TANIMERDEKA – Ketahanan pangan nasional tidak hanya berbicara soal ketersediaan bahan pangan, tetapi juga soal keberlanjutan. Kabupaten Garut menjadi salah satu daerah yang mulai mengambil Langkah menuju pertanian ramah lingkungan.
DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Garut bekerja sama dengan PT Guano Berkah Sejahtera menggelar demonstration plot (demplot) bawang putih organik di Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi. Program ini bukan hanya untuk uji coba. Demplot ini diproyeksikan menjadi model pertanian organik yang bisa direplikasi di berbagai daerah.
Ketua DPD Tani Merdeka Garut, H. Mamat Acek, mengatakan tujuan utama program ini guna mendorong petani beralih dari penggunaan pupuk kimia ke sistem organik. Cara ini penting untuk keberlanjutan pertanian dan kesehatan ekosistem tanah.
“Pupuk organik dari PT. Guano Berkah Sejahtera terbukti sangat efektif untuk budidaya bawang putih. Ini bukan hanya soal hasil panen, tapi juga soal masa depan ekologi tanah dan kesehatan masyarakat,” ujar Mamat Acek.
Menurut Mamat, ketergantungan pada pupuk kimia selama ini menimbulkan banyak dampak buruk. Struktur tanah menjadi keras, kandungan organik berkurang, dan biaya produksi meningkat. Karena itu, ia menilai transisi ke pupuk organik bukan pilihan, tetapi kebutuhan.
Di sisi lain, PT Guano Berkah Sejahtera melihat potensi besar dalam pengembangan sistem pertanian organik. Wakil General Manager PT Guano Berkah Sejahtera, Bunga Lenggana Novia Loreza, menyebutkan program ini sejalan dengan komitmen perusahaan mendukung pertanian berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa pertanian yang sehat dimulai dari tanah yang sehat. Demplot ini adalah validasi dari visi kami untuk membangun kemitraan strategis yang berdampak nyata bagi petani dan lingkungan,” ungkapnya.
Program demplot ini dilakukan dengan pendekatan pendampingan langsung kepada petani. Tim teknis dari PT Guano Berkah Sejahtera bersama pengurus DPD Tani Merdeka memberikan pelatihan tentang cara pengolahan lahan, pemakaian pupuk organik, hingga manajemen hama terpadu tanpa bahan kimia berbahaya.
Hasil awal demplot menunjukkan pertumbuhan bawang putih lebih optimal dibanding lahan yang masih menggunakan pupuk kimia. Daun tampak lebih hijau, akar lebih kuat, dan serangan hama lebih terkendali. Produktivitas diprediksi meningkat dengan biaya produksi yang lebih efisien.
Keberhasilan program ini diharapkan bakal mendorong petani di Garut mengadopsi praktik serupa. Tidak hanya untuk bawang putih, pola ini bisa diterapkan pada komoditas lain seperti cabai, kentang, dan sayuran dataran tinggi.
Selain meningkatkan hasil panen, sistem pertanian organik juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Tanah lebih subur, kandungan bahan organik meningkat, dan pencemaran air akibat pupuk kimia bisa ditekan. Dalam jangka panjang, langkah ini akan menjaga ekosistem sekaligus mendukung program pemerintah terkait kedaulatan pangan.
Program ini sejalan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang menekankan keberlanjutan sektor pertanian. Indonesia tidak hanya mengejar produktivitas, tetapi juga menyiapkan sistem pangan yang tahan terhadap perubahan iklim dan menjaga kelestarian alam.
Demplot bawang putih organik di Garut menjadi contoh nyata bahwa transisi menuju pertanian ramah lingkungan bukan sekadar wacana. Dengan dukungan teknologi, kemitraan strategis, dan komitmen petani, model seperti ini bisa menjadi standar baru pertanian Indonesia.[]