Silaturahmi dengan Tani Merdeka Indonesia Aceh Besar, Don Muzakir: Petani Harus Dapat Akses BBM Subsidi

TANIMERDEKA – Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, mendorong pemerintah segera menetapkan kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) khusus untuk petani dan nelayan.

Pernyataan itu disampaikan saat silaturahmi dengan ratusan pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Aceh Besar dan 23 Koordinator Kecamatan, pada Kamis 6 November 2025.

Menurut Don Muzakir, banyak petani kesulitan mendapatkan BBM subsidi untuk mengoperasikan traktor, pompa air, dan mesin pertanian. Kondisi serupa juga dialami nelayan.

“Ini secepatnya kita dorong kepada pemerintah Presiden Prabowo untuk membuat suatu aturan yang benar-benar berpihak kepada petani mengenai masalah BBM subsidi, untuk para petani dan nelayan,” ujar Don Muzakir.

Menurut Don Muzakir, perhatian terhadap petani sempat muncul pada masa pemerintahan Presiden Suharto, terutama melalui program ketahanan pangan. Namun, selama puluhan tahun setelahnya, sektor pertanian kurang mendapat prioritas.

“Ini lah saatnya revolusi petani. Revolusi petani dalam artian sudah puluhan tahun petani tidak menjadi perhatian dan prioritas pemerintah,” katanya.

Don Muzakir menilai bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah mengakomodasi banyak program untuk petani. Ia menyebutkan periode ini sebagai awal kebangkitan petani.

“Hari ini saat Presiden Prabowo petani juga dimuliakan. Banyak program-program petani sekarang diakomodir oleh Presiden Prabowo Subianto. Jadi kita sebut dalam hal ini adalah revolusi petani,” ucapnya.

Lebih lanjut Don Muzakir menambahkan bahwa swasembada pangan, stabilitas harga, dan kesejahteraan petani serta nelayan telah tercapai pada periode pertama pemerintahan Presiden Prabowo.

“Presiden Prabowo pada periode pertama berhasil swasembada pangan terutama beras dan jagung, harga-harga stabil, petani makmur, nelayan sejahtera, dan konsumen aman. Indonesia harus berdaulat dalam urusan pangan,” tegas Don Muzakir.

Ia merinci bahwa ketahanan pangan mencakup swasembada, subsidi pupuk, modernisasi alat pertanian, dan pembelian gabah oleh pemerintah. RAPBN 2026 mengalokasikan Rp164,4 triliun untuk program ketahanan pangan, termasuk Rp46,9 triliun untuk subsidi pupuk dan Rp22,7 triliun untuk Bulog.

Don Muzakir mengajak petani seluruh Indonesia khususnya di Aceh Besar untuk lebih semangat menggarap lahan, terutama lahan kosong yang belum dimanfaatkan.

“Kita berharap kepada kawan-kawan para petani yang di mana pun berada, khususnya di Aceh Besar, harus lebih semangat menggarap lahan pertanian. Kita manfaatkan lahan-lahan kosong yang terbengkalai, kita garap dan tanam. Insya Allah, Presiden Prabowo Subianto senantiasa membantu rakyat, membantu petani yang hidup di desa-desa,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa petani kini telah mendapat tempat dalam kebijakan nasional. “Ini kita sebut dengan revolusi petani. Petani saat ini sudah mulai merdeka,” tutup Don Muzakir.[]

Berita Terkait

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini