesuai kebutuhan juga penting menjaga pasokan pangan serta menekan ongkos produksi.

“Ini bagian dari komitmen pemerintah untuk terus mendukung petani, terutama di sentra-sentra produksi pangan. Ketahanan pangan harus dibangun dari bawah, dari petani,” ujar Amran.

Dengan dibukanya kembali akses terhadap pupuk ZA subsidi, petani tebu khususnya petani plasma diharapkan bisa lebih optimal dalam budidaya. Produktivitas lahan pun bisa meningkat.

“Dengan kebijakan ini, produktivitas dan semangat petani tebu diharapkan meningkat. Target kita adalah swasembada gula nasional tercapai lebih cepat dan berkelanjutan,” lanjut Amran.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan, pupuk subsidi memang ditujukan bagi petani kecil, termasuk petani tebu.

“Pupuk itu untuk petani-petani dengan lahan dua hektare ke bawah, termasuk petani jagung dan petani tebu. Nah, tebu itu kan memang tidak pakai NPK, tapi ZA. Jadi, dalam rapat tadi kita tukar agar sesuai dengan kebutuhannya,” jelas Zulkifli.[]

DPD Tani Merdeka Tulungagung Ajak Anak TK Kenal Dunia Pertanian

0

TANIMERDEKA – DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Tulungagung menggelar kegiatan edukasi pertanian bersama anak-anak Play Group dan TK Khalifah Tulungagung. Acara berlangsung di kebun semangka milik anggota Tani Merdeka Indonesia.

Anak-anak belajar langsung cara menyiram tanaman, mengenal sawah, dan memetik buah semangka. Mereka juga menikmati hasil panen bersama di kebun.

Ketua DPD Tani Merdeka Tulungagung, Moch Ervan Ari Wibowo, mengatakan kegiatan ini penting untuk memperkenalkan dunia pertanian kepada anak sejak dini.

“Kami ingin anak-anak mencintai dunia pertanian sejak kecil. Dengan mengenal tanaman, sawah, dan hasil kebun, mereka akan tumbuh dengan rasa peduli pada pangan dan alam,” kata Ervan.

Menurutnya, nilai-nilai pertanian perlu ditanamkan sejak usia dini.

“Generasi petani masa depan tidak lahir begitu saja. Mereka harus dibimbing. Kami mulai dari hal sederhana, seperti mengajak mereka ke kebun semangka. Mereka belajar langsung menyentuh tanah, menyiram tanaman, dan menikmati hasilnya,” ujarnya.

Anak-anak terlihat senang mengikuti kegiatan. Beberapa di antaranya bahkan tampak tidak ingin segera pulang.

“Kami ingin mencetak petani muda yang bangga dengan profesinya. Pertanian bukan pekerjaan kuno, tapi masa depan bangsa,” tutup Ervan.[]