JAMBI – Dewan Pimpinan Wilaya (DPW) Tani Merdeka Provinsi Jambi resmi dilantik di Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Sabtu pagi (09/08/2025). Acara ini menjadi momentum penting bagi konsolidasi organisasi petani yang berada di bawah naungan Tani Merdeka.
Pelantikan dihadiri langsung oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Tani Merdeka, Don Muzakir. Kehadirannya sekaligus menjadi ajang untuk memberikan arahan dan penegasan mengenai arah perjuangan organisasi, termasuk menjaga marwah dan integritas Tani Merdeka di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Don Muzakir menegaskan bahwa Tani Merdeka memiliki hubungan historis yang erat dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Ia menyampaikan, nama organisasi ini diberikan langsung oleh Presiden Prabowo, bukan oleh dirinya maupun pihak lain.
“Logo kita adalah Pak Prabowo Subianto. Nama yang diberikan Tani Merdeka ini bukan saya yang memberikan nama, bukan Pak Sudaryono. Tapi Tani Merdeka ini diberikan oleh Pak Prabowo Subianto,” ujarnya di hadapan para pengurus dan anggota yang hadir.
Don Muzakir kemudian menceritakan sejarah lahirnya nama Tani Merdeka. Ia menyebut, awalnya organisasi ini berdiri di Jawa Tengah dengan nama “Petani Pejuang”. Setelah dilaporkan kepada Prabowo Subianto, presiden yang kala itu masih menjadi calon kepala negara tersebut menegaskan bahwa jika dirinya diberi mandat rakyat untuk memimpin Indonesia, maka petani harus benar-benar merdeka.
“Waktu itu nama ini adalah lahir di Jawa Tengah, pertama adalah Petani Pejuang, kita laporkan ke Pak Prabowo. Saat itu Bapak Prabowo menyampaikan disaat beliau menjadi presiden, disaat beliau diberi mandat oleh rakyat Indonesia menjadi presiden maka petani wajib merdeka, makanya Pak Prabowo beri nama Tani Merdeka,” jelasnya.
Selain menyampaikan sejarah nama organisasi, Don Muzakir juga memberikan instruksi tegas terkait penyaluran bantuan pertanian yang berasal dari pemerintah pusat. Ia mengingatkan agar semua pihak tidak memperjualbelikan bantuan tersebut.
“Jaga baik-baik organisasi ini, kalau ada bantuan-bantuan nanti dari pusat jangan dijual. Ini diingat, jangan dijual-belikan. Jangan sampai saat turun combine, bantuan-bantuan traktor, tahu-tahu petani disuruh tebus. Jangan sampai ada seperti itu, kita disuruh tangkap oknum semacam itu sama polisi,” tegasnya.
Pesan tersebut menjadi sorotan penting dalam pelantikan ini, mengingat selama ini sering muncul keluhan di kalangan petani terkait praktik jual beli bantuan, baik berupa alat maupun sarana produksi pertanian. Tani Merdeka, kata Don Muzakir, harus menjadi garda terdepan dalam memastikan bantuan tersebut tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat bagi kesejahteraan petani.