TANIMERDEKA – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menyambut baik peluncuran Panduan Program Kerja Lima Tahun Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) periode 2025–2030.
Dokumen ini disusun sebagai pedoman strategis bagi pemerintah daerah dalam memperkuat tata kelola perkebunan sawit.
Panduan mencakup penguatan produktivitas, peningkatan kesejahteraan petani, dan pengembangan hilirisasi berbasis potensi lokal.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkebunan, Abdul Roni Angkat, mengatakan sawit sebagai komoditas strategis yang menyerap jutaan tenaga kerja dan menopang ekonomi di banyak daerah.
“Panduan ini menunjukkan komitmen kuat daerah dalam membangun sektor sawit yang lebih transparan, adil, dan berkelanjutan. Kementan mengapresiasi inisiatif AKPSI yang sejalan dengan agenda nasional untuk memperkuat posisi petani, memastikan keberlanjutan lingkungan, serta meningkatkan daya saing sawit Indonesia di pasar global,” ujar Roni.
Ia menilai sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci agar manfaat ekonomi sawit dirasakan lebih merata. Panduan ini juga disebut sebagai langkah penting dalam harmonisasi kebijakan pembangunan sawit berkelanjutan.
“Penguatan kelembagaan petani, percepatan sertifikasi ISPO, serta peningkatan replanting atau PSR menjadi fokus bersama. Dengan panduan ini, kami optimistis daerah semakin siap menjalankan tata kelola sawit yang modern dan mendukung hilirisasi sesuai potensi lokal,” tambahnya.
Panduan AKPSI mencakup enam bidang strategis. Di antaranya advokasi kebijakan publik, penguatan ekonomi daerah dan hilirisasi, pemberdayaan petani, tata kelola lingkungan, perluasan kemitraan dan diplomasi sawit, serta komunikasi publik berbasis data.
Implementasi dilakukan bertahap selama lima tahun. Tahapan dimulai dari konsolidasi internal hingga penyusunan laporan capaian nasional.
Kementerian Pertanian berharap panduan ini menjadi acuan bersama dalam memperkuat industri sawit dari hulu hingga hilir.
“Kementan siap berkolaborasi dan memastikan bahwa daerah penghasil sawit mendapatkan dukungan penuh untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” kata Roni.
Dengan panduan tersebut, AKPSI diharapkan dapat memainkan peran lebih strategis dalam pembangunan perkebunan sawit yang inklusif dan berkelanjutan, sesuai arah kebijakan nasional.
