TANIMERDEKA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus dugaan beras tak sesuai mutu yang diklaim di kemasan atau yang dikenal sebagai beras oplosan.
Ia menilai tindakan ini merugikan para petani dan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap distribusi pangan nasional.
“Harus diusut tuntas. Jangan biarkan praktik-praktik manipulatif seperti ini terus berlangsung. Kita ingin pertanian kita maju, bukan malah dirugikan oleh mafia yang bermain di rantai distribusi,” tegas Don Muzakir.
Menurutnya, praktik pengoplosan dan pemasaran beras yang tidak sesuai standar mutu sangat merusak tatanan pasar, serta mencederai semangat petani dalam meningkatkan produksi. Ia menegaskan bahwa negara harus hadir secara tegas.
“Kami mendukung penuh langkah Presiden Prabowo Subianto yang berkomitmen memberantas mafia beras. Ini langkah konkret untuk menjaga kedaulatan pangan,” ujarnya.
Don Muzakir juga menyampaikan praktek kecurangan dalam distribusi pangan harus diberantas dari hulu ke hilir.
Ia mengingatkan agar pemerintah dan aparat terkait tak hanya berhenti pada penindakan semata, tetapi juga memperbaiki sistem pengawasan.
“Kami mendorong reformasi menyeluruh dalam pengawasan mutu beras dan sistem distribusinya. Jangan ada lagi permainan kualitas yang menyesatkan masyarakat. Petani harus dilindungi, bukan dikorbankan,” katanya.
Ia menegaskan Tani Merdeka Indonesia siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengawal kedaulatan dan ketahanan pangan, serta mendampingi petani agar tidak menjadi korban dari praktik curang oknum tak bertanggung jawab.
“Kami tidak ingin ada satu petani pun yang kecewa karena hasil kerja kerasnya dihancurkan oleh ulah mafia,” pungkas Don Muzakir.[]
