Pupuk ZA Kembali Disubsidi, Petani Tebu Sambut Gembira

TANIMERDEKA – Pemerintah serius meningkatkan produksi gula nasional. Salah satu langkah barunya adalah memasukkan kembali pupuk ZA ke dalam skema subsidi, khusus untuk petani tebu.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pupuk ZA kini bisa diberikan ke seluruh petani tebu di Indonesia melalui program subsidi.

“Untuk petani tebu seluruh Indonesia, ZA sudah bisa diberikan. Itu pupuk subsidi. Alhamdulillah, sekarang sudah sesuai dengan kebutuhannya,” ujar Amran dalam keterangan resminya, pada Jumat, 18 Juli 2025.

Keputusan ini disambut positif oleh petani. Sebelumnya, pupuk ZA sempat dicabut dari skema subsidi. Petani terpaksa membeli pupuk nonsubsidi yang harganya jauh lebih mahal.

Kondisi itu membuat biaya produksi melonjak. Keluhan pun muncul dari banyak petani.

Pupuk bersubsidi hanya tersedia untuk sembilan komoditas strategis yang terdaftar di sistem e-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Komoditas tersebut meliputi:

– Tanaman pangan: padi, jagung, kedelai

– Hortikultura: cabai, bawang merah, bawang putih

– Perkebunan: tebu rakyat, kakao, dan kopi

Meski tebu termasuk dalam daftar, pupuk ZA sempat tidak tersedia di lapangan sebagai pupuk bersubsidi. Padahal, pupuk ini penting dalam budidaya tebu.

“Kita ini diberi tugas langsung oleh Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada tebu. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa swasembada kalau tidak didukung pupuk yang memadai? Sekarang sudah dijawab. Pemerintah hadir untuk petani. ZA subsidi kembali dibuka untuk petani tebu,” tegas Amran.

Kebijakan ini dinilai strategis untuk meningkatkan produksi tebu. Distribusi pupuk subsidi yang tepat dan sesuai kebutuhan juga penting menjaga pasokan pangan serta menekan ongkos produksi.

“Ini bagian dari komitmen pemerintah untuk terus mendukung petani, terutama di sentra-sentra produksi pangan. Ketahanan pangan harus dibangun dari bawah, dari petani,” ujar Amran.

Dengan dibukanya kembali akses terhadap pupuk ZA subsidi, petani tebu khususnya petani plasma diharapkan bisa lebih optimal dalam budidaya. Produktivitas lahan pun bisa meningkat.

“Dengan kebijakan ini, produktivitas dan semangat petani tebu diharapkan meningkat. Target kita adalah swasembada gula nasional tercapai lebih cepat dan berkelanjutan,” lanjut Amran.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan, pupuk subsidi memang ditujukan bagi petani kecil, termasuk petani tebu.

“Pupuk itu untuk petani-petani dengan lahan dua hektare ke bawah, termasuk petani jagung dan petani tebu. Nah, tebu itu kan memang tidak pakai NPK, tapi ZA. Jadi, dalam rapat tadi kita tukar agar sesuai dengan kebutuhannya,” jelas Zulkifli.[]

Berita Terakhir

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini