TANI MERDEKA – Para petani di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, tengah menikmati panen padi musim tanam kedua dengan harga gabah yang menggembirakan.
Harga gabah kering panen (GKP) kini mencapai Rp7.000 per kilogram, bahkan di wilayah selatan Lamongan bisa tembus Rp7.300 per kilogram. Harga ini jauh lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengaku senang dengan hasil panen petani tahun ini. Ia menyebutkan kondisi tanaman padi sangat bagus karena tidak terserang hama, pupuk tersedia, dan air cukup.
“Panennya bagus, harganya juga bagus. Di sini Rp7.000, di daerah selatan bahkan sampai Rp7.300. Ini tentu sangat menggembirakan,” kata Pak Yes saat menghadiri panen raya di Desa Kedali, Kecamatan Pucuk, pada Selasa, 8 Juli 2025.
Tahun ini, target luas tanam padi di Lamongan mencapai 192.373 hektare, dengan luas baku sawah sekitar 96.805 hektare. Pemerintah daerah mendorong optimalisasi tanam musim ketiga (MT III) untuk mendukung program swasembada pangan.
“Kita gunakan bibit yang cepat panen seperti Inpari 32, pupuk juga disiapkan, saluran irigasi terus kita perbaiki, termasuk normalisasi waduk-waduk besar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lamongan, Mugito, menyampaikan bahwa hingga 7 Juli 2025, capaian Luas Tambah Tanam (LTT) sudah mencapai 49,6 persen dari target seluas 95.425 hektare.
“Hari ini kemungkinan bertambah lagi karena beberapa titik sudah mulai panen, termasuk di Desa Kedali,” kata Mugito.
Ia menambahkan, luas lahan yang sudah dipanen mencapai 110.000 hektare dengan total produksi sekitar 817.000 ton gabah. Untuk mendukung petani, pemerintah juga menyalurkan bantuan bibit dan pupuk cair.
“Kondisi musim cukup baik, air tersedia, jadi kami harap petani bisa segera menyiapkan lahan untuk tanam berikutnya,” pungkas Mugito.[]