TANIMERDEKA – Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian, Agus Susanto, melakukan kunjungan ke Desa Seuneubouk Peusangan, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur.
Ia menyempatkan diri berdiskusi dengan pengurus Tani Merdeka Aceh Timur di sebuah warung kopi, lalu meninjau langsung kondisi pertanian di lapangan.
Agus menilai, sektor pertanian di Aceh Timur memiliki potensi besar untuk berkembang, terutama dengan ketersediaan lahan yang luas. Namun, ia menekankan pentingnya pembenahan sistem irigasi.
“Irigasi menjadi kunci utama. Kalau air lancar, produktivitas akan naik. Pemerintah harus serius memastikan petani tidak lagi kesulitan mendapatkan air,” ujar Agus.
Agus Susanto yang memiliki pengalaman panjang dalam perakitan teknologi pertanian, menegaskan bahwa pihaknya siap mendorong penerapan modernisasi pertanian di Aceh Timur. Ia menilai integrasi antara teknologi, infrastruktur, dan pendampingan petani akan menjadi kunci.
“Petani butuh kepastian. Modernisasi bukan hanya soal alat, tetapi bagaimana teknologi digunakan sesuai kebutuhan lapangan. Saya ingin Aceh Timur menjadi contoh nyata transformasi pertanian,” tegas Agus.
Sementara itu Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Aceh Timur, Zubir, mengatakan para petani selama ini terus berupaya menjaga produksi. Namun, mereka membutuhkan dukungan pemerintah, baik dalam bentuk perbaikan irigasi maupun akses teknologi.
“Petani di Peureulak ini tidak tinggal diam. Kami sudah berusaha maksimal. Tapi tanpa irigasi yang baik, hasilnya tetap terbatas. Kami berharap pemerintah tidak hanya datang melihat, tetapi juga menindaklanjuti,” kata Zubir.
Kecamatan Peureulak dikenal sebagai salah satu sentra padi di Aceh Timur. Penelitian menunjukkan usahatani padi sawah di kawasan ini memiliki prospek finansial menjanjikan. Karena itu, pengembangan infrastruktur pertanian dipandang sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.[]
