JAWA TENGAH – Tani Merdeka menggelar Kongres ke I di Hotel Setos, Semarang, mulai Sabtu 29 Juni hingga Minggu 30 Juni 2024.
Kongres ini bertujuan untuk mencari format dan formulasi kebijakan di bidang pertanian agar kesejahteraan petani dapat tercapai.
Ketua Umum DPP Tani Merdeka, Don Muzakir, mengatakan ketahanan pangan adalah salah satu program yang gencar digalakkan pemerintah. Namun, program tersebut harus diimbangi dengan jaminan kesejahteraan bagi para petani.
“Kami ingin menjembatani pemerintah agar semua program pro-petani benar-benar dirasakan oleh petani, hingga ke tingkat desa,” ujarnya di sela-sela acara Kongres Tani Merdeka.
Ia menambahkan bahwa di Jawa Tengah sudah ada 7.200 Posko Tani Merdeka yang tersebar di 8.500 desa dan 29 kabupaten.
Menurutnya posko-posko ini akan menjadi tempat berbagai program dan menyelesaikan masalah petani. Di posko tersebut, petani juga bisa menanyakan program Prabowo-Gibran.
“Termasuk masalah pupuk langka. Kami ingin program pemerintah Prabowo-Gibran memiliki dampak langsung di daerah, khususnya di Jawa Tengah,” tambahnya.
Tani Merdeka terdiri dari petani, buruh, nelayan, dan peternak. Masalah yang dihadapi di lapangan adalah kesulitan petani dalam mendapatkan pupuk subsidi.
Tani Merdeka adalah organisasi relawan yang dibentuk atas usul Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang sangat peduli terhadap petani, terutama mereka yang kesulitan mendapatkan pupuk.
“Jika kita ingin mewujudkan ketahanan pangan, kesejahteraan dan masa depan petani harus diperhatikan,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Pembina Tani Merdeka, Sudaryono, mengatakan masalah yang dihadapi petani cukup kompleks dan perlu solusi konkret.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan menghapuskan kartu tani karena dianggap tidak efektif.
“Kartu tani sudah dihapus. Dengan begitu, petani lebih mudah mendapatkan pupuk bersubsidi,” ujarnya.
Sudaryono, yang juga calon gubernur Jateng, mengatakan masalah lain yang dihadapi petani adalah harga yang turun setiap musim panen, sehingga petani dirugikan.
Ia berjanji untuk memperjuangkan agar harga saat panen bisa stabil sehingga petani bisa untung.
“Saya sudah berkeliling Jawa Tengah, dan salah satu masalahnya adalah tengkulak. Kami ingin memberikan solusi dan memperjuangkan agar harga saat panen stabil. Petani harus dilindungi dan disejahterakan, tetapi harga jual juga tidak boleh merugikan konsumen. Jadi semua diuntungkan,” tambahnya.[]