TANIMERDEKA – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meraih gelar Doktor dari IPB University. Gelar itu diperoleh setelah ia mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, Bogor, pada Selasa, 16 Desember 2025. Sidang dihadiri sejumlah tokoh nasional.
Sudaryono menempuh pendidikan doktoral selama enam tahun. Kerja kerasnya berbuah capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, 4.0.
Disertasi berjudul Evaluasi dan Strategi Optimisasi Kinerja BUMN Pasca Kebijakan Holdingisasi di Indonesia menyoroti penguatan tata kelola dan peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Negara setelah kebijakan holdingisasi.
“Setelah organisasi mengalami perubahan, aspek Key Strategic Performance Objective (KSPO) dan pengelolaan utang menjadi sangat krusial, sehingga penguatan organisasi dan sistem pengawasan kerja menjadi penting,” kata Sudaryono.
Penelitian menunjukkan kebijakan holdingisasi tepat, terutama di sektor pertanian dan pupuk.
Menurut Sudaryono, sektor pupuk menjadi salah satu yang paling berhasil menerapkan kebijakan tersebut. Dampaknya signifikan terhadap kinerja keuangan BUMN.
“Subsidi pupuk yang tadinya diujung produk akhir, dialihkan ke subsidi bahan baku, dan ini berimplikasi positif terhadap kinerja keuangan BUMN yaitu Pupuk Indonesia,” ujarnya.
Sudaryono menambahkan holdingisasi di sektor pupuk menghasilkan efisiensi besar. Efisiensi itu bahkan dirasakan langsung masyarakat.
“Ada efisiensi 4,1 persen dan 3,6 persen yang digunakan untuk dikembalikan ke rakyat dalam bentuk diskon pupuk bersubsidi sebesar 20 persen tanpa input APBN anggaran baru,” tutup Sudaryono.
Sejumlah akademisi menilai penelitian ini relevan dengan kondisi BUMN saat ini. Holdingisasi dinilai mampu memperkuat struktur keuangan sekaligus memperbaiki tata kelola. Sidang terbuka juga menjadi sorotan karena Sudaryono, yang aktif di pemerintahan, mampu menyeimbangkan tugas negara dengan studi akademik.[]
