Tani Merdeka Sumut dan Bupati Batubara Siap Bantu Petani Demplot 700 Hektar Lahan Cabe dan Padi

TANIMERDEKA – Kabupaten Batubara mulai dilirik sebagai wilayah strategis untuk pelaksanaan hilirisasi komoditas pangan. DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Sumatera Utara bersama Pemerintah Kabupaten Batubara menyusun rencana demplot pertanaman cabe merah seluas 700 hektar dan padi sawah seluas 300 hektar. Penanaman dijadwalkan berlangsung mulai Oktober 2025.

Lahan yang digunakan berasal dari kelompok tani setempat. Satu hektar lahan juga disiapkan untuk budidaya cempedak guling sebagai bagian dari diversifikasi komoditas.

Program ini tidak hanya menargetkan peningkatan produksi, tetapi juga pengolahan hasil panen langsung di wilayah sumber.

Ketua Harian DPW Tani Merdeka Sumut, Muhammad Misbah, menegaskan bahwa hilirisasi harus dimulai dari desa.

“Kami tidak bicara soal panen saja. Kami bicara soal pengolahan. Cabe harus jadi bumbu di tempat asalnya, bukan dikirim mentah ke kota,” kata Muhammad Misbah, pada Senin 22 September 2025.

Ia menyebutkan Batubara sebagai wilayah yang siap secara sosial dan teknis. “Petani sudah siap. Pemerintah daerah terbuka. Lahan tersedia. Sekarang tinggal eksekusi,” ujarnya.

Sementara itu Bupati Batubara, Baharuddin Siagian, menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut.

“Kami siapkan lahan. Kami bantu perizinan. Kalau ini berjalan baik, petani bisa naik kelas,” ucap Baharuddin.

Pertemuan antara DPW Tani Merdeka dan pemerintah daerah juga membahas pembangunan fasilitas pengolahan cabe menjadi bumbu siap pakai, ini sejalan dengan program hilirisasi yang digagas Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya nilai tambah di tingkat produksi.

DPW Tani Merdeka Indonesia Sumut menargetkan pelaksanaan demplot dimulai minggu pertama Oktober.

Penanaman dilakukan bertahap dengan melibatkan kelompok tani dari berbagai kecamatan. Fokus utama mencakup pengelolaan lahan, pelatihan teknis, dan integrasi hasil panen ke sistem pengolahan lokal.

Selain itu Batubara dinilai memiliki posisi geografis yang menguntungkan. Akses ke pelabuhan dan jalur distribusi regional memungkinkan hasil olahan menjangkau pasar lebih luas.[]

Berita Terkait

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini