Tani Merdeka Banten Dorong Program Hilirisasi, Siapkan Produksi Pupuk Organik

TANIMERDEKA – DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Banten mendorong program hilirisasi pertanian di wilayahnya. Dalam rapat bersama delapan DPD kabupaten/kota, pengurus DPW membicarakan dua program hilirisasi yang kini menunggu persetujuan Kementerian Pertanian serta rencana produksi pupuk cair organik melalui koperasi.

Ketua DPW Tani Merdeka Banten, Yuki Purnama, mengatakan hilirisasi menjadi kunci agar petani tidak hanya menjual bahan mentah.

Banten, menurutnya, memiliki potensi besar pada komoditas pala dan kopi yang selama ini belum tergarap maksimal.

“Banten punya potensi besar pada pala dan kopi dan komoditas lain harus dikembangkan agar petani bisa mandiri dan sejahtera,” ujar Yuki, pada Rabu 10 Septermber 2025.

Ia menambahkan, usulan dua program hilirisasi sudah disampaikan ke Kementerian Pertanian. Program itu diharapkan segera disetujui agar bisa dijalankan bersama petani di tingkat kabupaten dan kota. Yuki menilai, jika program ini berjalan, nilai tambah dari pala bisa lebih banyak dinikmati petani.

Selain hilirisasi, rapat juga membahas rencana kerja Koperasi Tani Sejahtera Mandiri Banten. Koperasi ini yang menjadi wadah produksi pupuk cair organik yang ditargetkan mampu menekan biaya produksi petani. Pupuk cair organik dianggap penting karena bisa menjadi alternatif di tengah keterbatasan pupuk kimia bersubsidi.

Yuki menegaskan, Tani Merdeka Indonesia Provnsi Banten tidak ingin program hilirisasi hanya berhenti di wacana. “Kami ingin program ini benar-benar berjalan. Petani di Banten tidak boleh lagi berada di posisi lemah. Harus ada keberanian untuk mengolah, menjual, dan menentukan harga. Itu tujuan kami mendorong hilirisasi,” ujarnya.

Sementara itu Pembina DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Banten, Yusuf Wibisono, menilai langkah koperasi ini sangat tepat. Menurutnya, kemandirian petani tidak hanya bergantung pada hasil panen, tetapi juga pada akses sarana produksi yang terjangkau.

“Produksi pupuk cair organik melalui koperasi adalah langkah nyata. Petani bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan punya akses yang lebih mudah terhadap pupuk berkualitas,” kata Yusuf.

Ia menekankan, kemandirian pupuk organik juga menjadi jalan untuk menjaga kesuburan lahan dalam jangka panjang. Yusuf menambahkan, DPW Tani Merdeka Banten perlu memastikan produksi pupuk organik ini tidak hanya berjalan, tetapi juga bisa dipasarkan dengan baik.

Rapat yang digelar dihadiri Ketua DPW Yuki Purnama, Sekretaris Jenderal DPW Iim Ibrahim, Pembina Yusuf Wibisono, pengurus DPW, serta delapan ketua DPD kabupaten/kota. Pertemuan berlangsung dengan pembahasan teknis mengenai pola kerja sama antara koperasi, petani, dan pemerintah daerah.

Banten selama ini dikenal sebagai salah satu daerah dengan sejarah panjang pada komoditas perkebunan. Banyak potensi menjadi perhatian karena memiliki nilai ekspor yang tinggi. Namun, sebagian besar petani masih menjual hasil dalam bentuk bahan mentah. Melalui hilirisasi, Tani Merdeka Indonesia berharap ada industri kecil yang bisa mengolah hasil bumi yang dimilik oleh Provinsi Banten.[]

Berita Terkait

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini