TANIMERDEKA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan pemerintah mengambil langkah strategis untuk menjamin ketersediaan pupuk subsidi. Langkah ini diambil saat harga pupuk non-subsidi melonjak di pasar global.
Ia merespons kekhawatiran petani yang terbebani biaya produksi akibat harga pupuk yang tak terkendali. Kenaikan ini dipicu sejumlah faktor dari negara-negara produsen pupuk.
Harga pupuk naik karena kondisi dunia tidak stabil. Konflik antarnegara, fluktuasi harga gas alam, dan pembatasan ekspor pupuk jadi penyebab utamanya.
Sudaryono menegaskan, kebijakan baru di bawah Presiden RI Prabowo Subianto memberi kepastian bagi petani. Pupuk subsidi akan tersedia dalam jumlah memadai, tidak lagi dibatasi anggaran.
“Presiden Prabowo telah memutuskan bahwa untuk pengadaan pupuk dalam rangka kepentingan petani seluruh Indonesia, pupuk subsidi itu tidak berdasarkan anggaran, tapi berdasarkan volume,” ujar Sudaryono yang juga Pembina Tani Merdeka Indonesia, pada Selasa, 29 Juli 2025.
“Jadi, harga bahan baku di dunia naik atau turun itu tidak menjadi masalah, karena anggarannya akan menyesuaikan dengan volume yang diberikan kepada petani. Dengan demikian, jaminan mendapatkan pupuk subsidi dalam kuantitas atau volume yang cukup sudah menjadi komitmen pemerintah,” tegasnya.[]