TANIMERDEKA – Tani Merdeka Indonesia mengapresiasi capaian besar Presiden Prabowo Subianto terkait cadangan beras nasional yang telah menembus angka 4,2 juta ton. Ini dianggap sebagai tonggak penting dalam sejarah ketahanan pangan Indonesia.
Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, menilai angka itu bukan hanya prestasi birokrasi, melainkan buah dari perjuangan petani di seluruh pelosok.
“Cadangan beras pemerintah yang mencapai 4,2 juta ton adalah hasil kerja keras petani, bukan semata-mata kerja administrasi. Negara wajib hadir memberi penghargaan nyata bagi mereka,” ujar Don Muzakir, pada Rabu, 23 Juli 2025.
Ia juga menyebutkan lonjakan produksi komoditas utama seperti beras dan jagung. Menurutnya, peningkatan produksi beras sebesar 48 persen dan jagung hingga 30 persen merupakan bukti bahwa kebijakan pemerintah telah tepat sasaran.
“Ini capaian luar biasa. Bukti bahwa kalau petani didukung, mereka bisa menjadi tulang punggung ketahanan pangan,” kata Don Muzakir.
Terkait maraknya praktik curang dalam distribusi pangan, Don Muzakir menyatakan dukungan penuh terhadap sikap Presiden Prabowo yang meminta aparat menindak tegas mafia pangan.
“Kami mendukung penuh langkah Presiden. Mafia pangan harus ditindak tanpa kompromi. Pengusaha yang menjual beras biasa sebagai premium itu penipu, merugikan rakyat dan menghancurkan harga petani,” tegas Don Muzakir.
Tani Merdeka Indonesia berkomitmen mengawal distribusi hasil panen agar sampai ke konsumen dengan harga wajar dan mutu terjaga. Mereka juga siap bersinergi dengan pemerintah dan aparat penegak hukum.
“Kami akan terus mendampingi petani. Jangan sampai hasil panen mereka dijadikan alat permainan segelintir orang. Tugas kami menjaga harga tetap adil, distribusi lancar, dan mutu tidak dimanipulasi,” kata Don Muzakir.
Menurutnya, ketahanan pangan tak cukup hanya soal produksi. Distribusi, keadilan harga, dan perlindungan petani juga harus jadi perhatian utama negara.[]
