TANIMERDEKA – Tani Merdeka Indonesia menilai Presiden Presiden Prabowo Subianto membawa perubahan cepat di sektor pertanian. Sejumlah kebijakan dinilai langsung dirasakan petani di lapangan, mulai dari stabilnya harga gabah, serapan Bulog yang lancar, hingga pencapaian swasembada untuk beberapa komoditas strategis.
Ketua Harian DPN Tani Merdeka Indonesia, Dian Supardiyanto, mengatakan kondisi ini menjadi momentum kebangkitan petani yang selama ini termarginalkan.
Menurut dia, peran Tani Merdeka Indonesia menjembatani suara petani hingga sampai ke Presiden dengan cukup baik.
“Peran Tani Merdeka Indonesia sangat luar biasa untuk mendukung swasembada pangan. Support dari pemerintah saat ini juga luar biasa untuk para petani,” kata pria yang akrab disapa Dian, Jumat, 8 Agustus 2025.
Dian menyebutkan harga gabah kini stabil di kisaran Rp6.500 per kilogram dan langsung diserap Bulog, ini belum pernah dilakukan oleh siapapun.
Menurutnya, ini menjadi salah satu indikator bahwa kebijakan pemerintah berjalan di jalur yang tepat. Jagung sudah mencapai swasembada, sementara pupuk subsidi terdistribusi lebih terkontrol. Program swasembada gula pun sedang disiapkan.
Ia menegaskan, keberhasilan ini bukan semata angka di atas kertas. Petani di lapangan mulai merasakan perubahan. Selama bertahun-tahun mereka menghadapi fluktuasi harga yang merugikan, biaya produksi yang tinggi, dan distribusi pupuk yang tidak merata.
“Kita sebagai kaum petani sangat berterima kasih kepada Bapak Prabowo Subianto yang saat ini benar-benar membantu para petani. Artinya, selama ini Tani Merdeka selalu menyuarakan kepentingan petani, dan itu tersampaikan ke Presiden,” ujar Dian.
Sejak berdiri, Tani Merdeka Indonesia memiliki misi mengangkat derajat dan martabat petani. Dian menilai, misi itu hanya bisa tercapai jika pemerintah mampu menata hilirisasi produksi di dalam negeri.
“Hilirisasi produksi itu wajib. Selama ini komoditas yang tidak bisa kita olah di dalam negeri langsung diekspor. Lalu kembali lagi ke Indonesia dengan harga mahal. Kami berharap di pemerintahan Pak Prabowo, program hilirisasi berjalan baik dan petani makin sejahtera,” kata Dian.
Ia mencontohkan, jika pengolahan hasil pertanian seperti jagung, gula, dan beras dilakukan di dalam negeri, nilai tambah akan langsung dirasakan petani. Lapangan kerja akan terbuka lebih luas, rantai distribusi lebih pendek, dan harga lebih terkendali.
Dian juga menilai, komitmen Presiden Prabowo pada kedaulatan pangan terlihat dari langkah cepat mengamankan pasokan, mengatur harga dasar, dan memperbaiki distribusi pupuk.
Menurutnya, kebijakan ini harus dilanjutkan dengan program pendampingan teknologi pertanian yang lebih masif.
Menurut Dian era pemerintahan Prabowo menjadi kesempatan untuk mengubah wajah pertanian Indonesia. Tani Merdeka Indonesia berharap program pemerintah tidak hanya menyentuh komoditas besar, tapi juga memperhatikan komoditas lokal yang menopang ekonomi desa.
“Kami ingin seluruh petani, dari Aceh sampai Papua, merasakan manfaat yang sama. Petani harus berada di posisi yang terhormat. Itu tujuan berdirinya Tani Merdeka Indonesia,” ujar Dian.
Dian mengaku Tani Merdeka Indonesia optimistis, jika kebijakan berjalan konsisten, Indonesia tidak hanya mencapai swasembada pangan, tetapi juga menjadi salah satu kekuatan pertanian dunia.[]