Wamen Sudaryono Minta Petani Bela Presiden Prabowo dari Serangan Negatif

TANIMERDEKA – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meminta petani membela Presiden RI Prabowo Subianto setelah pemerintah menurunkan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen. Ia berharap petani tidak tinggal diam ketika Presiden dijelek-jelekkan.

Hal itu disampaikan Sudaryono saat menghadiri Gebyar Tani Merdeka di GOR Jatidiri, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Minggu, 30 November 2025. Ia menyebut harga pupuk subsidi sudah turun sejak tiga minggu terakhir.

“Sekitar 3 minggu yang lalu kalau nggak salah, jadi turun 20 persen. Jadi rata-rata urea urea dan pupuk itu di bawah Rp 100 ribu harganya. Persisnya aku lupa. Tapi turun 20 persen,” kata Sudaryono yang juga Ketua Pembina DPN Tani Merdeka Indonesia.

Dalam sambutannya, Sudaryono memuji kepemimpinan Prabowo. Ia menegaskan penurunan harga pupuk terjadi setelah Prabowo menjabat Presiden RI.

“Harga pupuknya turun. Yang bikin turun siapa? Pak Presiden. Maka pertemuan kita hari ini adalah, saya khususnya sebagai pimpinan Anda semua, ingin menegaskan bahwa Presiden kita mikiri urusane wong tani,” ujarnya.

Sudaryono menyebutkan pemerintah juga mengupayakan distribusi pupuk subsidi cukup untuk petani dengan mekanisme yang tidak mempersulit.

“Pergerakan kita, usaha kita, daya upaya yang telah kita laksanakan, alhamdulillah telah dinikmati oleh jutaan petani bukan hanya Anda, tapi orang-orang di luar sana juga ikut menikmati perhatian Bapak Presiden kita terhadap petani,” ujarnya.

“Irigasi diberesi, bibit diberesi, benih diberesi, rabuk diberesi. Apalagi yang susah? Kalau belum, itu bukan artinya tidak. Kalau perbaikan irigasi belum nyampai ke desa jenengan, bukan berarti tidak, tapi belum,” lanjutnya.

Sudaryono menegaskan konsolidasi Tani Merdeka ditujukan untuk seluruh petani di Jawa Tengah. Ia meminta mereka membela Prabowo sebagai balasan atas bantuan yang sudah diterima.

“Anda sebagai petani, orang tua saya yang petani merasakan manfaat besar dari kepemimpinan Bapak Presiden kita, Prabowo Subianto yang bela rakyat petani. Maka kita tidak boleh diam,” tegasnya.

“Manakala presiden kita dielek-elek (dijelek-jelekkan), difitnah. Mungkin Pak Prabowo boleh memaafkan, tapi kita yang telah merasakan manfaat dari programnya, tidak boleh tinggal diam,” lanjutnya.

Sudaryono juga mengingatkan petani agar tidak terprovokasi opini publik yang menjelekkan Presiden.

“Jangan sampai terdistorsi opini-opini bahkan beberapa buzzer yang ingin membelokkan satu narasi yang kurang baik, itu maksud saya. Apakah mungkin sempurna semua, barangkali ada satu dua yang harus diperbaiki ya kita perbaiki,” tuturnya.

Suasana GOR Jatidiri saat itu dipenuhi ribuan petani yang hadir dalam pelantikan DPW Tani Merdeka Jawa Tengah. Agenda ini menjadi konsolidasi besar petani sekaligus ruang bagi pemerintah menyampaikan kebijakan langsung kepada masyarakat tani.[]

Berita Terkait

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini