Jakarta — Wakil Menteri Pertanian sekaligus Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, Sudaryono, berhasil mencatatkan sejarah baru dalam hal penyerapan beras nasional. Capaian tersebut sekaligus menjadi akselerasi signifikan bagi target besar swasembada beras, yang selama ini menjadi cita-cita bangsa.
Kini, Sudaryono dipercaya memegang amanah baru sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero). Penunjukan ini bukan tanpa alasan. Sosok muda yang dikenal visioner dan memiliki rekam jejak kuat di sektor pertanian ini dinilai sukses membuktikan kapasitasnya dalam mengawal berbagai program strategis ketahanan pangan nasional.
Sepanjang semester pertama 2025, Perum Bulog di bawah pengawasan langsung Sudaryono berhasil menyerap beras petani dalam jumlah besar. Tercatat, Bulog telah menyerap sebanyak 2.000.524 ton setara beras sepanjang tahun ini. Dengan tambahan serapan tersebut, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kini mencapai 3,7 juta ton, angka tertinggi sepanjang sejarah pengadaan beras dalam negeri.
“Ini hasil kerja keras semua pihak, terutama para petani yang produksinya luar biasa. Semua petugas Bulog, dari pimpinan hingga petugas di lapangan, juga bekerja sangat keras,” ujar Sudaryono saat meninjau Sentra Penggilingan Padi Modern (MRMP) Bulog di Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025).
Pengamat kebijakan dari Indeks Data Nasional(IDN), Syifak Muhammad Yus, turut mengapresiasi keputusan pemerintah menunjuk Sudaryono sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia.
“Kepercayaan yang diberikan Pak Presiden ini sangat tepat. Wamentan Sudaryono tentu sangat memahami persoalan pupuk, dan sekarang dipercaya memimpin Pupuk Indonesia, ini portofolio komisaris yang paling pas. Kita berharap semua BUMN strategis ke depan diisi oleh orang yang benar-benar paham sektornya, seperti Wamentan Sudaryono dengan Pupuk Indonesia” ujar Syifak.
Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka Indonesia Sudaryono menegaskan bahwa PT Pupuk Indonesia memiliki peran strategis dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
“So far, pupuk hampir dipastikan tidak banyak kendala, tapi memang masih ada 1-2 hal yang perlu segera dibereskan,” tuturnya
Penunjukan Sudaryono di posisi strategis ini diharapkan mampu memperkuat sinergitas. Sebab, keberhasilan ketahanan pangan bukan hanya soal produksi dan serapan hasil panen, tetapi juga ditentukan oleh ketersediaan input produksi yang stabil, mulai dari pupuk, benih, hingga alat mesin pertanian (alsintan).
Ke depan, sidaryono yang biasa disapa Mas Dar berkomitmen untuk memperkuat tata kelola distribusi pupuk nasional, mempercepat penyaluran pupuk bersubsidi ke seluruh sentra produksi, dan memastikan seluruh kebutuhan petani terpenuhi tepat waktu.
Dengan pencapaian rekor serapan beras terbesar sepanjang sejarah serta komitmen kuat dalam memperbaiki tata kelola ekosistem pupuk nasional, Sudaryono dinilai siap mengawal fase penting Indonesia menuju swasembada beras berkelanjutan dan kemandirian pangan nasional.