Bagikan 1.000 Anak Bebek ke Petani, Tani Merdeka Pidie Dorong Produktivitas Sawah Pasca Panen

TANIMERDEKA – DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Pidie membagikan 1.000 anak bebek kepada petani di wilayah setempat. Program ini dirancang untuk membangkitkan ekonomi petani setelah masa panen padi. Tujuan utamanya memanfaatkan lahan sawah agar tetap produktif meskipun tidak sedang ditanami.

Setelah panen, banyak petani membiarkan sawah kosong hingga musim tanam berikutnya. Padahal, lahan tersebut masih bisa digunakan untuk kegiatan ekonomi lain. Salah satunya dengan beternak bebek langsung di sawah.

Melalui pola integrasi sawah dan bebek, petani dapat memelihara bebek di lahan yang sudah dipanen. Bebek akan mencari pakan alami seperti sisa gabah, serangga, dan keong. Aktivitas ini membantu membersihkan lahan sekaligus menambah pendapatan petani. Selain itu, proses ini mempercepat pemulihan tanah sebelum musim tanam berikutnya.

Ketua DPD Tani Merdeka Pidie, Sabirin, menyampaikan program ini bukan sekadar bantuan bibit ternak. Ia menekankan pentingnya pendampingan teknis agar petani mampu mengelola ternak secara mandiri.

“Kami tidak hanya membagikan anak bebek. Kami juga siapkan pendampingan teknis agar petani tahu cara pelihara, tahu cara jual, dan tahu cara hitung untungnya. Jangan sampai bebek dibagi, tapi tidak ada hasil,” ujar Sabirin.

Ia menjelaskan pembagian dilakukan secara terukur kepada kelompok tani aktif. Petani yang menerima bantuan akan didampingi dalam proses pemeliharaan.

“Kami ingin sawah tidak kosong setelah panen. Petani bisa pelihara bebek, bisa jual telur, bisa jual daging. Itu tambahan penghasilan yang nyata. Sawah tetap hidup, petani tetap kerja,” tegas Sabirin.

Program ini diharapkan menjadi langkah awal membangun sistem pertanian terpadu. Sawah tidak hanya menjadi tempat menanam padi, tetapi juga ruang produktif yang mendukung ketahanan pangan dan ekonomi petani secara langsung.

DPD Tani Merdeka Pidie juga berencana memperluas pola ini ke kecamatan lain. Evaluasi akan dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitas program dan kesiapan kelembagaan petani.

“Kalau ini berhasil, kita akan dorong ke kecamatan lain. Tapi harus ada laporan, harus ada hasil. Kita tidak mau program berhenti di tengah jalan,” pungkas Sabirin.[]

Berita Terkait

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini