Senator Komeng Kunjungi Tani Merdeka Tasikmalaya, Ini yang Dibahas

TASIKMALAYA – Anggota Komisi II DPD RI, Alfiansyah Bustami alias Komeng, berkunjung ke Sekretariat Tani Merdeka DPD Kota Tasikmalaya di Kawalu pada Rabu, 6 November 2024.

Komeng, yang dikenal sebagai pelawak, didampingi oleh Ketua Dewan Pembina DPD Tani Merdeka, Diky Chandra.

“Ini adalah reses pertama Bang Komeng sebagai senator di Kota Tasikmalaya. Meskipun beliau berasal dari Sentul, Bogor, alhamdulillah beliau bisa datang ke sini,” ujar Diky Chandra, calon wakil wali kota Tasikmalaya.

Kunjungan Komeng tidak hanya untuk bersilaturahmi, tetapi juga berdialog dengan para petani yang tergabung dalam Tani Merdeka DPD Kota Tasikmalaya. Komeng kini menjabat sebagai anggota Komisi II DPD RI yang membidangi pertanian.

Komeng menyampaikan bahwa kedatangannya bertujuan untuk berdiskusi dengan petani mengenai berbagai masalah yang mereka hadapi, terutama di sektor pertanian di Kota Tasikmalaya.

“Saya ditemani Kang Diky Chandra, sahabat lama saya di dunia seni, dan diterima oleh Ketua Tani Merdeka Kota Tasik, Kang Nandang,” katanya.

Ketua Tani Merdeka DPD Kota Tasikmalaya, H Nandang, menambahkan bahwa meskipun Tasikmalaya berstatus kota, 70 persen wilayahnya adalah lahan pertanian.

Namun, menurutnya, Pemerintah Kota Tasikmalaya belum memberikan perhatian cukup kepada sektor pertanian.

“Banyak generasi muda, termasuk lulusan pertanian, yang enggan bertani karena tidak ada kepastian harga. Harga hasil panen diserahkan ke pasar tanpa jaminan,” jelas Nandang.

Nandang juga menyoroti program Prabowo-Gibran yang mendukung makan bergizi bagi anak-anak, di mana bahan bakunya diambil dari hasil petani.

Program ini diharapkan bisa memberikan kepastian kepada petani, karena setiap kecamatan akan melayani 3.000 porsi makanan yang melibatkan hasil pertanian lokal.

Pada kunjungan tersebut, Komeng juga mendengarkan aspirasi dari perwakilan 10 kecamatan di Tasikmalaya. Para petani menyampaikan masalah seperti ketersediaan air, kebutuhan laptop, pembentukan koperasi, hingga masalah lahan pertanian.[]

Berita Terakhir

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini