Don Muzakir: Petani Kini Dihargai, Program Prabowo Hadirkan Perubahan Nyata

TANIMERDEKA – Sektor pertanian Indonesia memasuki babak baru di bawah Presiden Prabowo Subianto. Berbagai program strategis dijalankan untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Program Makmur yang digagas sejak 2020 oleh Kementerian BUMN dan PT Pupuk Indonesia kini semakin luas. Hingga Mei 2025, program ini sudah mencakup 73.723 hektare lahan dengan melibatkan 30.974 petani.

Program ini memberikan pendampingan teknis, mengatur pengelolaan tanah dan air, serta menyediakan akses pembiayaan dan asuransi.

Pemerintah juga membuka dua juta hektare lahan baru. Hasilnya, produksi beras melonjak 50–62 persen pada Januari hingga April 2025. Cadangan beras pemerintah mencapai 3,18 juta ton, tertinggi dalam 23 tahun terakhir.

Langkah besar lain adalah penanaman jagung serentak di satu juta hektare lahan. Program ini diharapkan menekan impor sekaligus menjamin pasokan untuk peternak. Pemerintah juga menetapkan harga gabah Rp 6.500 per kilogram dan harga jagung Rp 5.500 per kilogram. Bulog diperintahkan menyerap hasil panen langsung dari petani agar tidak jatuh ke tengkulak.

Distribusi pupuk yang lama menjadi masalah juga dibenahi. Alokasi pupuk bersubsidi ditambah, jalur distribusi dipangkas. Petani melaporkan pupuk kini “mudah didapat dan tepat waktu”.

Di Majalengka, Presiden Prabowo ikut mengoperasikan combine harvester pada panen raya. Mekanisasi ini membuat panen lebih cepat dan efisien.

Selain itu pemerintah juga menyiapkan Rp 12 triliun untuk memperkuat jaringan irigasi di dua juta hektare lahan, tersebar di Kalimantan, Papua, dan Sumatera.

Program optimasi lahan dan cetak sawah baru mendapat alokasi Rp 7 triliun. Target produksi padi naik menjadi 10,2 ton per hektare, dari sebelumnya 7,5 ton.

Presiden Prabowo juga menegaskan posisi petani sebagai pahlawan pangan yang wajib dimuliakan.

Semenara itu Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia Don Muzakir menyebutkan program ini nyata dirasakan petani. Pemerintah hadir dengan teknologi dan irigasi yang nyata. Petani merasa dilibatkan, bukan ditinggalkan.

“Program Presiden Prabowo jelas berpihak kepada petani. Harga gabah dan jagung dinaikkan. Pupuk tidak lagi sulit dicari,” kata Don Muzakir.

Ia menambahkan, petani kini lebih percaya diri menghadapi masa depan. Sekarang pemerintah menjamin harga gabah dan komoditas pangan lain.

“Selama ini petani selalu mengeluh harga gabah jatuh saat panen raya. Bulog langsung membeli dari petani, bukan dari tengkulak. Itu membuat petani tersenyum karena hasil jerih payah mereka dihargai,” ujarnya.

“Pupuk adalah nyawa petani. Dulu sering langka dan datang terlambat. Sekarang distribusi lebih lancar. Petani bisa menanam dengan tenang karena pupuk datang tepat waktu. Itu perubahan besar,” tuturnya.

Don Muzakir menekankan bahwa Tani Merdeka Indonesia akan terus mendukung langkah pemerintah.

“Petani harus jadi subjek, bukan objek. Presiden Prabowo memberi teladan. Petani dilibatkan dalam perencanaan. Aspirasi petani didengar langsung. Tani Merdeka Indonesia ada di belakang Presiden untuk menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat,” kata Don Muzakir.[]

Berita Terkait

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini