TANI MERDEKA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Kendal menggelar rapat koordinasi bersama para koordinator kecamatan (Korcam) se-Kabupaten Kendal. Acara ini berlangsung di Carcentro Kendal, pada Sabtu (12/4/2025) lalu.
Ketua DPD TMI Kendal, Roziqin, membuka rapat dan menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan audiensi dengan sejumlah instansi, seperti Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, dan Bulog. Salah satu yang dibahas adalah potensi kerja sama dengan Ricemill milik Bulog di Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh.
“Kami berharap hasil audiensi ini bisa diterima dengan baik oleh Korcam dan Kordes. Silakan Korcam mulai mengakomodir kordes-kordesnya untuk mendata luas lahan pertanian dan perikanan di desa masing-masing,” ujar Roziqin.
Ia juga mendorong kordes Tani Merdeka agar aktif berkoordinasi dan berkolaborasi dengan kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) di wilayahnya.
“Dengan adanya data dan kerja sama yang baik antara kordes dan poktan, kita bisa menjalin usaha bersama yang berdampak pada kesejahteraan petani,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Roziqin menyampaikan ucapan Idulfitri kepada semua peserta.
“Karena masih dalam suasana lebaran, kami pengurus DPD TMI mengucapkan, ‘Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin’,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD TMI Kendal, Nur Faizin, menegaskan pentingnya kerja sama dengan Poktan dan Gapoktan dalam menyalurkan program bantuan dari kementerian.
“Korcam dan Kordes harus segera menjalin komunikasi dengan perangkat desa dan Poktan. Bantuan dari kementerian hanya bisa disalurkan melalui Poktan dan Gapoktan. Tani Merdeka bisa mendampingi dan mengawasi penyalurannya,” tegasnya.
Hal senada disampaikan oleh Rustoyo dari Seksi Pengembangan Usaha dan Inovasi DPD Tani Merdeka Indonesia Kendal.
Ia mengatakan bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Kendal sudah berkomitmen untuk memprioritaskan usulan CPCL (Calon Petani Calon Lahan) dari DPD TMI.
Ia juga meminta agar Korcam dan Kordes memberikan masukan tentang potensi dan permasalahan yang ada di wilayah masing-masing.
“Setiap desa punya peluang dan tantangan yang berbeda. Kita harus tahu dan tanggap agar bisa membangun usaha yang tepat,” ujarnya.[]