Tani Merdeka Indonesia Sragen Gelar Aksi Serentak Berantas Hama Tikus di Sawah

TANIMERDEKA – Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Sragen bersama Pemerintah Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen, menggerakkan petani gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan kelompok tani (poktan) untuk membasmi hama tikus secara serentak, Selasa, 2 Desember 2025. Aksi dilakukan dengan pemasangan umpan beras bercampur racun tikus di lahan sawah seluas 350 hektare.

Gerakan ini sebelumnya diterapkan di Desa Plosokerep, Kecamatan Karangmalang, Sragen, dan terbukti menekan populasi tikus hingga 80 persen. Umpan dipasang pada waktu paling tepat, yakni setelah panen atau pascatanam, saat tikus kekurangan sumber makanan alami.

Inovasi pemasangan umpan tikus diinisiasi Ketua Gapoktan Rukun Santoso Desa Plosokerep, Edi Narwanto, yang juga menjabat Ketua Bidang Usaha dan Koperasi Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Sragen. Didampingi Ketua Tani Merdeka Kabupaten Sragen, Setyo Widodo, Edi menjelaskan bahwa program ini menyasar sawah di Desa Kedungupit.

Bahan umpan meliputi enam kuintal beras, enam kilogram racun tikus, 18 butir telur ayam, dan enam kilogram minyak goreng. Semua bahan dicampur hingga gabah berubah warna kebiru-biruan. Umpan diletakkan di pematang sawah dengan jarak sekitar 10 langkah lalu ditutup sekam gabah.

“Perhitungan biaya satu poktan dengan luas lahan 60 hektare itu sekitar Rp4 juta. Artinya, per hektare hanya membutuhkan biaya Rp67.000. Efektivitasnya bisa mencapai 80 persen. Kami melihatnya dari kerusakan tanaman yang diserang tikus. Sebelumnya kerusakan tanaman sampai 30 persen. Setelah dipasang umpan secara simultan kerusakan tanaman padi hanya tinggal 5 persen,” ujar Edi.

Edi menegaskan inovasi ini diperkenalkan kepada petani Kedungupit karena banyak korban meninggal akibat jebakan tikus bertenaga listrik. Sejak 2022, ia melakukan uji coba gerakan pasang umpan serentak, terutama pada masa transisi pascapanen ketika tikus tidak memiliki sumber makanan.

Sementara itu Ketua Tani Merdeka Kabupaten Sragen, Setyo Widodo, menyebutkan aksi ini sebagai bentuk kepedulian petani terhadap keselamatan dan keberlanjutan produksi pangan.

“Kami ingin petani tidak lagi menggunakan jebakan listrik yang berbahaya. Gerakan pasang umpan ini lebih aman, lebih murah, dan terbukti efektif. Kami berharap pemerintah memberi dukungan agar metode ini bisa diterapkan lebih luas,” kata Setyo Widodo.

Ia menambahkan bahwa Tani Merdeka akan terus mendampingi petani untuk mencari solusi praktis menghadapi hama. Menurutnya, inovasi sederhana seperti ini bisa memberi dampak besar bagi ketahanan pangan daerah.

Suasana di Desa Kedungupit terlihat ramai. Petani bergotong royong memasang umpan di pematang sawah. Mereka berharap hasil panen mendatang lebih terjaga dari serangan tikus.[]

Berita Terkait

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini