TANIMERDEKA – Dari hamparan sawah di Pasuruan, Jawa Timur, lahir sebuah inovasi yang kini bersiap melangkah ke panggung nasional. Benih padi unggul bernama Jelita, hasil temuan anggota Tani Merdeka Indonesa, akan diperkenalkan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Tani Merdeka Indonesia di Jakarta, pada 27-29 Agustus 2025.
Benih Jelita bukan sekadar varietas baru. Ia lahir dari kegigihan petani yang tergabung dalam DPD Tani Merdeka Indonesia Pasuruan Raya yang ingin menjawab tantangan zaman. Setelah melalui uji coba di beberapa lahan, hasilnya menunjukkan produktivitas yang lebih tinggi dengan kualitas gabah lebih baik dibandingkan varietas sebelumnya.
“Ini bukti bahwa petani daerah juga bisa berinovasi. Jelita kami hadirkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” kata Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Pasuruan Raya, Winaryo Sujoko, pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Sebagai petani berpengalaman, Winaryo tahu betul bagaimana cuaca yang kian sulit diprediksi, keterbatasan pupuk subsidi, dan harga gabah yang naik turun membuat banyak petani tertekan. Ia percaya inovasi adalah jalan keluar.
“Kalau tidak adaptif, kita bisa tertinggal,” ujarnya.
Rapimnas Tani Merdeka Indonesia menjadi panggung penting. Dari forum itu, Winaryo ingin membuktikan inovasi tidak selalu lahir dari laboratorium besar, tetapi juga dari petak sawah yang dikelola dengan hati dan tekad.
“Kesempatan ini adalah kebanggaan bagi petani Pasuruan. Kami ingin berkontribusi, bukan hanya untuk daerah, tetapi juga untuk Indonesia,” ucap Winaryo.
Dia berharap benih Jelita mendapat dukungan penuh agar bisa dikembangkan lebih luas. Jika berhasil, bukan hanya produktivitas padi yang naik, kesejahteraan petani pun akan ikut terdongkrak.[]