BANDA ACEH – Dinas Pangan Provinsi Aceh mengusulkan pembangunan lumbung pangan di lima kabupaten yang menjadi daerah penghasil padi terbesar di wilayah tersebut.
Kelima kabupaten tersebut meliputi Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, dan Aceh Timur. Langkah ini dianggap mendesak mengingat pentingnya penyimpanan hasil panen yang lebih baik untuk mendukung ketahanan pangan di Aceh.
Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan antara Dinas Pangan Aceh dan DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh yang berlangsung pada Kamis, 7 November 2024.
Kepala Dinas Pangan Aceh, Surya Rayendra, menyatakan bahwa fasilitas lumbung pangan sangat diperlukan untuk membantu para petani menyimpan hasil panen mereka agar lebih aman.
“Selama ini para petani di lima kabupaten tersebut menjual hasil panen padi mereka langsung setelah panen karena tidak ada fasilitas penyimpanan yang memadai. Kami sangat membutuhkan bangunan lumbung pangan untuk membantu penyimpanan gabah di wilayah-wilayah ini,” ujar Surya Rayendra saat menerima audiensi dengan Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad, di kantornya.
Surya menambahkan bahwa penyimpanan hasil panen selama ini dilakukan di gudang-gudang biasa yang tidak memenuhi standar. Hal ini menyebabkan para petani sering kali tidak memiliki kesempatan untuk mengelola atau menyimpan hasil panen mereka dalam jangka waktu yang lebih lama, yang pada akhirnya memengaruhi harga jual dan ketahanan pangan.
“Jika ada lumbung pangan, hasil panen dapat disimpan lebih lama dan dijual pada waktu yang lebih menguntungkan bagi para petani. Ini akan memberikan nilai tambah yang signifikan, baik untuk petani maupun perekonomian daerah,” tambah Surya.
Surya Rayendra juga mengatakan pentingnya sinergi antara pemerintah dan kelompok-kelompok tani seperti Tani Merdeka dalam menciptakan ketahanan pangan yang kuat di Aceh.
Ia mengapresiasi komitmen Tani Merdeka untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam berbagai program yang berfokus pada kesejahteraan petani dan kemandirian pangan di tingkat daerah.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Tani Merdeka. Kami berharap ini bisa menjadi langkah awal untuk kerja sama yang lebih baik ke depannya, demi meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan di Aceh,” ujar Surya.
Sementara itu, Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad, yang juga dikenal Mukim Amad, menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh program pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam bidang ketahanan pangan.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara Tani Merdeka Indonesia dan pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami dari Tani Merdeka diperintahkan oleh Dewan Pimpinan Nasional (DPN) untuk terus menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dalam mendukung program-program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah. Ini juga sesuai dengan instruksi langsung dari Pak Prabowo,” kata Cut Muhammad dalam audiensi tersebut.
Cut Muhammad juga menyampaikan harapannya agar kerja sama antara DPW Tani Merdeka Aceh dan Dinas Pangan Aceh dapat terus berlanjut, sehingga berbagai program ketahanan pangan di Aceh bisa terlaksana dengan baik.
Cut Muhammad menegaskan bahwa Tani Merdeka Indonesia siap menjadi mitra pemerintah dalam berbagai inisiatif yang berkaitan dengan ketahanan pangan, termasuk dalam upaya pembangunan lumbung pangan di lima kabupaten tersebut.
Dalam audiensi tersebut, turut hadir Zulkarnaini Sekretaris DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh dan Tarmizi, anggota Satgas Pangan Tani Merdeka.