TANIMERDEKA – Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, menyerahkan bantuan dana kepada kelompok tani binaan Tani Merdeka Indonesia di Kelurahan Takome dan Kelurahan Kastela, Kota Ternate, Maluku Utara, pada Sabtu 22 November 2025.
Bantuan diberikan setelah Don Muzakir melantik pengurus DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Maluku Utara. Usai pelantikan, ia bertemu langsung dengan pada petani di Kelurahan Takome dan Kelurahan Kastela.
Kelompok tani menyampaikan kebutuhan mendesak untuk pengembangan farm house dan pompa air bagi petani cabai. Bantuan yang diserahkan berupa dana ditransfer langsung kepada kelompok tani.
“Ini bantuan pribadi, tolong ini digunakan untuk kebutuhan pengembangan lahan dan kebun. Jangan dipakai untuk hal lain. Saya ingin bantuan ini benar-benar sampai ke petani, bukan berhenti di atas kertas. Saya tahu betul bagaimana sulitnya petani ketika air terbatas, ketika lahan tidak bisa diolah dengan baik. Karena itu saya berharap pompa air ini segera dibeli, segera dipakai, supaya cabai yang ditanam bisa tumbuh subur dan hasilnya bisa dinikmati keluarga petani,” ujar Don Muzakir.
Dalam dialog dengan kelompok tani, Don Muzakir menekankan pentingnya pemanfaatan bantuan secara tepat. Ia mengingatkan bahwa petani cabai di wilayah kepulauan menghadapi tantangan besar, mulai dari keterbatasan air hingga akses pasar.
“Petani harus bergerak cepat. Kalau cabai berhasil, kalau hasil panen bagus, maka masyarakat juga ikut merasakan manfaatnya. Saya tidak ingin ada cerita bantuan berhenti di tengah jalan. Saya ingin bukti nyata di lapangan,” katanya.
“Saya datang untuk melihat langsung kondisi petani. Saya ingin dengar suara mereka, saya ingin tahu apa yang mereka butuhkan. Kalau air menjadi masalah, kita cari solusi. Kalau benih kurang, kita siapkan. Kalau pasar sulit, kita bantu membuka akses. Itu tugas kita bersama,” tegasnya.
Sementara itu Kelompok tani menyambut baik bantuan tersebut. Mereka menilai dukungan yang diberikan menjadi dorongan untuk memperbaiki kondisi lahan dan meningkatkan hasil panen. Sejumlah petani menyampaikan bahwa pompa air akan segera digunakan untuk mengairi lahan cabai yang selama ini bergantung pada hujan.
Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab. Petani menyampaikan harapan agar Tani Merdeka Indonesia terus hadir mendampingi mereka, terutama dalam menghadapi dinamika pertanian di wilayah kepulauan.[]
