Sragen — Upaya mendorong pertanian ramah lingkungan terus dilakukan Tani Merdeka Indonesia. Kali ini, organisasi tersebut mengadakan kegiatan sosialisasi sekaligus pelatihan pembuatan Mikrobakteri Nabati Metoda Nusantara di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Pelatihan ini di gelar di Kantor P3A Tirto Guno, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Rabu (04/06/2025)
Pelatihan ini diikuti antusias oleh para petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan). Kegiatan tersebut menjadi ruang berbagi pengetahuan tentang alternatif teknologi pertanian yang praktis dan mudah diterapkan di tingkat petani.
Pelatihan ini mengenalkan metode pengembangan Mikroba Bakteri yang berperan penting dalam produksi pupuk organik. Selain ramah lingkungan, metode ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang harganya terus melonjak.
Suasana pelatihan berjalan interaktif. Para peserta aktif berdiskusi dan mengajukan berbagai pertanyaan kepada narasumber saat sesi praktik lapangan berlangsung. Kehadiran Camat Sidoharjo, Dwi Cahyono, S.STP., M.Si., juga menambah semangat peserta. Dalam sambutannya, Dwi Cahyono menyampaikan apresiasi atas inisiatif Tani Merdeka Indonesia dalam mendorong pertanian organik di wilayahnya.
“Pelatihan semacam ini sangat penting bagi para petani untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya produksi melalui pemanfaatan pupuk organik. Ini juga bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tani Merdeka Sragen, Setyo Widodo, menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan berbagai program ekonomi kreatif di sektor pertanian. Menurutnya, langkah ini selaras dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
“Kami akan terus mendorong berbagai program ekonomi kreatif di sektor pertanian. Ini sejalan dengan program kedaulatan pangan yang saat ini tengah dijalankan oleh Pemerintahan Presiden Prabowo,” ujar Setyo Widodo.
Ia berharap pelatihan semacam ini dapat melahirkan inovasi-inovasi baru dalam praktik pertanian organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan lokal di Sragen, serta memberi contoh positif bagi daerah lain.