Kebijakan Pemerintah Dorong Harga Gabah Naik, Petani Trenggalek Semangat Panen

TANIMERDEKA – Harga gabah yang terus naik menjadi angin segar bagi petani di Trenggalek. Kenaikan ini tidak lepas dari langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani. Petani pun kini semakin bersemangat melanjutkan musim tanam meski sempat diganggu serangan hama wereng.

Salah satu petani di Kelurahan Ngantru, Ahmad Yani, mengatakan harga Gabah Kering Panen (GKP) kini berada di kisaran Rp6.900 hingga Rp7.000 per kilogram, lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500.

“Harganya sedang bagus. Biasanya Rp6.300 sampai Rp6.600 per kilo, sekarang bisa sampai Rp7.000,” kata Yani, dikutip pada Selasa, 15 Juli 2025.

Yani memilih untuk menjemur sebagian hasil panennya terlebih dahulu agar nilai jualnya lebih tinggi. Harga Gabah Kering Giling (GKG) saat ini juga naik signifikan, mencapai Rp800.000 per kuintal dari sebelumnya hanya sekitar Rp740.000.

“Dijual sebagian untuk beli pupuk, karena habis ini mau ditanami padi lagi. Panen sebelumnya masih cukup buat makan di rumah,” ujarnya.

Meski hasil panen menurun akibat wereng, Yani tetap bersyukur harga gabah di pasar tetap stabil bahkan menguntungkan.

“Biasanya dapat 21 sampai 22 karung, sekarang cuma 15. Tapi karena harganya bagus, masih bisa balik modal,” katanya.

Kenaikan harga ini tidak lepas dari peran Presiden Prabowo Subianto yang terus mendorong program swasembada pangan dan melindungi kesejahteraan petani.

Lewat kebijakan harga gabah tanpa rafaksi dan penyerapan hasil panen oleh Bulog, petani kini merasa lebih terlindungi dan dihargai.

Pemerintah juga terus mendorong percepatan musim tanam berikutnya melalui distribusi pupuk, alat mesin pertanian, dan dukungan langsung di lapangan. Komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia kini mulai dirasakan petani hingga ke daerah.[]

Berita Terakhir

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini