TANIMERDEKA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, menegaskan transformasi pertanian nasional hanya bisa dicapai bila para petani siap dan mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Don Muzakir menyebutkan, era pertanian konvensional yang hanya mengandalkan pengalaman turun-temurun kini harus beriringan dengan pendekatan ilmiah, data, dan pemanfaatan teknologi digital secara aktif di lapangan.
“Petani ramah teknologi bukan lagi pilihan, tapi sebuah keharusan. Jika kita ingin bicara soal swasembada pangan, efisiensi produksi, hingga daya saing global, maka kita tidak bisa lepas dari keterlibatan teknologi secara menyeluruh di sektor pertanian,” kata Don Muzakir, Kamis, 31 Juli 2025.
Ia menambahkan, Tani Merdeka Indonesia melihat langsung bagaimana petani yang mulai menggunakan teknologi, mulai dari aplikasi pemantauan cuaca, sensor kelembaban tanah, drone pemetaan lahan, hingga platform digital pemasaran hasil panen mengalami peningkatan hasil panen dan keuntungan yang signifikan.
“Kami mendatangi langsung para petani binaan di sejumlah daerah, termasuk di Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, dan Sumatera Utara. Kami melihat perubahan pola pikir yang luar biasa. Ketika petani sudah paham manfaat teknologi, mereka mulai mengurangi ketergantungan pada cara-cara lama yang tidak lagi efektif. Ini yang kami dorong terus,” ujar Don Muzakir.
Menurutnya, teknologi pertanian kini hadir dalam bentuk yang lebih mudah dijangkau oleh petani kecil. Ia mencontohkan penggunaan irigasi tetes berbasis sensor yang dapat menghemat air dan pupuk secara signifikan, atau aplikasi manajemen pertanian yang bisa memberikan notifikasi waktu tanam dan panen terbaik berbasis data cuaca dan kondisi tanah.
“Teknologi pertanian kini tidak harus mahal dan rumit. Yang dibutuhkan adalah komitmen bersama untuk mengenalkan dan mendampingi petani agar tidak takut mencoba hal baru. Di sinilah peran organisasi seperti Tani Merdeka, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pelaku usaha,” jelas Don Muzakir.
Ia juga menyebutkan pentingnya dukungan kebijakan pemerintah untuk mempercepat digitalisasi pertanian. Mulai dari subsidi teknologi tepat guna, pelatihan berkelanjutan, hingga integrasi program bantuan dengan platform digital.
“Kami sangat berharap Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono bisa terus memperkuat program-program yang menyasar pada pemanfaatan teknologi di kalangan petani. Bukan hanya alat dan aplikasi, tapi juga ekosistem yang mendukung seperti infrastruktur internet di desa, pelatihan operator teknologi lapangan, dan pembukaan akses pasar berbasis digital,” tegasnya.
Don Muzakir mengaku Tani Merdeka Indonesia terus menjadi garda terdepan dalam mendorong petani melek teknologi melalui berbagai program edukasi dan kemitraan. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan kampus pertanian dan startup agritech untuk membuat program inkubasi bagi petani muda.
“Kami ingin lahir generasi petani baru yang bukan hanya paham cara bertani, tapi juga bisa membaca data, menggunakan perangkat cerdas, dan tahu bagaimana mengekspor produknya lewat platform digital. Ini masa depan yang harus kita bangun bersama,” pungkas Don Muzakir.[]