TANIMERDEKA – Tani Merdeka Indonesia mendukung pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Keduanya dinilai memiliki jasa besar dalam pembangunan, stabilitas politik, dan penguatan sektor pertanian.
Pernyataan bersama disampaikan dalam rapat konsolidasi dan monitoring Gebyar Tani Merdeka 2025 di Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu, 8 November 2025. Rapat dihadiri Ketua DPW Tani Merdeka Jawa Tengah Wawan Pramono dan 35 Ketua DPD dari seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia Don Muzakir menyampaikan dukungan tersebut secara terbuka. Ia menyebutkan kontribusi Soeharto dan Gus Dur terhadap petani dan masyarakat desa tidak bisa diabaikan.
“Presiden Soeharto pekerja keras untuk rakyat. Di zamannya, Indonesia bisa swasembada pangan, ekonomi tumbuh, dan rakyat hidup tenang. Itu bukan hal kecil dan sudah sepantasnya beliau diberi gelar Pahlawan Nasional,” ujar Don Muzakir.
Don Muzakir menyebutkan swasembada beras tercapai pada era Soeharto melalui program intensifikasi pertanian. Pemerintah memperkenalkan Panca Usaha Tani, Bimas, Operasi Khusus, dan Intensifikasi Khusus. Produksi pangan meningkat tajam, terutama beras. Budi daya padi Indonesia saat itu disebut terbaik di Asia.
Pemerintah membangun pabrik pupuk di berbagai daerah, seperti Petro Kimia Gresik, Pupuk Sriwijaya Palembang, dan Asean Aceh Fertilizer. Subsidi pupuk, benih unggul, dan pestisida dikontrol ketat. Petani mendapat akses kredit bank dan jaminan harga dasar melalui pengadaan pangan oleh pemerintah.
“Jalan, sekolah, puskesmas, bendungan, sampai program Pertanian, itu semua hasil kerja Pak Harto saat itu. Beliau adalah penjaga Pancasila dan UUD 45, itu harus kita akui,” kata Don Muzakir.
Ia menambahkan stabilitas ekonomi saat itu memberi ruang bagi petani untuk berkembang. Inflasi terkendali, harga gabah dijaga, dan alat mesin pertanian mulai diperkenalkan ke desa-desa.
“Ekonomi Indonesia saat itu ditakuti, saat itu dikenal sebagai macan Asia. Jasa Pak Harto tidak bisa dinafikan. Dengan banyaknya pengusulan dari berbagai pihak, saya pikir beliau pantas mendapat gelar itu (Pahlawan Nasional),” ucapnya.
Don Muzakir juga menyebutkan peran Gus Dur dalam menjaga keutuhan bangsa pasca-reformasi. Menurutnya, Gus Dur memberi ruang bagi kelompok tani dan masyarakat adat untuk bersuara.
“Gus Dur kita kenal seorang yang visioner, punya pemikiran jauh ke depan, bagaimana bisa membangun dan menyatukan seluruh komponen masyarakat sehingga kesatuan negara Indonesia ini terjaga,” ujar Don Muzakir.
Ia menilai stabilitas politik pada masa Gus Dur menjadi fondasi pemulihan ekonomi dan reformasi kelembagaan, termasuk di sektor pertanian. Program otonomi daerah memberi peluang bagi petani di wilayah terpencil untuk mengakses bantuan langsung.
“Yang kemudian dilanjutkan oleh presiden-presiden berikutnya dan saya kira itu juga merupakan sebuah jasa besar dari seorang presiden pada saat itu,” pungkas Don Muzakir.
Tani Merdeka Indonesia mendesak Presiden Prabowo Subianto agar segera menetapkan gelar Pahlawan Nasional bagi kedua tokoh tersebut.[]
