TANIMERDEKA – Pemerintah Kota Medan menyatakan mendukung pengembangan pertanian perkotaan yang digerakkan Tani Merdeka Indonesia. Komitmen itu disampaikan Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, saat menghadiri pelantikan pengurus kecamatan Tani Merdeka se-Kota Medan, Minggu 2 November 2025, di Thayyiba Hall, RM Wong Solo, Medan.
Sebanyak 21 koordinator kecamatan resmi dilantik dalam acara tersebut. Pelantikan dihadiri Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia Don Muzakir, Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen, Ketua DPW Tani Merdeka Sumatera Utara Muhammad Husni, dan Ketua DPD Tani Merdeka Kota Medan Agus Suriyono.
Wali Kota Medan mengapresiasi semangat para pengurus yang baru dilantik. Ia menilai pertanian kota tidak lagi bergantung pada lahan luas, melainkan bisa dikembangkan melalui teknologi seperti urban farming dan vertical farming.
“Mari kita cari teknologi terbaik dan ajak anak-anak muda ikut membangun pertanian kota yang modern,” ujar Rico.
Ia menyebutkan salah satu penyebab inflasi di Medan adalah naiknya harga cabai akibat gagal panen. Karena itu, program Tani Merdeka di 21 kecamatan diharapkan menjadi cadangan produksi yang membantu menjaga kestabilan harga pangan dan mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Ini peluang besar bagi Tani Merdeka untuk menjadi pemasok utama bahan pangan lokal,” tegasnya.
Ketua DPD Tani Merdeka Kota Medan, H. Agus Suriyono, menyampaikan bahwa setelah pelantikan tingkat kecamatan, kepengurusan akan dibentuk di 151 kelurahan dalam waktu tiga bulan.
“Kami siap menjadi mata dan telinga pemerintah di lapangan, membantu menekan inflasi dan memperkuat ekonomi warga,” ujar Agus.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah kegiatan pertanian telah berjalan di beberapa kecamatan, seperti budidaya cabai, lele, maggot, dan anggur. Selain itu, pengembangan sistem hidroponik dan akuaponik mulai diterapkan. Limbah organik dari rumah tangga, hotel, dan restoran juga dikelola menjadi pupuk kompos, pakan ternak, dan pakan maggot.
Ketua DPW Tani Merdeka Sumatera Utara, Muhammad Husni, menegaskan pentingnya struktur organisasi yang kuat hingga tingkat kelurahan.
“Kalau kita ingin petani didengar, maka organisasi harus hadir sampai ke bawah. Korcam dan pengurus kelurahan akan jadi penghubung langsung antara petani dan kebijakan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Tani Merdeka bukan hanya wadah advokasi, tetapi juga alat distribusi informasi dan program pemerintah agar tepat sasaran.
Sementara itu Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, menyampaikan apresiasi atas konsolidasi yang dilakukan di Kota Medan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara petani, pemerintah, dan pelaku usaha.
“Kita ingin Tani Merdeka benar-benar menjadi rumah besar bagi petani Indonesia. Di sinilah kita bersama-sama memperjuangkan kesejahteraan dan kemandirian pangan bangsa,” ujar Don Muzakir.
Ia juga menegaskan dukungan penuh terhadap program Presiden Prabowo Subianto.
“Kita dukung semua program Presiden Prabowo Subianto agar bisa berjalan dirasakan oleh seluruh rakyat dan petani,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengelolaan limbah sampah organik dan makanan berlebih antara Tani Merdeka Medan, PD Pasar Medan, PHRI Sumut, dan IHGMA Sumut. Kerja sama ini bertujuan memperkuat ekosistem pertanian berkelanjutan di wilayah perkotaan.[]
