Jawa Tengah – Elektabilitas bakal calon gubernur Jawa Tengah Sudaryono melejit di tiga besar menyusul Hendi dan Taj Yasin, sesuai rilis survei Merdeka Institute.
Posisi pertama ditempati eks Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Dalam survei yang digelar Merdeka Institute for Public Opinion Survey, tingkat elektabilitas Hendrar Prihadi tembus di angka 18,2 persen.
Kemudian disusul oleh Taj Yasin Maimoen dengan 16,4 persen, lalu Sudaryono Ketua DPD Partai Gerindra Jateng dengan 15,8 persen.
Survei tersebut dikeluarkan Merdeka Institute for Public Opinion Survey pada Kamis (4/4) siang.
Survei tersebut dilakukan pada 15 – 27 Maret 2024 di 35 kabupaten kota Jateng.
Sementara populasi survei adalah seluruh penduduk Jateng yang berusia 17 tahun ke atas yang telah memiliki e-KTP dengan total sampel sebesar 830 responden.
Diterangkan Rendy Kurnia Peneliti Senior Merdeka Institute, satu di antara tujuan survei untuk mengetahui tingkat keterpilihan masing-masing tokoh yang disebut-sebut akan maju dalam Pilgub Jateng,
Di mana kepada responden ditanyakan seandainya saat ini dilaksanakan pemilihan gubernur siapakah yang akan dipilih dari sejumlah tokoh.
Dijelaskannya sebagaimana dalam hal popularitas, hasil survei Merdeka Institute mengindikasikan bahwa belum ada satu tokoh pun yang telah memiliki tingkat elektabilitas yang sangat signifikan dalam menghadapi Pilgub Jateng November mendatang.
“Namun demikian, ada tiga nama yang tingkat elektabilitasnya relatif lebih baik dari tokoh- tokoh lain, yakni mantan Walikota Semarang Hendrar Pribadi, mantan Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen dan Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Sudaryono,” jelasnya dalam penyampaian hasil survei secara virtual, Kamis (4/4/2024).
Disampaikannya kekalahan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 lalu juga punya efek pada lemahnya tingkat dukungan kepada tokoh-tokoh PDI Perjuangan.
Khususnya dalam kontestasi Pilgub Jateng seperti Bambang Pacul dan FX Hadi Rudiyatmo.
Tapi kemungkinan terjadi perubahan peta elektabilitas di bulan-bulan mendatang masih sangat besar.
“Mengingat koalisi partai-partai pengusung belum terbentuk dan sosialisasi masing-masing tokoh juga belum optimal dan belum fokus,” terangnya.
Selain tingkat elektabilitas, Merdeka Institute juga menyampaikan hasil survei tingkat popularitas dan akseptabilitas beberapa tokoh tersebut.
Pada survei tingkat popularitas, Hendrar Prihadi masih unggul di angka 70,1 di atas Bambang Wuryanto dengan 69,5 kemudian Taj Yasin Maimoen dengan 68,9.
Hendrar Prihadi masih unggul pada survei tingkat akseptabilitas dengan 51,5 kemudian Taj Yasin Maimoen dengan 45,4 dan Sudaryono dengan 44,8.
Prestasi Sudaryono
Dengan ketekunan dan visi yang jelas, bakal Calon Gubernur Jawa Tengah, Sudaryono telah berhasil membuat prestasi yang mengubah nasib puluhan ribu pengangguran di Jawa Tengah menjadi pengusaha UMKM.
Melalui inisiatif yang dirancang secara strategis dengan Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto, Sudaryono menciptakan Program Warung Juang.
Hal ini disampaikan Corporate Secretary Warung Juang, Andicha Permana pada 2 April 2024 siang.
“Warung Juang ini awal mulanya diinisiasi Mas Dar dan Pak Prabowo Subianto tahun lalu, tepatnya sekitar Desember 2022 atau Januari 2023. Program ini ditujukan menguatkan mikro UMKM seperti warung makan, warung kopi, pokoknya yang lebih kecil dari UMKM,” kata Andicha.
Wujud program Warung Juang berupa bantuan pembiayaan atau dana modal usaha bergulir tanpa bunga maupun biaya administrasi.
Pembiayaan atau modal usaha yang dikeluarkan untuk pelaku Warung Juang berkisar Rp 1,5-2,5 juta per warung.
