TANIMERDEKA – Kementerian Pertanian (Kementan) RI mendorong Garut menjadi salah satu pusat hilirisasi bawang putih nasional. Program ini diawali dengan pengembangan demplot di Desa Karya Mekar, Kecamatan Pasirwangi, yang digadang menjadi model pengelolaan bawang putih dari hulu hingga hilir.
Staf Ahli Kementan, Nandang Sudrajat, mengatakan hilirisasi akan membuat petani tidak berhenti pada tahap menanam. Mereka diarahkan mengolah dan memasarkan produk agar memiliki nilai tambah.
“Garut memiliki potensi bawang putih yang luar biasa. Hilirisasi menjadi kunci agar petani tidak hanya menanam, tetapi juga mengolah dan memasarkan produknya dengan nilai tambah yang tinggi. Kementan akan memastikan pendampingan ini berjalan berkelanjutan,” ujar Nandang, yang juga Sekjen DPN Tani Merdeka Indonesia.
Kementan, kata Nandang, memberikan pendampingan teknis, bantuan sarana produksi, hingga fasilitasi akses pasar.
Ia menegaskan dukungan ini tidak bersifat seremonial, melainkan dilakukan secara berkesinambungan.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Camat Pasirwangi, Bambang, Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Garut, Mamat Acek, dan Sekretaris Dadan Nugraha. Para petani setempat mengikuti penjelasan teknis pengelolaan bawang putih, mulai dari penanaman, perawatan, panen, hingga pengolahan pascapanen.
Nandang mengatakan, program demplot ini diharapkan menjadi role model pengembangan bawang putih nasional. Hilirisasi tidak hanya ditargetkan meningkatkan produktivitas, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat ketahanan pangan, dan mengurangi ketergantungan impor bawang putih.
Nandang menegaskan Kementan siap mengawal program hingga memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan petani.
“Kementan siap mengawal program ini hingga memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan petani,” kata dia.[]