TANIMERDEKA – DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Purbalingga mulai memperkenalkan teknologi pertanian modern lewat uji coba penyemprotan jagung menggunakan drone. Uji coba dilakukan di lahan seluas sekitar 1 hektar di Kecamatan Kemangkon, pada Kamis 18 September 2025.
Lahan yang digunakan merupakan aset milik Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga. Pengelolaannya melibatkan DPD Tani Merdeka bersama Kompi Produksi Kodim 0702, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kemangkon.
PT Maxxi, perusahaan produsen alat mesin pertanian modern ini menyediakan bibit jagung serta peralatan drone.
Ketua DPD Tani Merdeka Purbalingga, Zulhasbi, mengatakan penggunaan drone merupakan langkah penting untuk mengurangi beban kerja petani dan operasionalnya lebih murah.
“Kami ingin petani di Kecamatan Kemangkon mengenal teknologi baru. Drone ini bisa mempercepat penyemprotan, lebih hemat tenaga, lebih murah operasionalnya dan hasilnya merata,” kata Zulhasbi.
Ia menambahkan, jika biasanya penyemprotan manual di lahan satu hektar membutuhkan Waktu lebih lama dengan tenaga beberapa orang, drone mampu menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu kurang dari 30 menit.
“Ini efisiensi besar. Petani tidak perlu lagi menguras tenaga berjam-jam, apalagi di bawah terik matahari. Kami ingin teknologi ini hadir di sawah dan kebun jagung petani Purbalingga,” ujarnya.
Kabupaten Purbalingga memiliki potensi besar dalam produksi pangan, khususnya padi dan jagung. Kecamatan Kemangkon dikenal sebagai salah satu lumbung pangan daerah dengan luas sawah sekitar 5.000 hektar dan lahan jagung 2.000 hektar.
Potensi ini membuat Kemangkon strategis untuk program ketahanan pangan sekaligus pengembangan jagung sebagai komoditas andalan.
“Kemangkon punya lahan luas dan subur. Kalau teknologi modern masuk, produksi jagung bisa naik dan petani akan lebih sejahtera,” ujar Zulhasbi.
Uji coba penyemprotan drone ini tidak hanya menghadirkan petani, tetapi juga dukungan berbagai pihak. Hadir perwakilan PT Maxxi, anggota Kodim 0702, unsur Forkopimda kecamatan, pengurus Tani Merdeka dari kabupaten, kecamatan, hingga desa. Tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemuda setempat ikut menyaksikan langsung.
Menurut Zulhasbi, kehadiran berbagai unsur ini menunjukkan semangat kolaborasi. TNI, pemerintah daerah, hingga pihak swasta berkomitmen mendorong mekanisasi pertanian. Dengan demikian, petani tidak lagi berjalan sendiri dalam menghadapi tantangan produksi dan kebutuhan pasar.
Zulhasbi mengatakan penerapan teknologi diharapkan bisa berlangsung berkelanjutan, terutama di lahan jagung dan padi dengan skala luas.
“Kalau hanya sekali dua kali, tentu belum terasa dampaknya. Kami ingin drone ini hadir terus di lapangan, sehingga petani bisa benar-benar merasakan manfaatnya,” kata salah satu tokoh petani yang hadir.
Zulhasbi menegaskan Tani Merdeka Purbalingga siap menjadi jembatan antara petani dan pihak swasta penyedia teknologi. Ia percaya langkah kecil ini bisa menjadi pintu masuk transformasi pertanian di Purbalingga.
“Kami tidak mau petani tertinggal. Teknologi harus masuk ke desa-desa. Petani harus merasakan manfaat inovasi, bukan hanya mendengar ceritanya,” ujar Zulhasbi.[]