Teknisnya, satu desa disediakan dana Rp 5 juta. Uang tersebut nanti dibagi-bagikan untuk modal usaha warga setempat.
Biasanya, sambung Andhica, satu warga meminjam sebanyak Rp 1-3 juta.
Lalu sistem angsurannya bisa dipilih per dua minggu atau satu bulan.
“Lama peminjaman warga ini variatif. Ada yang per tiga bulan sampai 24 bulan,” kata Andhica.
Kira-kira sudah ada berapa banyak warga yang sangat terbantu dengan adanya Warung Juang ini?
Andhica menyampaikan jumlah Warung Juang yang tersebar se-Jawa Tengah sekira 30 ribu unit.
“Hal ini sesuai cita-cita Pak Prabowo yang dibahasakan Mas Dar adalah menguatkan ekonomi masyarakat Indonesia. Inisiatif Warung Juang ini tidak hanya memberikan kesempatan kerja tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menunjukkan dampak nyata dari kekuatan kewirausahaan,” imbuh Andicha Permana.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Sudaryono berbagi visi tentang masa depan Program Warung Juang, sebuah inisiatif yang telah berhasil memperkuat ekonomi mikro UMKM di seluruh Indonesia dan akan dikembangkan secara menyeluruh di Jawa Tengah.
Mas Dar, sapaan Sudaryono menuturkan dirinya dan Prabowo Subianto telah merancang program ini sebagai wujud nyata dari komitmennya mendorong pertumbuhan ekonomi dari akar rumput.
Ke depannya, Warung Juang akan dikembangkan Mas Dar tak hanya sebagai sumber pembiayaan, namun juga pusat pengembangan kompetensi bagi para pelaku UMKM mikro, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
Perlu diketahui kembali, jumlah Warung Juang yang tersebar di Jawa Tengah kini mencapai 30 ribu unit.
“Kami berencana memperluas jangkauan program ini di Jawa Tengah, dengan target mencapai lebih banyak lagi warung dan usaha mikro. Ini adalah langkah konkret kami dalam mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berdaulat. Pastinya mengurangi pengangguran dan memberantas kemiskinan di Jawa Tengah,” urai Mas Dar.
Mas Dar juga akan mengintegrasikan teknologi digital dalam operasional Warung Juang, agar pelaku usaha dapat lebih mudah dalam mengelola keuangan bahkan memasarkan produk mereka lewat aplikator yang sudah ada.
Dengan demikian, tambah Mas Dar, Warung Juang tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga memastikan pelaku UMKM dapat bersaing di era digital.
“Selain itu, kami berencana untuk meningkatkan sinergi dengan program-program pemerintah pusat yaitu Pak Prabowo, agar Warung Juang ini bisa disinergikan juga ke program Makan Siang dan Susu Gratis misalnya. Sehingga para pelaku usaha dapat pemasukan secara rutin dan ada perputaran uang maupun modal,” jelas Mas Dar.
Selain itu, Program Warung Juang bakal dikembangkan dengan sinergi lembaga keuangan mikro, untuk memperluas akses pembiayaan.
“Kami yakin, dengan kerjasama yang baik, Warung Juang dapat menjadi model pembangunan ekonomi mikro yang berkelanjutan,” kata Sudaryono
Mas Dar akan terus memonitor dan mendampingi perkembangan setiap pelaku Warung Juang.
Hal ini untuk memastikan para pelaku usaha tidak hanya bertahan dalam jangka pendek, tetapi juga dapat tumbuh dan berkembang.
Pendampingan ini akan mencakup pelatihan manajemen usaha, pendidikan literasi keuangan, serta pengembangan produk.
“Visi kami adalah membuat Warung Juang tidak hanya sebagai program pembiayaan, tetapi juga sebagai gerakan pemberdayaan ekonomi rakyat yang mampu menginspirasi perubahan sosial dan ekonomi di Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan semua pihak, agar Warung Juang dapat membawa dampak yang lebih luas lagi bagi masyarakat Jawa Tengah,” ujar pria yang juga menjabat Ketum APPSI itu.
Bersama Warung Juang, Sudaryono mengajak masyarakat membangun ekonomi Jawa Tengah Maju Mapan, lebih kuat, inklusif, berkelanjutan.
“Ini bukan hanya impian, tapi sebuah perjalanan yang akan kita capai bersama,” tandas Mas Dar.